L O C K E D W I T H Y O UMungkin sudah dua setengah jam yang berlalu sejak Jennie pergi bersama dengan Wendy untuk menjemput Sarang di bandara.
Jisoo masih mengunci dirinya di dalam ruangannya. Masih berusaha untuk menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya tetapi dia tidak bisa menahan untuk tetap mendengarkan suara yang datang dari luar, mungkin dia sedang menunggu sebuah mobil tiba di mansion mereka.
Kertas-kertas yang telah dia pegang sejak beberapa jam lalu masih tetap berada di tangannya. Benar-benar tidak dapat fokus pada pekerjaannya karena pikirannya jelas masih memikirkan tentang Jennie. Malam yang mereka bagikan bersama, mendengar namanya keluar dari bibir Jennie, benar-benar membuat Jisoo jadi gila.
Makanan di dalam nampan yang istrinya letakkan di atas meja tadi sekarang sudah kosong. Jisoo perlahan-lahan membaringkan kepalanya ke atas mejanya, lelah karena terlalu banyak berpikir. Dan perlahan, matanya menjadi berat dan akhirnya setelah matanya tertutup, wajah istrinya menyambut mimpinya.
***
Jisoo segera sadar dari tidurnya ketika dia mendengar suara pintu terbuka. Dia mendongakkan kepalanya dari mejanya, meregangkan tangannya dan menggosok matanya.
Pintu ruangannya terbuka tetapi tidak ada yang masuk. Alisnya sedikit terangkat sehinggalah dia mendengar sedikit langkah kaki pelan-pelan datang kepadanya.
Jisoo melirik ke samping mejanya, mengintip dari mana suara itu berasal dan itu sebabnya dia tidak melihat seseorang masuk.
Seorang gadis kecil dengan pipi chubby merahnya, mengenakan gaun kecil berwarna merah muda dengan pita merah diikat pada rambutnya, sedang berdiri di depan Jisoo, dan tersenyum manis padanya.
Kedua alis Jisoo sekarang terhubung, tertanya-tanya apakah dia masih bermimpi. Dia sekali lagi menggosok matanya tetapi gadis kecil itu masih berdiri di depannya. Gadis kecil itu entah bagaimana tampak akrab, sampai Jisoo menyadari bahwa wajah gadis kecil itu tampak seperti istrinya. Kulit putih yang sama, bibir merah mudanya, rambut panjangnya dan mata kucingnya, sama persis versi kecil dari istrinya, Jennie Kim.
Jisoo berdiri dari tempat duduknya, dengan perlahan berjalan ke arah gadis kecil itu. Kepalanya menunduk karena gadis kecil itu hanya setinggi tinggi lututnya, menyimpulkan bahwa gadis kecil itu mungkin baru berusia sekitar 3-4 tahun.
"Kau siapa?"
Jisoo bertanya pada gadis kecil itu. Mata kucingnya berbinar-binar ketika dia menatap ke arah Jisoo, bahkan senyumannya tidak pernah sirna dari bibirnya yang membuat alis Jisoo terangkat sekali lagi.
"Apa yang kau lakukan di sini? Di mana orang tuamu?"
Suara Jisoo terdengar dingin tetapi gadis kecil itu tidak menyadarinya. Ini pertama kalinya Jisoo berurusan dengan anak kecil jadi dia tidak tahu bagaimana cara memanggilnya dan bagaimana untuk bertindak di depan anak kecil. Itu sebabnya dia seolah-olah berbicara dengan orang dewasa.
Dan tiba-tiba Jisoo mendengar suara seseorang di luar ruangannya. Pandangannya beralih dari gadis kecil itu ke pintu.
"Sarang-ah... sayang kamu di mana?"
Itu suara Jennie. Pandangan Jisoo kembali ke arah gadis kecil itu yang masih menunjukkan senyuman manis di wajahnya.
Jisoo bisa melihat Jennie melewati ruangannya dan dengan cepat berbalik saat dia melihat keberadaan gadis kecil itu di dalam ruangan. Wajah Jennie tampak sangat khawatir ketika dia dengan cepat masuk ke dalam ruangan Jisoo, dan benar-benar mengabaikan kehadiran suaminya.
"Ya Tuhan... kau di sini sayang. Aku sudah mencarimu beberapa menit. Ap–"
Jennie menggendong gadis kecil itu dan tiba-tiba dia menghentikan ucapannya ketika dia menyadari ruangan siapa yang sudah dia masuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked with You ✔️
FanfictionAku sangat bodoh dan tidak berguna karena tidak menghentikan semuanya. Sekarang, aku yang disalahkan karena telah menghancurkan hidupmu... - Jennie Hidup ku hancur sejak kau datang... - Jisoo 🔺Jitop 🔺gxg 🔺25 Januari 2020