13

4.7K 486 36
                                    


L  O  C  K  E  D    W  I  T  H   Y  O  U

Sinar cahaya yang menyelinap masuk dari celah tirai menunjukkan hari sudah bertukar menjadi pagi yang baru. Ruangan yang gelap itu perlahan berubah menjadi terang. Kamar itu sunyi senyap sementara suara burung dan lingkungan tetangga mereka yang sudah bangun bisa terdengar di luar.

Dia bergerak, terbangun dari tidurnya, sedikit mengerang ketika sinar dari matahari menyentuh wajahnya yang halus. Mata kucingnya mengerjap ketika tangannya yang mulus itu bergerak ke dahinya.

Dia perlahan membuka matanya untuk melihat pagi hari yang bisa dilihat melalui sedikit ruang di antara tirai kamarnya. Dia menggosok matanya saat dia menghela napasnya. Dan tiba-tiba dia teringat sesuatu.

'Apakah semua itu hanya mimpi...?' Pikirnya.

Dia masih melihat ke arah jendela yang bertirai itu tetapi ketika dia menggeser tubuhnya di atas tempat tidur, sedikit rasa sakit di bawah perutnya membuatnya sadar bahwa hal itu benar-benar terjadi.

Dia menarik selimutnya, melihat tubuhnya di bawah selimut dan menemukan dirinya yang sudah berpakaian lengkap. Pertanyaan lain lagi menimpanya. 'Apakah dia yang mengenakan pakaian ini untuk ku?' Pikirnya. Dan hanya dengan itu...tanpa sadar senyuman kecil melengkung di bibir merah mudanya.

Semua kelembutan, perlakuan lembut yang pertama dia rasakan dari suaminya itu membuat hatinya senang. Satu harapan yang dulu ada di dalam dirinya yang hampir musnah itu tiba-tiba kembali berbunga.

'Apakah dia masih ada di sini...?'

Dia berpikir sekali lagi, berharap bahwa suaminya akan berada di sisinya begitu dia berbalik menghadap ke samping. Senyumannya melebar, tidak begitu pasti dari mana datangnya kebahagiaannya itu. Dan perlahan-lahan, dia berguling ke samping, berpaling ke arah di mana suaminya berbaring semalam hanya untuk melihat kekosongan.

Dia menghela nafas, menurunkan pandangannya. "Apa yang ku pikirkan. Tentu saja dia tidak ada di sini."

Dia bergumam sambil menyentuh sprei yang berantakan di sampingnya. Dia perlahan-lahan bangkit dari baringnya untuk duduk di atas kasur. Dia mengerang saat merasakan sedikit rasa sakit di area intimnya.

Jennie memeluk lututnya ke dadanya sambil masih melihat ke sisinya, memikirkan apa sebenarnya yang terjadi tentang tadi malam itu?

Jisoo tidak akan pernah bersikap lembut terhadapnya. Mungkin itu hanya untuk semalam, mungkin Jisoo mencoba menjebaknya untuk berpikir seperti itu sehingga suaminya itu bisa mendapatkan apa yang dia inginkan... kenikmatan.

Dan sekarang, kesedihan mulai menyelimuti dirinya lagi. Jisoo sudah mendapatkan kepuasan darinya dan mungkin sekarang suaminya itu sudah kembali ke pelukan kekasihnya, memberikan semua cintanya pada kekasihnya yang entah bagaimana membuat Jennie iri.

Kenyataan menimpanya bahwa dia akan selalu menjadi istri Jisoo, hanya untuk mengganti tempat kekasihnya dan dijadikan pelampiasan untuk memuaskan keinginan Jisoo. Dan Jennie di sisi lain pula tidak akan pernah bisa lari dari suaminya itu, balasan dan bayaran karena sudah mengambil kesempatan Jisoo untuk hidup dengan bebas.

Pikirannya itu membuatnya tidak menyadari apa yang terjadi sepanjang malam tadi. Bahwa mungkin selamanya akan dirahsiakan darinya bahwa kelembutan dari suaminya itu bukanlah satu kebohongan yang hanya semata-mata untuk menjebaknya. Dan wanita yang berstatuskan sebagai suaminya yang sedang dipikirkannya itu sebenarnya sedang mengalami kesulitan untuk mencoba membenarkan pikirannya sendiri... pikirannya yang sekarang dipenuhi oleh hal yang berkaitan dengan Jennie, istrinya sendiri.

Jennie membawa tubuhnya yang masih lelah itu ke dalam kamar mandi mereka. Bersyukur bahwa hari ini tidak ada kelas sampai besok karena sekolah mereka merayakan hari anniversary nya.

Locked with You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang