58

2.4K 329 24
                                    


L O C K E D W I T H Y O U

Duduk di tepi pantai, Heechul menyaksikan matahari perlahan tenggelam hingga menghilang saat menyentuh lautan. Dan ketika malam mulai terbentuk, dia menghela nafas dan mengambil sebotol wine yang dia pegang selama beberapa jam sebelumnya.

Dia menutup matanya saat cairan wine itu mengalir ke tenggorokannya. Kehangatan menyebar melalui dadanya dan untuk sesaat dia menemukan kenyamanan dari kehangatan itu. Ketika dia membuka matanya, kesepian sekali lagi menyelimutinya. Kesepian yang gelap seperti malam yang menyapa dan sedingin angin yang menerpanya. Dia seharusnya merasa bebas dari keputusan yang dia buat, namun kebebasan adalah yang paling tidak dia rasakan saat itu. Tidak ketika kehidupan adiknya dan Jennie dalam bahaya karena dirinya. Dia sangat pengecut selama ini bahkan sejak awal. Kepengecutannya membawa semua rasa sakit itu kepada adiknya dan istri. Dan sekarang dia menyadari bahwa dia harus menghentikannya. Tidak ada lagi ruang untuk rasa pengecut nya. Tidak..ketika semua orang yang dia sayangi merasakan sakit itu.

Jadi, dengan cara apa pun yang mungkin dia temukan, dia akan membuat perubahan dari setiap kesalahan yang telah dia lakukan. Dia ingin sekali melakukan sesuatu yang benar. Kesadaran itu menghantamnya begitu keras sehingga kesepian yang dia rasakan sebelumnya digantikan oleh keinginan untuk membuat sesuatu yang benar. Bagaimana melakukannya, dia akan mengetahuinya tetapi yang bisa dia pikirkan saat ini adalah dia tidak akan melarikan diri lagi.

***

Jisoo tiba-tiba parkir di depan rumah Irene. Seluruh tubuhnya gemetar karena marah. Dia marah pada Irene, marah pada situasinya tapi yang paling banyak, dia marah pada dirinya sendiri. Dia dengan erat mencengkeram kemudi dan lengannya gemetar karena terlalu banyak tekanan pada genggamannya. Dia menggertakkan giginya dan berperang dengan dirinya sendiri jika melakukan ini, pergi ke Irene, menyalahkan mantannya itu... akan mengurangi kesalahan yang telah dia lakukan, akan menghapus rasa malu yang dia bawa ke keluarganya, terutama kepada istrinya.

Menghentakkan tangannya pada kemudi sebelum menunduk dan meletakkan kepalanya di lengannya, dia akhirnya menyadari bahwa menyalahkan semuanya pada Irene tidak akan mengubah apa yang telah dilakukannya. Itu hanya akan membuktikan betapa pengecutnya dirinya sebenarnya. Jadi dengan geraman frustasi, dia berbalik dan mengemudi di sekitar kota saat malam semakin larut.

***

Pada malam itu, Jennie menangis sampai tertidur. Dia tidak tahu berapa lama dia menangis sejak Jisoo meninggalkannya, yang dia tahu hanyalah, suaminya tidak pulang. Dia menangis bukan hanya karena kesedihan dan kemarahan terhadap apa yang telah dikatakan antara dia dan Jisoo tetapi dia khawatir di mana suaminya berada dan apa yang suaminya lakukan. Jisoo dalam keadaan penuh emosi ketika pergi, dan Jennie merasa mungkin dia telah menyakiti Jisoo dengan kata-katanya tetapi dia tidak bisa membiarkannya tak terucap selamanya. Jadi dengan kekhawatiran dan emosi lain di dalam dirinya, dia menangis sepanjang malam sampai tidak ada air mata yang tersisa dan rasa kantuk mengambil alih sisa kekuatan yang dia miliki.

***

Dengan botol kosong dan benaknya yang dipenuhi dengan banyak pikiran, Heechul tidak menyadarinya saat malam semakin larut. Dia tidak sadar akan wanita yang berdiri beberapa kaki di belakangnya. Jisoo sedang memperhatikan kakak laki-lakinya untuk sejenak. Heechul tidak menyadarinya bahkan ketika Jisoo mulai mendekatinya.

Heechul gemetar saat angin dingin malam menerpanya. Dia akhirnya bangun dari lamunannya dan akhirnya menyadari sekitarnya. Jadi ketika dia merasa seseorang sedang memperhatikannya, dia dengan cepat menoleh ke belakang dan berhenti ketika dia melihat wajah yang sangat dikenalnya. Awalnya, dia mengira itu efek alkohol tetapi tidak sampai adiknya mulai bergerak dan berjalan ke arahnya. Dia memejamkan matanya dan membukanya untuk melihat Jisoo masih berjalan ke arahnya.

Locked with You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang