Hara nutup pintu kamarnya kenceng, sampe tembok kamarnya geter. Bener-bener marah dia, tapi enggak tau ngelampiasin marahnya itu ke siapa. Apa? Jadiin pelampiasan?
Jung Jaehyun benar benar..
Hara tertawa sumbang, lalu menutup mukanya.
Suara isakan mulai terdengar.
"Seharusnya gue nggak percaya sama lo." lirih Hara, hatinya benar-benar hancur seolah habis ditumbuk oleh batu.
"Seharusnya gue nggak suka sama lo."
Hara meringis.
"Seharusnya gue gak kenal lo, bajingan." air mata yang sedari tadi ia bendung akhirnya sudah lolos meluncur di pipi putihnya.
"Bisa-bisanya ya gue percaya sama omongan kosong lo selama ini. BEGO BANGET LO PARK HARA! BEGO!" Hara memukul-mukul lantai yang ia duduki dengan tangan mungilnya berkali-kali.
Hara sesenggukan, dan hatinya ngilu mengingat kenangan manisnya bersama Jaehyun tempo hari lalu. Bagaimana cara dia tersenyum membuat Hara candu, bagaimana pedulinya sosok itu kepadanya. Dan itu semua hanyalah sandiwara?
"Jaehyun tega banget..." lirih Hara dengan suaranya yang kian serak.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu yang berasal dari belakangnya membuat Hara cepat-cepat menghapus jejak air matanya dan menjatuhkan dirinya di atas kasur serta membungkus seluruh tubuhnya menggunakan selimut.
Klek
Suara kenop pintu yang terbuka membuat Hara tersentak dan berpura-pura tidur.
"Gue tau lo nggak tidur, jangan coba buat bohongin gue." suara bariton Jisung menggema di kamar Hara yang sunyi. Hara masih saja mengeluarkan air matanya tanpa suara, saat ia sadar air matanya menetes sendiri dia segera menghapusnya cepat-cepat.
Ranjang yang Hara tiduri sedikit bergerak, sepertinya Jisung terduduk di pinggir kasurnya.
"Ra? jangan kayak gini dong, have fun. Gue yakin lo pasti dapat yang lebih baik dari Jaehyun, mungkin belum waktunya aja."
Jisung memegang lengan Hara pelan. Jisung sedikit tersenyum saat menemukan sebuah ide dari dalam otaknya.
"Beli seblak yuk ra? Gue jajanin."
Hara menyibak selimutnya secepat kilat, menemukan Jisung yang menatapnya geli dengan kedua alisnya yang terangkat.
Hara mengerang, merasa malu. Lalu kembali menutup dirinya menggunakan selimut.
"Dih! Cuci muka sana lo! Malu-maluin keluar rumah muka burik kek gitu." cibir Jisung. Hara berbalik memunggungi Jisung.
"Oh? Gitu?!" Jisung beranjak dari kasur Hara dan sekarang dia mengambil ancang-ancang untuk menarik kaki hara yang masih dibalut oleh kaus kaki hitamnya. Jisung menarik kedua kaki hara serentak, membuat Hara kaget dan mendelik.
"Guoblok! Kaget anj--"
Jisung tertawa, lalu menariknya kembali hingga kaki hara menapak di lantai.
"Cepetan atau gue gendong?!"
"Dih! Mana kuat lo?" colot Hara.
"Ngeremehin gue nih ceritanya?!" colotnya balik.
"Nggak jadi deh!" Hara langsung masuk ke kamar mandi untuk mencuci mukanya, Jisung tersenyum tipis. Dia sekarang tau senjata ampuh untuk kakaknya jika sedang dalam keadaan tidak baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible - jjh✓
Teen Fiction(COMPLETED) gimana deh sist rasanya pacaran sama anak good looking yang di idam-idamkan juga sama temen lo? tapi lo nya sendiri yang berhasil buat dapetin dia? "dulu gue rasanya kaya impossible buat dapetin lo jae, dan ya.. finally lo udah jadi paca...