Tok tok tok!
Aldran mengetuk pintu rumah bercat putih tersebut dan tak lama ada sahutan dari dalam dan seseorang membuka pintu tersebut.
"Pagi bi." sapa Aldran pada Bi Sri pembantu Nara.
"Eh den ganteng pagi-pagi udah ke sini aja. Mau ketemu siapa Den?" tanya Bi Sri dengan ramahnya.
"Mau ketemu bibi dong....tapi kan ini dah ketemu jadi giliran ketemu Nara." jawab Aldran sembari mengedipkan sebelah matanya. Membuat Bi Sri salting sendiri.
"Den ganteng mah bisa aja. Yasudah masuk aja Den tadi juga ada tantenya non Nara. Non Nara ada di kamar kok." Bi Sri mempersilahkan Aldran masuk.
Aldran masuk sembari membawa bubur mang Owin yang sangat enak tiada duanya. Ia berjalan ke arah kamar Nara dan kamar tersebut ternyata terbuka.
"Assalamualaikum, Nara main kuy!" panggil Aldran dengan asal.
"Eh ada tantenya aduh jadi malu." Aldran kaget melihat Ria sedang duduk menemani Nara yang tengah membaca sebuah Novel.
Ria tersenyum ia tahu bahwa ponakannya ini dekat dengan seorang lelaki yang kini menjenguknya ke rumah. Ria berjalan menghampiri Aldran dan Aldran segera mencium tangan Ria dengan sopan.
"Pagi tante, Aldran mau jenguk Nara boleh ya? " tanya Aldran.
"Tadi katanya mau ngajak main." gurai Ria. Aldran menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Yaudah masuk aja, tapi jangan macem-macem kamu harus sekolah." peringat Ria.
"Siap tante!" Aldran menghormat pada Ria membuatnya terkekeh.
Aldran masuk ketika Ria meninggalkan kamar Nara. Nara yang tak sadar Aldran berjalan ke arahnya hanya fokus pada Novel.
"Lebih enak liatin novel atau gue?" Aldran menarik Novel Nara membuatnya terkejut.
"Novel lah, ngapain liatin lo." jawab Nara dengan santainya.
"Astagfirullah aku nyesek." Aldran mengusap dadanya sabar.
Nara tertawa melihat ekspresi Aldran yang di buat seolah-olah ia sangat sedih dan kecewa. Nara mengambil kembali Novel yang ada di tangan Aldran. Aldran membuka bubur ayam yang ia bawa.
"Dah makan belum?" tanya Aldran. Nara hanya menggeleng.
"Nih cium bau apa nih!" Aldran mendekatkan bubur ayam pada Nara agar ia bisa menghirup aromanya.
"Eum....wangi bubur nih!" jawab Nara dengan antusias.
"100 lah! Nih buat lo gue beli di mang Owin loh." Aldran memberikan bubur yang tadi ia beli kepada Nara.
Nara yang melihat itu sangat senang dan segera mengambil bubur tersebut dan memakannya dengan lahap. Perutnya sangat lapar namun ia malas untuk beranjak dari tempat tidur.
"Belepotan nih." Aldran mengambil tisu dan membersihkan sisa bubur di bibir Nara.
Nara mematung dengan hal ini. Ia dan Aldran tak sadar saling menatap dengan pikiran masing-masing.
Ga tau kenapa gue liat lo betah banget ya. -Nara
Pengen banget deket lo terus kaya gini Ra. Mumpung ga galak. -Aldran.
"Ish! Apaan deket-deket!" Nara memukul pelan tangan Aldran.
Yaelah baru aja ngomong ga galak. Batin Aldran.
Nara memakan kembali buburnya sembari menonton TV. Dan Aldran mendapatkan notif pesan dari grup yang Adi buat dan hanya ada Fardi,Iam dan dirinya yang bergabung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALNARA [COMPLETE]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Siapa yang tidak tahu Nara Almira? Cewek tomboy dengan keahlian beladiri yang hebat dan suka mengendarai motor besar di tambah sikap cueknya yang menjadikan Nara tidak punya teman di sekolahnya. Akibat jauh dari keluarganya Nara h...