31

2.6K 459 38
                                    


L  O  C  K  E  D    W  I  T  H   Y  O  U

JENNIE's POV

Suara ku tersangkut di tenggorokan ku. Air mata ku akhirnya mengalir jatuh ke pipi ku. Dan hal berikutnya yang terjadi, tubuhku jatuh ke dalam pelukan eratnya, dengan lengannya yang kuat tetapi menenangkan.

Tubuh Jisoo gemetar, dia menangis. Meredam tangisannya saat dia membenamkan wajahnya di rambutku. Kenapa dia tiba-tiba bertingkah seperti ini?

"Jangan tinggalkan aku. Ku mohon..."

Kata Jisoo lagi. Aku tidak tahu harus mengatakan apa. Tidak tahu harus bereaksi seperti apa atau bahkan harus merasakan apa. Segala yang terjadi saat ini tampak begitu aneh sehingga aku bahkan tidak tahu apakah ini masih bagian dari kenyataan.

Lengan ku tetap kaku di sisiku. Aku merasa paru-paru ku terjepit karena pelukan yang erat. Aku tetap menatap ke langit-langit kamar, mendengarkan isak tangisnya. Mengapa ini terjadi? Tidak pernah aku melihat Jisoo serapuh ini. Apa aku hanya bermimpi?

Ya Tuhan...tolong berhenti mempermainkan emosiku. Aku benar-benar lelah sekarang. Apakah terlalu berlebihan untuk ku meminta istirahat meski hanya sejenak?

Aku menutup mataku. Berharap semua ini akan berhenti. Aku harus berhenti menipu diriku sendiri. Itu hanya akan menyakitiku lagi.

Tapi kemudian, betapa kuatnya aku memejamkan mata, berharap mimpi ini lenyap begitu saja dari imajinasiku. Tetapi aku masih bisa merasakan kehangatannya, merembes ke setiap bagian tubuhku. Menenangkan rasa gemetar yang menggigil dingin di dalam hatiku.

Mulutku ternganga. Ya Tuhan... ini nyata.

"Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Aku sangat bingung. Kepala ku sakit karena terlalu banyak berpikir. Aku tahu aku ingin menyakitimu, menghancurkanmu, melihatmu menderita tetapi nyata nya aku tidak bisa. Aku tidak tahu mengapa. Kau membuatku gila. Hanya dengan melihatmu, aku merasa kepalaku dan dada ku akan meledak karena degupan keras yang bisa aku rasakan di dalam diriku. Mengapa kau melakukan ini padaku? Kenapa?"

Jisoo berkata di sela-sela isaknya. Aku tidak mengerti setiap kata yang keluar dari mulutnya. Tapi aku bisa merasakan bahwa dia menyalahkanku lagi untuk sesuatu yang aku bahkan tidak tahu apa.

Tiba-tiba dia sedikit menjauhkan ku dari pelukannya. Air mata yang akan keluar dari mataku mengaburkan pandangan ku untuk menatapnya. Aku ingin menghapus airmata ku untuk melihat wajahnya lebih jelas lagi tetapi tangannya mencengkeram kedua lenganku.

Dia menatapku sebentar, ekspresi sedih yang sama yang aku lihat saat itu kembali terpampang di wajahnya. Jisoo menatapku dengan mata sedih itu. Kenapa? Apa yang telah aku lakukan kali ini? Akan kah aku menerima tatapan biasa dan hangat darinya? Apakah aku benar-benar begitu mengerikan untuk menerima tatapan seperti itu darinya?

"Kau membuat ku sangat bingung. Apakah ini caramu untuk membalas ku?"

Aku mencoba membuka mulutku, memutuskan untuk bertanya padanya apa yang sedang dia bicarakan tapi kemudian, dia memeluk ku lagi, mendorong tubuh kami berdua ke atas ranjang dengan dia yang berada di atasku. Aku ingin mendorongnya menjauh dariku. Aku sangat lelah. Tidak bisakah dia mempertimbangkannya?

Tapi ucapan selanjutnya membuat ku merinding.

"Aku sangat menginginkanmu sehingga setiap hari rasa itu sangat menyakitkan saat melihatmu jauh. Aku sangat menginginkanmu sehingga aku ingin mengurungmu agar tidak ada yang bisa membawamu pergi dariku. Mungkin akan menyakitimu lagi dan mengancam mu hanya untuk membuat mu tetap tinggal di sini. Melihat mu bersama dengan seseorang terasa seperti belati tajam yang menusuk ku berulang kali. Aku tidak lagi mengerti dengan perasaan ku ini. Aku sangat bingung. Apa yang ku tahu adalah aku hanya menginginkan dirimu. Aku ingin kau tetap tinggal bersama ku."

Locked with You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang