L O C K E D W I T H Y O UJennie menatap keluar jendela mobil. Betapa indahnya bulan dan bintang-bintang berkelap-kelip dengan terang di langit yang senja itu. Saat dia sibuk mengagumi keindahannya, dia tidak bisa untuk tidak berharap bahwa jika saja dia bisa menjadi seperti salah satu dari bintang-bintang itu.
Paling tidak jika dia bisa seperti itu, keindahannya bisa dihargai. Setidaknya dia bisa menghasilkan cahayanya sendiri sehingga dia tidak pernah merasakan kegelapan dalam hidupnya lagi.
Jisoo di sisi lain terus mencuri pandang ke arah Jennie. Dia menghela napas karena dia tidak bisa membuat dirinya untuk berbicara dengan Jennie seperti biasa yang dia lakukan. Rasa bersalah yang dia rasakan tadi malam perlahan-lahan 'memakan' dirinya sendiri.
Jennie terlihat berbeda malam ini. Dahi Jisoo berkerut ketika dia ingat apa yang terjadi sebelumnya.
Flashback
"Shit Jisoo. Itu istrimu kan? J-Jennie?"
Salah satu temannya tiba-tiba bicara ketika mereka nongkrong di luar kampus. Irene tidak ada bersama karena dia tidak bisa hadir kelas hari ini disebabkan dia sakit. Apa yang dia lakukan di rumah Irene tadi malam hanya lah tidur dan menemani kekasihnya itu. Tapi tidak peduli bagaimana dia mencoba ingin tidur, wajah Jennie terus muncul dalam benaknya.
Dia memandang ke arah yang ditunjuk oleh temannya dan melihat istrinya yang cantik berjalan ke kampus mengenakan gaun kuning yang sederhana. Dia benar-benar terlihat cantik meskipun fesyennya yang sederhana. Dan mungkin kesederhanaannya itulah yang menampakkan lagi kecantikannya.
Dia seolah-olah tidak bisa mengalihkan pandangannya dari istrinya. Matanya mengikuti langkah Jennie sampai istrinya itu memasuki kampus dan saat itulah dia tersentak kembali ke realiti dirinya. Dia menatap kembali ke arah temannya dan dia bisa melihat bagaimana sekarang temannya itu mengangkat alis padanya.
"Itu dia benar kan? Kau sangat beruntung! Kau sekarang memiliki dua wanita cantik bersamamu!"
Dia hanya diam tetapi jauh di dalam hatinya, dia tidak bisa menahan dan mulai merasa kesal pada temannya yang tidak berhenti memuji betapa cantiknya istrinya itu. Tapi kemudian apa yang dibicarakan temannya itu benar-benar membuat darahnya mendidih.
"Sial! Apakah kau sudah meniduri istrinya mu itu? Aku yakin kau sudah melakukannya! Fuck, dia masih terlihat sangat polos!"
Kemudian salah satu temannya menyela, "Apa dia bagus? Ketat?"
Dia mulai menatap mereka dengan tajam tetapi mungkin mereka tidak mengerti apa yang dia ingin mereka lakukan. Dia ingin mereka diam dan berhenti berkata seperti itu. Tangannya mulai mengepal dan pernyataan terakhir dari mereka membuatnya hilang sabar.
"Jisoo! Kau benar-benar sangat beruntung! Jika aku yang memilikinya, aku akan bercinta dengannya sepanjang hari. Tidak peduli dengan kampus ini. Aku akan menyetubuhinya sampai dia sendiri ingin berhenti!"
Temannya dengan bangga berkata sehingga dia mendapat tawa dari teman-temannya yang lain. Jisoo tidak menganggapnya lucu melainkan hanya melecehkan istrinya. Dia sendiri tidak tahu mengapa dia merasa marah.
Dia mengangkat tinjunya dan siap untuk mendaratkan pukulan pada temannya itu tetapi sebelum dia bisa melakukannya, entah dari mana Seulgi datang dan mendaratkan pukulan itu sendiri, menyebabkan temannya itu jatuh dari bangku.
Teman-teman mereka yang lain terkejut dan hampir ingin memukul Seulgi tapi Jisoo dengan cepat memukul mereka. Dia hilang kesadarannya karena apa yang dia rasakan hanyalah kemarahan dan keinginan untuk memukul temannya itu habis-habisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked with You ✔️
FanfictionAku sangat bodoh dan tidak berguna karena tidak menghentikan semuanya. Sekarang, aku yang disalahkan karena telah menghancurkan hidupmu... - Jennie Hidup ku hancur sejak kau datang... - Jisoo 🔺Jitop 🔺gxg 🔺25 Januari 2020