L O C K E D W I T H Y O UDia meninggalkan rumah di tengah malam, mengendarai mobilnya di sekitar kota yang gelap yang hanya diterangi oleh lampu jalan untuk membuang pikirannya yang sangat kacau.
Jisoo berhenti di suatu tempat yang sangat akrab dihatinya. Tempat di mana dia dan abangnya selalu pergi. Tempat di mana mereka biasa melepaskan semua stres yang ada pada diri mereka...minum sehingga mabuk hanya untuk melupakan masalah mereka meskipun hanya untuk sementara waktu.
Dia tidak pernah menyangka dirinya akan kembali ke tempat itu. Sejak abangnya itu pergi, dia tidak pernah sekali pun untuk mencoba kembali ke sana lagi. Apa gunanya? Jika orang tempatnya berlindung... orang yang selalu mengatakan padanya untuk tidak akan pernah menyerah adalah orang yang pertama akhirnya menyerah dan meninggalkannya sendirian dengan semua tanggungjawab yang pada akhirnya harus dia lakukan.
Melihat ke sekitar kota, Jisoo berhenti di puncak bukit. Menyeret dirinya sendiri keluar dari mobilnya dan bersandar pada pintu mobil ketika dia hanya diam, melihat lampu-lampu yang berkedip di sekitar kota yang sudah sunyi...sepi. Menahan dirinya dari menutup matanya karena dia akan selalu melihat wajah istrinya yang akan selalu memberi gelombang rasa sakit yang luar biasa setiap kali dia melihat'nya'. Dan saat itu juga, tiba-tiba setetes airmata jatuh dari manik matanya. Terlalu terkejut dengan apa yang terjadi, dia segera menghapusnya.
'Apakah ini benar-benar balasan untuk ku karena semua rasa sakit yang selama ini ku berikan padamu?'
Sebuah pikiran menyapu di benaknya ketika dia melihat sekeliling kota. Dia terkekeh dengan pikirannya sendiri. Sekarang, dia bahkan tidak bisa mengendalikan pikirannya untuk bekerja. Sepertinya semuanya sudah benar-benar diluar kendalinya sekarang.
Semalaman tanpa 'dia' , jauh dari kenyataan, berharap setelah malam itu dia akan bisa kembali pada jalannya seperti sebelumnya. Jisoo mencoba untuk menghilangkan segala pikiran yang berkaitan dengan istrinya. Tetapi pada akhirnya, dia masih tetap tidak bisa melakukannya.
***
Dan setelah dia tiba di mansion...lagi-lagi dia mendapati dirinya tanpa sadar mencari keberadaan istrinya. Seperti semalam, bagaimana tubuhnya dengan sendiri menyeret dirinya ke arah di mana istrinya berada. Semua itu terjadi terlalu cepat sehingga dia tidak bisa menghentikan dirinya sendiri.
Dia mendapati dirinya sedang memerhatikan istrinya. Bahkan hanya dari refleksinya melalui cermin, itu sudah mengisi kekosongan yang dia rasakan dalam dirinya sebelum dia melihat istrinya. Dan seperti hal itu sudah biasa terjadi padanya, dia tidak terkejut saat dia merasakan debaran jantungnya yang sangat kencang. Sekarang, Jisoo sudah terbiasa dengan jantungnya yang berulah itu, membuatnya hanya berdiri di sana, tetap diam saat dia melihat kecantikan yang tergambarkan di cermin kamarnya, memerhatikan istrinya yang sibuk mengingat memorinya sendiri.
Jisoo berdiri terpaku di atas lantai kamarnya, tidak bisa mengeluarkan kata-kata, tidak bisa bergerak. Pikirannya seolah terhenti dan membeku. Sehinggalah Jennie membuka matanya, dia juga ikut kembali tersadar.
Jennie dengan cepat berbalik untuk menghadap ke arah suaminya. Hanya beberapa langkah jarak di antara mereka, mata mereka saling terkunci satu sama lain.
Jisoo lah yang berpaling dulu, akhirnya bisa mengendalikan dirinya sendiri. Dia berjalan masuk dan menuju ke lemarinya. Jennie hanya memerhatikannya, tertanya-tanya mengapa suaminya bisa berada di sana.
Jisoo mengobrak-abrik lemarinya, mencoba menghilangkan perasaan canggung dalam dirinya. Dia kemudian meraih sepasang pakaian yang baru untuknya dan langsung melangkah masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked with You ✔️
FanfictionAku sangat bodoh dan tidak berguna karena tidak menghentikan semuanya. Sekarang, aku yang disalahkan karena telah menghancurkan hidupmu... - Jennie Hidup ku hancur sejak kau datang... - Jisoo 🔺Jitop 🔺gxg 🔺25 Januari 2020