Angin sepoi-sepoi menghembus kulit Hara. Ia tengah menunggu jemputan dari Mang Baekhyun, sopir sekaligus tukang kebun keluarga Park. Hara mengeluarkan nafas dari mulutnya sehingga pipinya menggembung. Jalan raya didepan sekolah sudah mulai sepi, jarang kendaraan yang lewat berlalu-lalang. Matahari mulai tenggelam dengan pertanda malam akan datang.
Hara berdecak.
"Mang Baekhyun mana sih? Sebel gue kalo disuruh nunggu gini. Kalo gak karena Jisung. Gabakal gue nunggu," rutuk Hara pelan.
Mobil Avanza putih menghampiri Hara yang tengah menunduk. Seseorang menurunkan kaca mobilnya.
"Maaf ya Neng Hara pasti nunggunya lama. Tadi Mang Baekhyun disuruh sama Nyonya buat ngasih titipan sesuatu ke temennya. Terus juga tadi harus beli jajan buat temennya Den Jisung juga. Baru boleh jemput Neng Hara."
Hara tak menjawab, ia terlalu lelah jadi dia hanya mengangguk sebagai jawaban. Lalu ia membuka pintu mobil dan segera duduk di kursi penumpang.
"Iya mang, gak papa. Hara juga gak masalahin kok."
Mang Baekhyun mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Hara terlelap di dalam mobil. Karena rasa penatnya, yang seharusnya ia rebahkan dari tadi. Jadi terlambat, karena tidak ada yang menjemputnya.
Mobil tersebut sudah sampai ditujuan. Di kediaman keluarga Park. Rumah dengan desain Eropa dengan perpaduan warna hitam, abu-abu dan putih. Mang Baekhyun segera turun dari Mobil. Dan membuka gerbang membiarkan celah untuk memasukkan mobil. Sudah sampai di teras, mang Baekhyun bergegas turun dari mobil dan berteriak.
"ADEN JISUNG!"
Selang beberapa menit Jisung keluar dari rumahnya dengan rambut yang acak-acakan.
"Napa Mang?" tanya Jisung dan sedikit membenarkan letak rambutnya yang tidak benar.
"Itu Neng Hara ketiduran di mobil, pindahin ke kamar aja. Sekalian ambil titipan kamu tadi." Mang Baekhyun menunjuk mobil yang terparkir di teras.
"Ohh siap mang." Jisung hormat ala komandan dengan Mang Baekhyun. Lalu Jisung berjalan menghampiri mobil tersebut. Sudah beberapa langkah berjalan namun ia terhenti. Jisung memegangi perutnya.
"Anjir anjir, mules lagi bgst." Jisung langsung berlari ngibrit dan meninggalkan Hara di mobil. Terdengar suara teriakan Jisung dari dalam rumah.
"Help! Gendong kakak gue yang ketiduran didalam mobil depan rumah plis, gue kebelet boker anjir. Sekalian titipan jajan lo pada tuh ambil." titah nya saat melewati ruang tamu.
***
Hara membuka matanya perlahan, melihat langit-langit kamarnya. Lalu ia terbangun dan segera turun dari kasur setelah melihat jam dinding. Tengah menunjukkan pukul 7 malam. Perutnya tiba-tiba berbunyi tatkala Hara sedang membuka pintu kamarnya.
"Laper, anying."
Hara membuka kulkas dan menemukan sebuah makanan ringan. Lalu ia mengambilnya dan membawa kembali ke kamarnya. Ia baru tersadar, bahwa dirinya masih memakai seragam sekolah. Lalu Hara segera mengambil piyama dan masuk kedalam kamar mandi.
"Mau makan apa sat?" Chenle tengah menatap ponselnya, ingin delivery makanan online.
"Gue mah ngikut ae," kata Jisung yang lagi serius banget liatin layar laptop. Seperti mengetik sesuatu.
"Yang lain?"
"Oke. Pesen Pizza 1 kerdus ae,"
Setelah menelepon mas-mas gojek. Chenle duduk disamping Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible - jjh✓
Novela Juvenil(COMPLETED) gimana deh sist rasanya pacaran sama anak good looking yang di idam-idamkan juga sama temen lo? tapi lo nya sendiri yang berhasil buat dapetin dia? "dulu gue rasanya kaya impossible buat dapetin lo jae, dan ya.. finally lo udah jadi paca...