"Mandi aja lo sana, bau!" racau Hara tidak jelas dan menendang-nendang apa saja yang di dekat kakinya dia masih saja berbaring malas di atas kasurnya. Dan..
Puk
Kaki Hara tepat mengenai sasaran, kepala Jisung.
Jisung lantas meringis, lalu mencibir.
"Masih cakep, gausah mandi." jawab Jisung, Hara mengamitkan bibirnya.
"Dih pede bangetttt!" masih dengan keadaan mata tertutup Hara mengoceh.
"Yajelas lah pede! Daripada lo hawa nya insecure mulu!"
Bjir savage.
"Enggak usah mandi juga gue udah cakep, ya enggak by?" Jisung melirik ke arah Shuhua. Hara membuka matanya, lalu mengerjap beberapa kali. Apa tadi? Dia tidak salah dengar kan?
Jisung bilang by..baby maksudnya? pikir Hara.
Hara bangkit dari tidurnya, lalu dia menoleh ke arah kanan. Ada seorang gadis yang terduduk di meja belajarnya, tak lupa senyum yang manis terpantri di wajahnya yang cantik tersebut. Hara menjadi kikuk, lalu atensinya kembali menatap Jisung. Hara ngedelik seakan bertanya, dia tunangan lo?
Jisung tersenyum menang sambil mengangguk, "Ya gusti malu banget gue belom cuci muka. Bentar ya!" pamit Hara sebelum ngibrit ke kamar mandi.
Sesampainya dia di kamar mandi, Hara mencuci mukanya di depan wastafel. Lalu dia mencoba mengingat apakah yang terjadi tadi malam?
Flashback on
"Yunseong lama banget dah, itu anak beli minum atau mau gali kubur." racau Hara dan menggaruk pipinya, mulutnya berkomat-kamit sungguh haus sekali dia saat ini.
"Telepon aja jangan?" sebuah ide muncul di kepala Hara, membuat Hara girang dan menyambar ponselnya yang berada di dashboard mobil. Hara menekan tombol power di ponselnya, tiba-tiba gerakannya terhenti. Mengingat bahwa oknum bernama Hwang Yunseong masih memblokir nomornya..
Hilang sudah semua harapan.
"Mana Jisung belom balik juga. Bener-bener ngajak gelut, tau gini gue enggak ikut aja." celotehnya tidak jelas, dari arah kejauhan ada Yunseong yang tengah berjalan tegap dengan kedua tangan yang membawa cup minuman.
"Lama bener lo, sampai laleran gue nunggu!" sindir Hara dengan nada sarkasme membuat Yunseong menirukan gaya ucapan Hara di mulutnya.
Hara menggeram, lalu menerima minuman tersebut. "Makasih!" ucapnya ada sedikit rasa gengsi dari nada tersebut.
"Eh petit! Lo masih nge-blokir nomer gue kan?" tanya Hara tiba-tiba membuat Yunseong menoleh ke arah Hara dengan posisi kepala yang di sandarkan di jok.
"Menurut lo aja gimana."
"Lah kenapa sih lo, nge-blokir nomer gue." kesal Hara.
"Enggak tau, suka aja gue nge-blokir nomer orang."
"Apalagi kalau ngechat gue gak penting." Yunseong membenarkan posisi duduknya kembali menghadap ke depan.
"Ap-apa? ENGGAK PENTING?" colot Hara, dia sedikit mencondongkan kepala ke arah Yunseong, bisa dilihat Yunseong sedikit tersentak dengan pergerakan Hara.
"Gini loh petit, gue bilang kayak gitu juga demi kebaikan lo. Lo itu aslinya ca--" Hara memberhentikan ucapannya, lalu dia menepuk mulutnya. Keceplosan sudah di hadapan Yunseong.
"Ca? Ca apa?" Yunseong mengerutkan keningnya. Hara kembali duduk seperti semula.
"Lo kan juga gak penting buat gue, ngapain juga lo mesti bilang hal seperti itu ke gue." Yunseong terkekeh lalu kembali menyesap kopinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible - jjh✓
Genç Kurgu(COMPLETED) gimana deh sist rasanya pacaran sama anak good looking yang di idam-idamkan juga sama temen lo? tapi lo nya sendiri yang berhasil buat dapetin dia? "dulu gue rasanya kaya impossible buat dapetin lo jae, dan ya.. finally lo udah jadi paca...