33

2.6K 452 39
                                    


L O C K E D W I T H Y O U

Rambutnya tergerai saat angin bertiup. Gaunnya seolah melambai saat dia berjalan menuju pantai. Dan matanya... tidak ada yang bisa mengalahkan pancaran di matanya bahkan lautan yang berkilauan di depan mereka.

Jisoo memerhatikan Jennie saat istrinya itu mulai tenggelam dalam lamunannya sendiri. Seolah-olah melupakan segala yang ada di sekitarnya dan bahkan suaminya sendiri. Jisoo akan mengalihkan pandangannya dari istrinya ketika tiba-tiba Jennie memandangnya dan lagi, dengan senyum hangat di wajahnya.

Bagaimana bisa kelakuan sesederhana itu bisa menyalakan api di dalam dirinya, membuatnya merasa hangat yang nyaman. Muncul sesuatu menggelitik dalam dirinya yang tidak bisa dia jelaskan sendiri, yang bisa membuatnya kehilangan kendalinya. Tidak pernah Jisoo mengira akan merasa puas dan senang hanya dengan melihat senyuman dari wanita yang sebelumnya hanya ingin dia sakiti.

Seolah-olah itu adalah hal terindah yang pernah dia lihat sepanjang hidupnya. Jisoo tidak bisa bergerak satu langkah pun dari istrinya atau bahkan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Jisoo tanpa sadar menelan ludahnya, ketika dia melihat Jennie yang melangkah menghampirinya. Entah bagaimana, Jisoo merasa gugup saat mata kucing yang indah itu tetap terkunci dengan miliknya.

Jennie berdiri di depannya, tatapannya beralih ke tempat lain dan dia tanpa sadar mengerucutkan bibirnya sambil menunggu Jisoo untuk bicara.

Akhirnya Jisoo kembali dari lamunannya dan berhasil mengalihkan pandangannya. Dia berdeham yang menarik perhatian Jennie kembali padanya.

"Kajja..."

Jisoo mulai melangkahkan kakinya dan Jennie segera mengikuti suaminya dari belakang. Dia melihat ke sekeliling dan matanya melebar saat melihat ke mana yang mereka tuju. Tempat itu adalah lokasi konstruksi yang sama kemarin. Pikir Jennie di benaknya.

Jisoo tiba-tiba berhenti yang membuat Jennie hampir menabraknya dari belakang. Apa yang Jisoo lakukan selanjutnya hampir membuatnya tersedak karena terkejut.

Jisoo melirik ke sampingnya, cukup untuk melihat wajah bingung istrinya. Dan tanpa sepatah kata pun darinya, tangannya meraih tangan Jennie, menggenggamnya. Sedikit terkejut saat dia sadar betapa pas nya tangan mungil istrinya itu dengan tangannya.

Sesuatu dorongan dalam dirinya yang tiba-tiba membuat Jisoo melakukan apa yang barusan dia lakukan. Mengingat kejadian tadi malam, melihat Jennie yang sendirian dan tak berdaya benar-benar membuat Jisoo merasa sangat bersalah. Dan lebih buruk lagi melihat istrinya melarikan diri darinya dan meninggalkannya, rasa itu hampir menghancurkan dirinya.

Akhirnya dia memegang tangan istrinya seolah-olah Jennie akan meninggalkannya lagi. Rasa takut yang Jisoo sendiri tidak bisa menjelaskannya. Dan saat itu, sambil menggenggam tangan Jennie, Jisoo merasakan getaran yang selalu terjadi di dalam dadanya. Perasaan itu lagi...dan sekarang Jisoo bahkan sudah terbiasa dengan apa yang dia rasakan di dalam sana. Menyakitkan namun mendorongnya ke suatu sensasi memuaskan.

Jennie merasa bingung, dia mengedipkan matanya sambil berpikir apakah itu hanya imajinasinya, tertanya-tanya apakah itu hanya karena kurang tidur. Tetapi tidak peduli berapa kali dia mencoba mengedipkan matanya, tetap tidak berubah yang berarti hal itu sebenarnya benar-benar terjadi.

Jantungnya berdegup kencang, berdebar di dalam dadanya. Jennie langsung sadar, saat tangannya yang mulai berkeringat karena perasaan yang tidak biasa yang diberikan oleh cengkeraman tangan Jisoo itu padanya.

Tiba-tiba Jennie merasa matanya mulai perih. Betapa konyolnya dia hanya karena tangan Jisoo yang menggenggam tangannya, matanya mulai berkaca-kaca. Tetapi sejujurnya, Jennie tidak bisa menjelaskan pada dirinya sendiri tentang perasaan luar biasa yang dia rasakan saat ini. Mungkin itu tampak hanya sentuhan sederhana, tetapi bisa membuat Jennie menggila karena terlalu bahagia.

Locked with You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang