Dobel update hari ini hehe jadi jangan lupa vote dan commentnya okayyy 😘
Happy Reading 😊
***
Arial keluar dari dalam kamar mandi dengan pakaian lengkap. Kaos hitam yang dia gunakan agak basah karena tetesan air dari rambutnya yang basah.
Tatapan Arial jatuh kearah Lea yang tengah berbaring di atas ranjang dengan kaki menjuntai ke lantai.
'Apa dia tidur?' batin Arial.
Mengangkat kedua bahunya Arial memilih berjalan kearah meja belajarnya dan menaruh handuk yang habis dia pakai di punggung kursi.
Arial berhenti saat akan membuka pintu kamar 'Bangunin nggak ya? Mana dia belum mandi sama makan malam lagi'
Namun beberapa detik kemudian Arial menggeleng tak acuh 'Biarin nanti juga bangun sendiri'
Tangannya yang memegang kenop pintu terhenti lalu berdecak kesal 'Tapi kasihan juga kalo nggak dibangunin, bisa-bisa gue diamuk Bunda lagi'
Dengan ragu Arial berjalan kearah Lea, badan Arial sedikit membungkuk hendak menepuk tangan Lea. Dan terjadilah kejadian yang sama untuk keempat kalinya. Bukanya membangun Lea, Arial justru memandangi wajah damai Lea.
Pertama di roof top, kedua di dalam kelas Lea saat Lea sakit, ketiga saat di danau dan yang keempat sekarang, didalam kamar Arial.
Arial heran, seperti ada magnet yang menahannya untuk terus menatap wajah Lea.
Tes
Bulir air menetes dari rambut Arial yang basah dan tepat mengenai bibir Lea. Dengan perlahan kelompok mata yang tadinya terpejam kini terbuka.
Kedua manik mata itu saling bertemu untuk waktu yang lama sebelum akhirnya Arial bergegas menjauhkan diri.
"Buruan mandi, Bunda udah nunggu dibawah" setelah selesai mengatakan itu Arial langsung bergegas keluar dari kamar, meninggalkan Lea yang masih berbaring dengan jantung yang berdebar.
🥑🥑🥑
Lea menuruni anak tangga dengan pelan, saat tiba disini tadi Lea belum puas mengamati keseluruhan rumah Arial.
Disini terdapat banyak foto-foto, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Foto seorang bayi, balita, anak-anak hingga remaja yang Lea yakini itu adalah foto Arial.
"Lea sini makan dulu" Lea yang tengah sibuk mengamati foto dari anak tangga terakhir mengalihkan pandangannya ke arah Dinda.
"Duduk disini" pinta Dinda sambil menaruh piring di meja.
Lea mendudukkan tubuhnya di samping Arial "Nanti habis makan kamu bisa lihat-lihat rumah ini, biar Arial yang temani"
"Bunnn" rengek Arial yang sepertinya tak suka disuruh untuk menemani Lea.
Dinda terlihat melotot ke arah Arial lalu tersenyum manis kearah Lea "Ayo makan, maaf Bunda hanya punya ini"
Lea menatap ke arah dimana meja makan dipenuhi oleh makanan, ada tumis kangkung, ayam goreng, sambal dan beberapa macam gorengan.
Lea menggeleng "Lea suka kok Bun" jawab Lea yang membuat senyum mengembang di wajah Dinda.
"Syukurlah, ayo dimakan" Lea mengambil satu centong nasi dan tumis kangkung, setelah itu mengambil satu sendok sambal.
Tangan Lea bergerak ragu mengambil ayam goreng, jujur Lea tak terlalu menyukai daging-dagingan. Lea terbiasa makan sayur.
Tangan yang tadinya terulur hendak mengambil ayam goreng malah berbelok ke arah piring tempe dan tahu.
"Loh kok nggak pake ayam? Kenapa kamu nggak suka masakan Bunda?"
Kini Dinda dan Arial sama-sama memandang kearah Lea "Bu-bukan itu Bun. Emm Lea itu a-agak kurang suka sama daging-dagingan" jawab Lea ragu.
Dinda dan Arial saling pandang untuk beberapa saat, Arial menggeleng saat tatapan Bundanya mengisyaratkan bertanya ada apa dengan Lea?.
Lea dengan ragu membalas tatapan Dinda "Itu sejak kecil Lea jarang makan daging, lebih banyak sayurnya jadi kalo makan daging rasanya nggak enak"
Arial terlihat hendak memotong perkataan Lea namun bungkam saat apa yang hendak ditanyakan terjawab "Kecuali Bakso, soalnya Levin sering beliin Lea Bakso sejak kecil"
Lea melihat Dinda yang tersenyum lalu mengangguk mengerti membuat Lea menghembuskan nafas lega dan itu tertangkap oleh penglihatan Arial.
'Untung aja Bunda nggak tanya lebih lanjut' batin Lea lalu mulai memakan makanannya.
'Apa cuma gue disini yang mikir Lea itu aneh?' batin Arial.
🥑🥑🥑
Hayo siapa yang sependapat sama bang Ari🤭 bilang Lea aneh😂😂 (author angkat tangan)🤣🤣
Lea *lempar author pake sendal🤣
Ternyata buka puasanya masih lama wkwkwkwk
Gak papa sambil nungguin buka mendingan baca sama vote cerita aku hehe
Maaf bila ada typo 😁
Salam sayang 🥰
Kang Halu 😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Interesting Girl [END]
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kalau lo beneran nggak hamil lo mau minta cerai?" tanya Arial ragu. Arial melihat Lea mengangguk dengan antusias. "Kita bakalan cerai lalu gue bisa bebas." Entah mengapa Arial merasa takut berpisah dengan Lea sekarang padah...