50

3.1K 404 46
                                    


L O C K E D W I T H Y O U

Jisoo terus saja mengemudikan mobilnya, tidak tahu ke mana dia akan pergi. Tetapi dia sama sekali tidak peduli kemana mobilnya akan membawanya. Pikirannya kosong, begitu juga dengan ekspresi yang terlukis di wajahnya.

Setelah sejenak, alisnya perlahan berkerut karena akhirnya semua yang terjadi sebelumnya kembali masuk ke dalam pikirannya. Dia mencengkeram erat setir mobil, menginjak gas saat amarah mulai memenuhi pikirannya.

Dia merasa benar-benar dimanfaatkan dan dikhianati oleh orang tuanya. Dia tidak percaya bahwa mereka akan dengan mudah melupakan apa yang telah dilakukan oleh kakak laki-lakinya. Dan bahkan menyambut Heechul kembali semudah itu. Tepat ketika Jisoo mengira segalanya baik-baik saja dan semuanya sudah pada tempatnya... Heechul kembali dan menghancurkan segalanya, harus membawa kenangan yang seharusnya terkubur dalam-dalam di masa lalu. Dan dengan itu, Jisoo tidak bisa menahan untuk merasa takut dia akan menyakiti Jennie lagi. Bahwa dia tidak akan bisa mengendalikan dirinya lagi dan kembali menjadi wanita yang dulu yang akan menyakiti Jennie lagi.

Jisoo tenggelam dalam pikirannya sendiri sehingga dia tidak menyadari bahwa dia sudah menyimpang dari jalurnya. Suara klakson keras yang datang dari mobil di depannya membuyarkan lamunannya.

Matanya terbelalak dan segera, dia mengarahkan mobilnya kembali ke jalurnya.

Jisoo menghela nafas lega. Jantungnya berdegup kencang dan saat itu, wajah Jennie melintas di benaknya. Rasa sakit jelas terlihat pada ekspresi istrinya sebelumnya ketika dia meninggalkannya.

Jennie mungkin mengkhawatirkannya. Mungkin belum tidur, masih menunggunya.

Rahang Jisoo mengeras, dia mengerang karena kecerobohannya. Akhirnya menyadari bahwa niatnya untuk tidak menyakiti istrinya dengan pergi begitu saja agar Jennie tidak akan melihat sisi buruknya lagi, sebenarnya mungkin akan lebih menyakiti istrinya.

Jisoo menghela nafas lagi.

'Berapa kali lagi aku akan lari dari masalah ku?'

'Berapa lama lagi aku harus menjadi pengecut untuk menghadapi mereka?'

Pikiran itu terus berulang di dalam kepalanya dan saat itu juga, dia mendapati dirinya memutar setir mobilnya. Berputar balik, Jisoo kembali ke tempat dia seharusnya berada sebelumnya.

***

Jennie tetap terpaku di pintu masuk rumah mereka. Dia tidak peduli untuk berdiri di sana sejak Jisoo membawanya pulang. Para pelayan sudah mengatakan padanya bahwa mereka akan memberitahunya begitu Jisoo tiba tetapi Jennie hanya menggelengkan kepalanya tidak. Dan dia memberi tahu mereka bahwa dia akan menunggu Jisoo di sana.

Mengenakan ekspresi khawatir dan sedih di wajahnya, Jennie memeluk dirinya sendiri saat angin dingin melewatinya. Salah satu tangannya memegang dadanya. Dia bisa merasakan jantungnya berdetak sangat kencang, khawatir dengan apa yang sedang Jisoo lakukan, di mana suaminya itu berada. Tetapi terutama sekali, jika Jisoo baik-baik saja.

Jennie membenci dirinya sendiri karena tidak berguna, tidak bisa membantu Jisoo, tidak bisa menghilangkan rasa sakit dalam diri Jisoo. Dia seharusnya bersama dengan Jisoo saat ini, seharusnya berbagi kesepian yang Jisoo pikul sendirian. Namun di sini lah Jennie, tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu Jisoo kembali.

Tiba-tiba pikirannya memudar ketika dia melihat sebuah mobil mendekat hanya untuk menyadari bahwa itu bukan mobil Jisoo tetapi melainkan... mobil orang tua suaminya.

Dia berdiri di dekat pintu, bertanya-tanya apakah mereka bersama dengan Heechul. Dan setelah memikirkannya, setelah akhirnya dia menyadari bahwa Heechul adalah kakak laki-laki Jisoo yang hilang, kebingungan segera memenuhi dirinya.

Locked with You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang