Impossible - jjh✓

✨22✨

"Anjing kan? Gak tau malu banget, udah jelas pelakor masih aja ngelak."

Hara menghembuskan nafas pelan, lalu berjalan menuju kelas 10 IPA 1 dengan tenang. Dia memasukkan tangannya di kedua saku kantong celana training nya.

"Bisa diem? Mulut di gunain baik-baik, jangan cuma buat julid-in orang." Hara melenggang dari kumpulan laki-laki tersebut. Dan memasuki kelas Dahyun dengan nyali yang ia kumpulkan.

Tetapi kedatangan Hara bak Mannequin challenge didalam kelas tersebut.

Hara berjalan menghampiri seorang Kim Dahyun yang tengah terduduk di bangku belakang pojok.

"Dahyun? Bisa bicara bentar?"

Dia terdiam dengan kepala yang tertunduk.

Dahyun masih menatap lurus, sekarang bedanya dengan letak yang sama. Hanya bola mata Dahyun hanya bergerak ke arah Hara. Dengan kedua alis yang menyatu.

Nyolot dia, bikin hara makin pengen nampol.

"Kenapa? Lo kira gue nyuruh mereka gitu, buat ngatain lo kak?"

Kelas 10 IPA 1 langsung rame gegara dikira ada acara labrak melabrak. Padahal Hara sama sekali nggak bermaksud buat ngelabrak Dahyun. Dia pengen ngomong baik-baik tetapi respon Dahyun...

"Maaf tapi gue gak pernah menyinggung soal itu, kenapa lo langsung nebak keberadaan gue disini?"

Suasana jadi makin panas, gara-gara anak-anak ricuh nyorakin Hara buat langsung natar Dahyun. Hara mah mikir-mikir dulu, nanti kalo baku hantam citra dia bakal buruk dihadapan adik kelasnya.

Cukup pertanyaan ini aja mampu banyak orang yang ngira kalo Hara ngelabrak seorang Kim Dahyun.

"Dahlah anjir cepet baku hantam."

Giliran temen sebangkunya Dahyun yang nimpalin. Hara inget betul, dia adik kelas SMP nya.

Chaeyeong.

"Maaf kak sebelumnya, tapi--"

"Kenapa? Nyesel Jaehyun mutusin lo? Apakabar dulu lo yang mutusin dia, abis itu dia ngajak balikan dan lo terima lagi. Hahahah, receh sial."

"Jangan dengan lo bilang dan ngatain gue pelakor, bisa buat Jaehyun kembali sama lo? Oke, buktiin aja. Kalo semisal emang Jaehyun masih mau sama lo. Gue relain kok dia buat lo."

"Tapi kalo Jaehyun nggak mau. Bukan urusan gue juga, pilihan semua ada di tangan Jaehyun."

"Gue gak mau ngajak ribut, gue bicara juga tenang dari awal. Tapi komuk lo kayak gini, siapa yang gak sebel kalo liat."

Seola narik tangan Hara, mungkin udah cukup bagi Hara untuk mengeluarkan semua unek-uneknya yang sedari-tadi ia simpan.

Hara berjalan sangat cepat, hingga ia menubruk sebuah bahu yakni itu yang ngatain dia pelakor tadi.

Hara melengos setelah melirik datar. Hara berjalan keluar dari kelas tersebut, hingga melewati kerumunan yang ramai. Saat ia sesampainya di depan pintu, jalan yang ramai tersebut mendadak jadi terbelah dua. Dan Hara nemuin Jaehyun yang lagi natep dia khawatir sedangkan Hara natep Jaehyun datar.

Emang ya yang bikin marah satu orang, yang dimusuhin sekampung.

Hara berjalan terus, menghiraukan Jaehyun yang memanggil namanya. Seolah-olah Jaehyun tidak ada disana, dan tidak dianggap.

Jaehyun lalu mencekal tangan Hara, hingga langkah hara berhenti. Ia baru tersadar, emosinya sudah padam. Dan ia menghela nafas berkali-kali saat Jaehyun memegang lengannya dengan hangat.