L O C K E D W I T H Y O UDia terbangun dari tidurnya, dahinya berkerut dan perlahan-lahan matanya terbuka. Sosok kecil berdiri di sampingnya, menatap langsung ke arahnya sambil terus menerus menusuk-nusuk wajah Jisoo dengan jari kecilnya di ikuti dengan kekehannya.
Jisoo mengerang dan menggosok matanya untuk menyesuaikan penglihatannya lebih jelas lagi. Dan di sana dia melihat replika kecil dari istrinya, mengenakan piyama kelinci yang sangat lucu, memberikan senyuman manisnya lagi. Rambutnya tampak sedikit acak-acak dan pipi chubby merah mudanya sekarang semakin memerah. Dia benar-benar terlihat lucu sekali.
"Apakah Aunty Jisoo sudah bangun?" Suara imut dari gadis kecil itu memecah keheningan.
Jisoo menopang dirinya dengan sikunya dan Sarang segera melingkarkan lengannya di leher Jisoo. Mata Jisoo terbelalak kaget. Dia hampir jatuh ke lantai jika bukan karena tangannya yang menahan dirinya sebelum terjatuh.
Gadis kecil itu hanya terkikik. Jisoo memegang pinggang Sarang, mengangkat tubuh mereka bersama dan duduk di atas sofa. Gadis kecil itu duduk dengan nyaman di pangkuan Jisoo.
Jisoo bisa merasakan kehangatan itu lagi. Dia tertanya-tanya bagaimana gadis kecil itu bisa begitu nyaman dengan dirinya.
"Ada apa baby?"
Setelah mengumpulkan suara dan energinya untuk berbicara dengan penuh kasih sayang seperti apa yang istrinya lakukan terhadap Sarang, dia akhirnya berhasil terdengar lembut terhadap gadis kecil itu.
Dengan lengannya yang masih melingkar di leher Jisoo, Sarang mendongak ke atas.
"Aunty Jisoo... Sarang lapar..."
Dia berkata dengan sedikit cemberut, yang membuat Jisoo tidak bisa menahan dirinya dan tersenyum melihat bibir lucu gadis kecil itu. Dia kemudian tanpa sadar meraih pipi anak itu dan sedikit mencubitnya.
"Di mana Eomma mu?"
Tidak begitu nyaman memanggil istrinya sebagai ibu dari gadis kecil itu, dia masih bisa dan berhasil memanggilnya dengan panggilan begitu karena dia tahu bahwa gadis kecil itu akan bingung jika dia memanggil istrinya dengan panggilan 'Aunty'.
Dan setelah dia bertanya pada gadis kecil itu, Jisoo mengalihkan pandangannya ke tempat tidur mereka dan melihat bahwa istrinya masih tidur dengan nyenyak dan wajahnya tampak sangat tenang. Dan saat itu juga, Jisoo tiba-tiba merasakan tangan kecil menangkup wajahnya.
"Sarang ingin Aunty Jisoo yang memasak. Eomma tidak akan bangun. Sarang pikir Eomma mungkin lelah karena menunggu seseorang semalam."
Gadis kecil itu sekarang bermain dengan jari-jari kecilnya. Jisoo tertanya-tanya... Apakah Jennie menunggu Wendy tadi malam? Dia menoleh ke arah istrinya. Jisoo menggertakkan gigi dengan kesal sebelum menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikirannya itu.
Dia menggendong gadis kecil itu dan otomatis Sarang kembali melingkarkan tangannya ke leher Jisoo.
"Arasso... ayo kita cari sesuatu yang bisa Sarang makan, neh?"
Dia berkata pada gadis kecil itu. Sarang terkikik dan ketika Jisoo akan berjalan keluar dari kamar, gadis kecil itu menarik bajunya otomatis menghentikan langkahnya. Jisoo kembali menoleh untuk menatap ke arah gadis kecil itu.
"Ada apa?"
Jisoo bertanya pada Sarang dengan tatapan bingung.
"Sarang lupa untuk mencium Eomma ciuman selamat pagi."
Gadis kecil itu menggeliat dan menggerak-gerakkan kaki kecil dan pendeknya itu dari lengan Jisoo. Jisoo kemudian menurunkan gadis kecil itu dari gendongannya dengan lembut dan perlahan sebelum mengawasi Sarang yang berlari menuju tempat tidur mereka sebelum melompat untuk mencapai ke arah Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked with You ✔️
FanfictionAku sangat bodoh dan tidak berguna karena tidak menghentikan semuanya. Sekarang, aku yang disalahkan karena telah menghancurkan hidupmu... - Jennie Hidup ku hancur sejak kau datang... - Jisoo 🔺Jitop 🔺gxg 🔺25 Januari 2020