51🔥

5.5K 416 34
                                    


L O C K E D W I T H Y O U

Jisoo duduk di ujung tempat tidur mereka. Mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, dia melirik ke arah istrinya yang sedang tidur dengan ekspresi sedih yang jelas di wajahnya. Jisoo memejamkan mata sambil menghembuskan nafas panjang, dia membenamkan wajahnya di kedua tangannya untuk beberapa saat sebelum tangannya menyisir rambutnya.

"Apa kabar?" Heechul bertanya dengan nada lembut, berbicara seperti dia berbicara dengan adiknya sebelumnya. Namun bukannya merasa hangat dam senang dengan itu, seperti yang dirasakan Jisoo sebelumnya, sekarang perutnya seolah-olah muak oleh suara kakak laki-lakinya itu.

Alis Jisoo berkerut, tangannya mengepal di lututnya saat dia mengalihkan pandangannya dari Heechul

"Semuanya baik-baik saja, tidak sampai kau kembali." Jisoo menjawab dengan nada dingin yang keras.

Heechul menghela nafas dan sejenak memejamkan matanya sebelum dia kembali menatap adiknya. Garis kosong suram terbentuk di bibirnya dan matanya berkedip dalam kesedihan saat melihat orang asing dalam diri adiknya sendiri. Jisoo telah tumbuh besar, dan menjauh darinya, ekspresi Jisoo bahkan terlihat kosong. Adiknya berubah dan itu semua karena dia. Jantungnya berdegup kencang dengan rasa sakit saat dia terus menatap Jisoo, dan dengan itu, tatapannya jatuh ke atas tanah.

"Dan disini ku pikir pergi adalah hal terbodoh yang ku lakukan padamu." Heechul bergumam sinis. Dia tahu dia seharusnya tidak bertindak seperti itu, tetapi dia ingin melihat emosi dari Jisoo. Bahwa lebih baik dia menerima pukulan dari Jisoo daripada diam yang menyiksakan.

Kepala Jisoo langsung menoleh pada Heechul saat matanya tampak menahan emosi dan tatapan seolah menembus kakak laki-lakinya

"Kenapa kau kembali?" Jisoo bertanya dengan nada tajam.

Rahang Heechul mengeras, kerutan perlahan terbentuk didahinya saat dia menyaksikan bagaimana kemarahan memenuhi adiknya. Jisoo yang penuh kasih, hangat, benar-benar telah berubah dingin. Dan dia tidak pernah ingin menangis sampai dia melihat keadaan Jisoo.

"Maafkan aku." Heechul berbisik dengan nada terluka.

Jisoo tersentak dengan kata-kata itu. Bahwa meskipun dia telah mengharapkan kata-kata itu dari Heechul, dia tidak bisa menahan diri untuk tetap merasakan tarikan menyakitkan di perutnya. Mendidih, menggoda pengendalian dirinya dan ingin menjawab permintaan maaf Heechul dengan pukulan keras di wajahnya. Tetapi Jisoo tidak akan melakukannya, Heechul tidak sebanding usahanya dan kekuatannya.

Bibir Jisoo membentuk senyuman pahit, mengejek permintaan maaf kakak laki-lakinya itu, menunjukkan pada Heechul seolah-olah kata-katanya yang keluar itu adalah lelucon meskipun jauh di dalam lubuk hatinya, Jisoo merasakan rasa sakit yang merobek di dalamnya. Permintaan maaf Heechul itu sangat menyakitkan, seolah itu seperti tamparan padanya daripada menenangkannya. Kata-kata yang seharusnya memperbaiki hubungan yang putus di antara mereka sangat menyinggung perasaan. Itu tidak cukup. Tidak bisakah Heechul melihatnya? Bukan permintaan maaf yang sederhana bisa menghilangkan segalanya, bisa mengubah semua yang terjadi.

Namun...

Mata Jisoo beekedip saat dia melihat ekspresi penyesalan di wajah kakak laki-lakinya.

Dari mana semua kebencian ini berasal? Jisoo merasa bingung. Apakah dia benar-benar ingin segalanya tidak berjalan seperti sebelumnya? Termasuk bertemu dengan Jennie...jika kakak laki-lakinya tidak pergi, jika Heechul tetap tinggal dan memenuhi setiap tanggung jawab yang orang tuanya ingin dia lakukan.

Jisoo tersentak dari pikirannya. Hatinya sakit saat memikirkan jika Jennie menjadi istri kakak nya. Pikiran itu membuatnya sesak. Tidak pernah dia merasakan dorongan seperti ini untuk menginginkan seseorang. Dan sekarang melihat Heechul kembali, dia tahu mengapa kebencian dalam dirinya lebih buruk dari yang seharusnya dia rasakan.

Locked with You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang