✨11✨

65 7 6
                                    

"Lo tau sendiri 'kan tuh makhluk begonya kebangetan."

Jisung tampak memperhatikan gerak-gerik yang tengah dilakukan oleh kedua pasangan tersebut, saling tersenyum satu sama lain. Dan tatapannya begitu hangat.

"Udah di campakin sama Dahyun, masih aja pengen mengulang kembali kisah kasihnya. Gue jadi prihatin aja sama dia, gak tau gue sama jalan pikirannya." gumam Jisung.

"Dan yang pasti, meskipun kalo lo dikasih peluang sekecil apapun dari Jaehyun. Gue harap lo mikir dua kali,"

"Udah pulang ah, gue capek." Hara menyambar tasnya cepat-cepat dan menutup resletingnya. Tasnya hanya ia bawa dengan tangan kanannya tanpa ada niat untuk menyampirkan di bahunya yang kosong.

🐠🐠🐠

Tetesan air hujan mengguyur di daerah ibu kota Jakarta. Hara berdecak didepan pintu rumahnya dengan menenteng sepatunya tanpa ia pakai.

"Ini kunci mobilnya, hati-hati." ucap Irene sambil memberikan kunci mobil kepada Jisung yang tengah cengar-cengir di hadapan sang bundanya.

"Loh mah?! Kok Jisung bolehin bawa mobil sih?" cibir Hara sedikit keras karena hujan yang amat deras membuat suaranya sedikit redam.

"Iyakan buat Hara juga, kamu mau pake motor? Ujan deres kayak gini?" cerocos mamanya.

Hara menampakkan puppy eyes nya.

"Apa? Mau bolos ya?"

Melihat Irene yang mendelik membuat Hara cepat-cepat memakai kaus kaki serta memasang sepatunya.

Tak lupa ia memakai Hoodie hitam polosnya yang oversize karena suhu udara yang lumayan dingin.

"Enggak mah! Enggak, ayok berangkat!" seru Hara lalu bangkit dari kursi yang ia duduki, mencium punggung tangan mamanya dan mengapit lengan Jisung.

Irene menyodorkan sebuah payung berwarna biru pastel kepada Hara. Lalu Hara menerimanya.

"Hara berangkat dulu ya mah!" Lalu Hara berdada-dada saat sudah berada di samping mobil.

🐟🐟🐟

"Gak usah buru-buru lah sung, santuy aja. Liat sekolah nanti masih sepi." Jisung melihat arloji yang melingkar di tangan kirinya. Jam sudah menunjukkan pukul 06:45.

"Ya tetep aja lah, kudu stay disana. Gak mau gue diamuk sama Pak Sehun."

Keadaan didalam mobil hening, karena Jisung yang fokus menyetir dan Hara yang bengong menghadap ke luar jendela. Menampakkan bulir bulir air hujan yang menetes bebas di area jendela mobil.

Benar yang dikatakan oleh Hara, sekolah masih lumayan sepi. Dan hujan masih saja mengguyur, meskipun sedikit terang dengan gerimis yang mendominasi.

Hara berjalan berdampingan bersama Jisung, menggunakan satu payung yang sama. Jisung yang memegangi payung, karena tinggi badannya yang lebih dari Hara. Banyak pasang mata yang melirik mereka, sibling goals.

Padahal hobinya gelut wkwk.

"Kekelas lo dulu aja, biar gue lewat koridor kelas 10." ujar Hara, Jisung hanya berdeham lalu memasuki koridor lantai bawah gedung B.

Impossible - jjh✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang