L O C K E D W I T H Y O USenyuman merayap di bibirnya saat tangannya bergerak menggambar sebuah lingkaran. Tangannya meraih kuas cat, mengarahkan garis hitam di jalur yang dipilihnya. Pikirannya melayang ke suatu tempat, khususnya momen tentang apa yang terjadi semalam.
Di sanalah dia, seorang Jennie Kim di kelilingi oleh beberapa bingkai karya seni yang tampak familiar. Dan beberapa peristiwa atau momen lain lagi yang terlihat tertangkap di bingkai kayu itu, disentuh dengan warna yang berbeda dan dilukis dari sudut yang berbeda. Dan sekarang, dia mengerjakan sesuatu yang luar biasa sekali lagi. Tidak mempedulikan penampilannya yang sudah tidak rapi. Dia hampir selesai dan sesuatu dalam dirinya semakin menyala. Dan setelah beberapa kali sentuhan kuas miliknya, mahakaryanya akhirnya selesai.
Senyuman puas melengkung di bibirnya, melihat ke arah gambar di depannya. Kenangan indah lainnya yang dia rekam dengan cantik. Di sana...dalam gambar itu terlukis dua sosok wanita, saling berpelukan di bawah langit malam. Keduanya membelakanginya seolah disaksikan oleh seseorang yang melihat keduanya tadi malam.
Dia kemudian melirik ke sampingnya dan melihat kejadian yang sama persis dengan yang baru saja dia lukis. Tetapi kedua sosok itu tertangkap dalam gambar dengan pandangan yang lebih jelas dan dari sudut yang berbeda. Jennie menutup matanya, mencoba mengingat perasaan yang dia rasakan semalam. Dan saat dia membuka matanya, perasaan hangat yang sama bisa dia rasakan dari kanvas di depannya.
Ada lebih banyak lagi di sekitar ruangan itu. Dia menyimpan semuanya di dalam sana. Perasaan bahagia bisa dirasakan dari setiap karya seninya sendiri. Dia melukis semuanya dengan cantik dan terperinci. Dia takut jika suatu saat dia melupakan kenangan itu, lebih baik dia menyimpannya pada lukisannya.
Ketika Jisoo tidak ada di rumah, seperti hari ini, Jennie akan mengunci dirinya di sini, di dalam kamar ini. Atau mungkin bisa dikatakan sebenarnya ruangan penyimpanan barang. Tetapi dia meminta ruangan itu diberikan padanya sebagai kamar pribadinya dengan kunci yang hanya dia miliki. Bahkan Jisoo tidak punya atau bahkan tidak tahu tentang ruangan tersebut.
Sedikit rahsia. Tetapi benar-benar harta yang berharga yang dia simpan. Dia tidak tahu apa yang akan Jisoo lakukan begitu dia melihat isi ruangan ini suatu hari nanti. Tapi mungkin suaminya itu tidak akan peduli. Mungkin Jisoo hanya akan menganggapnya orang yang bodoh atau terlihat bodoh dan polos.
Jennie kemudian berdiri, sedikit mengerang karena dia duduk di sana selama berjam-jam. Bahkan tidak menyadari waktu karena terlalu fokus dengan seninya. Selain rasa sakit yang dia rasakan pada tubuhnya, rasa puas memenuhi pikirannya. Dia membawa gambarannya yang sudah selesai itu di samping bingkai gambar yang lainnya. Dia melihat sekilas bingkai gambar yang tersusun rapi itu. Semua yang terjadi itu terlihat seperti sudah direncanakan. Lebih kepada kejadian yang harmonis. Dan dapat dilihat bahwa setiap bingkai memiliki dua sosok wanita. Di mana seorang wanita yang membawa aura dingin bagi siapa pun yang melihatnya sementara wanita lainnya memiliki sesuatu harapan dalam dirinya.
Ada satu karya di mana gambar seorang wanita itu dilukis lebih detail lagi. Jennie menyeka tangannya terlebih dahulu pada apron yang dia kenakan sebelum menelusuri garis wajah wanita pada kanvas itu. Lebih tepatnya pada bibir hati milik suaminya, Kim Jisoo. Di mana senyuman wanita itu bisa membuat hatinya bahagia. Sejak Jennie melihat Jisoo tersenyum pada kekasihnya, Irene...senyuman itu langsung terekam di benaknya.
'Cukup bagiku melihat senyumanmu dari jauh atau bahkan hanya di sini...sudah cukup bagiku berharap jika suatu saat nanti kau akan tersenyum padaku juga.' Pikirnya sebelum menarik tangannya menjauh dari bingkai itu.
Dia kemudian melepaskan apronnya dan sedikit membersihkan dirinya. Dia melirik sekali lagi pada ruangan itu sebelum keluar dan mengunci pintu. Dia meletakkan kuncinya itu kembali pada kalungnya dan menyembunyikannya di balik pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked with You ✔️
FanfictionAku sangat bodoh dan tidak berguna karena tidak menghentikan semuanya. Sekarang, aku yang disalahkan karena telah menghancurkan hidupmu... - Jennie Hidup ku hancur sejak kau datang... - Jisoo 🔺Jitop 🔺gxg 🔺25 Januari 2020