"Gue ikuttt!!" teriak Hara sarkastik masalahnya dia ingin cepat-cepat melihat tunangan Jisung a.k.a Shuhua. Cakepnya kayak apasih sampai bikin Jisung buru-buru pengen nikah sama dia. Awas aja kalo cakepnya ngalahin Hara.
Hara segera mencuci wajahnya di dalam kamar mandi dengan gerakan secepat kilat, lalu dia menyambar ponselnya yang terletak di atas kasur. Dan membuka pintunya, keluar kamar untuk mencari sosok Jisung.
"Jisung! WOY LU DIMANA?!" Hara menutup kembali pintu kamarnya sambil berteriak, dia berdecak lalu keluar menuju ruang tamu dan menemukan Irene sedang berbincang-bincang dengan Mama Yunseong.
Oh shit, malu banget gw tadi teriak-teriak. batin Hara.
Hara menggigit bibirnya berusaha menetralisir rasa malu yang baru saja menyergap dirinya. Dengan mode sok kalem, Hara tersenyum kepada Mama Yunseong hingga matanya menyipit. Dan melewati ruang tamu dengan menahan nafasnya, sesampainya di pintu depan dia menghela nafas. Lalu berkacak pinggang dengan netranya yang menyisir isi luar rumahnya.
"Ditinggal nih gue jangan?"
"Jangan lelet lo! Ayo cepet keburu malem," tiba-tiba dari arah belakang Yunseong memegang lengannya dan ikut di geret nya hingga ke luar teras rumah.
Hara mencibir.
"Lah Jisung mana?" celetuk Hara, Yunseong menunjuk sebuah mobil Ayla berwarna merah yang terparkir di depan rumah kediaman keluarga Park menggunakan dagunya. Hara berfikir, mungkin itu adalah mobil Mama Yunseong.
"Terus yang nyetir siapa?" tanyanya lagi setelah sampai di sebelah mobil tersebut, Yunseong membukakan pintu mobil yang ada di samping pengemudi. Hara langsung terduduk di kursi samping pengemudi.
"Pak Bambang. Ya gue lah!" colot Yunseong sambil membanting pintu mobilnya.
"Lo seriusan bisa nyetir kan?" ujar Hara sedikit tidak yakin, lalu melirik ke arah Jisung yang terduduk di kursi penumpang tengah tersenyum-senyum sambil memandang gawai nya.
"Biar Jisung aja lah yang nyetir, enggak yakin gue sama lo." dia masih menamati Yunseong yang tengah memasang seatbelt.
Yunseong melirik ke arah Hara, "Lo enggak inget Jisung belom punya SIM? Lo juga pura-pura enggak inget, Jisung pernah nyusruk ke kuburan gara-gara salah belok gang? Kasian mobil gue." celotehnya bertubi-tubi.
"M-mobil lo?" terguncang ginjal Hara mendengarnya.
"Iya ini mobil kado dari Papah gue." Yunseong menginjak pedal gasnya, Hara langsung buru-buru memasang seatbelt nya. Hwang Yunseong sialan enggak ngasih tau dulu kalau mau jalan!
"Oh curhat lo?" cibir Hara lalu membuang mukanya ke arah jendela.
"Sung! Lo waras enggak sih, senyum-senyum mulu. Garing tuh gigi lo!" Hara melirik ke arah spion mobil depan, menampakkan Jisung yang melamun ke arah jendela sambil senyum-senyum gak jelas.
Jisung tetap melanjutkan acara bengong gantengnya. Fix Hara kena kacang.
"Terus apa kabar lo? Udah punya SIM?" tanya Hara basa-basi bentar lah sama Yunseong, biat ga garing amat suasananya.
"Punya."
"Anjir kok gue belom ya? Gila sih, lo kan kelas 10 yakali udah punya? Nunggak kelas ya lo?" sahut Hara sambil ngedelik, kaget pisan dia dengernya.
"Enggaklah yakali anaknya Pak Hwang enggak naik kelas, gue tuh telat TK nya."
"Dulu gue tuh waktu kecil bandel banget di paksa sama Mama buat cepet-cepet sekolah TK pas umur 4 tahun. Tapi gue nya enggak mau sekolah, gue enggak bakal mau sekolah kalo enggak ada temennya. Alhasil gue nya masuk TK umur 5 tahun, gue sepantaraan sama lo." ceritanya dengan atensi yang masih fokus ke depan untuk menyetir dan sesekali melirik ke arah Hara yang juga memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible - jjh✓
Fiksi Remaja(COMPLETED) gimana deh sist rasanya pacaran sama anak good looking yang di idam-idamkan juga sama temen lo? tapi lo nya sendiri yang berhasil buat dapetin dia? "dulu gue rasanya kaya impossible buat dapetin lo jae, dan ya.. finally lo udah jadi paca...