Mereka semua akhirnya sampai di sekolah. Kembali ke kota asal mereka yang di cintai. Aldran membantu Nara membawakan barang-barangnya dan memasukkan pada bagasi mobilnya.
"Aku ke toilet bentar ya. " Aldran mengangguk, Nara segera pergi ke toilet.
Setelah selesai memasukkan semuanya. Aldran duduk di pinggir lampangan sembari meminum minuman yang ia beli dengan Nara.
Helen melihat Aldran segera menghampirinya dan duduk di samping Aldran. Aldran menoleh ketika ada yang duduk di sampingnya.
"Ada apa? " tanya Aldran, namum nada dinginnya.
"Al, jujur aku gak tau harus mulai dari mana. " ucap Helen. Aldran mengangkat sebelah alisnya tak mengerti.
"To the point aja! Ga usah lebay muter-muter! " sinis Aldran.
Helen menghela nafas. "Aku suka sama kamu Al! " Ucap Helen dengan keberaniannya.
Aldran terdiam mendengar ucapan Helen. "Lebih baik lo jangan suka sama gue! " balas Aldran.
"Kenapa Al? " tanya Helen tidak percaya.
"Dari pada lo ngerasain luka, lebih baik lo jangan mencintai gue! Demi kebaikan lo! " jawab Aldran.
Air mata Helen jatuh dari matanya. Perkataan Aldran seperti peringatan keras untuknya. "Al! Aku udah suka sama kamu dari lama! Dari awal kita ketemu, apa kamu ga bisa rasain itu semua? " Pipi Helen sundah di basahi air mata yang terus mengalir keluar.
"Hel, gue nganggep lo cuman sebagai temen, ga lebih! " tegas Aldran. Ia melihat Helen menangis, tapi ia juga tidak bisa menerima Helen karena ia sudah punya Nara.
Walaupun jika ia tidak bersama Nara,tapi perasaannya pada Helen tak lebih dari seorang teman. "Tapi kamu kan janji mau jagain aku Al! " Helen terus memaksakan kehendaknya.
"Hel, itu karena orang tua lo yang nyuruh, selama mereka di luar negeri. Tapi sekarang? Mereka udah pulang Hel. " Aldran mencoba membuat Helen mengerti.
Aldran pergi meninggalkan Helen namun di cegahnya. "Al! Plis aku sayang sama kamu lebih dari apapun! " Helen menggenggam tangan Aldran.
"Lo harus tau sesuatu. Gue punya Nara, yang gue sayang dari lubuk hati gue. Gue tulus sama dia. Kalau seandainya gue sama lo, tapi hati gue ga bisa nerima lo semua itu ga bakal ada apa-apanya! " jelas Aldran.
Helen terlihat terkejut dan tidak percaya. "A-apa Al? "
Aldran menghela nafas berat. "Gue udah punya Nara. Nara pacar gue. Gue ga bisa ninggalin dia. Gue mohon lo mengerti. " jawab Aldran.
"Cinta itu ga bisa di paksain." lanjut Aldran.
Helen memeluk Aldran secara tiba-tiba. "Tapi gue sayang sama lo Al! " Helen menangis di pelukan Aldran.
Seseorang melihat itu mengeluarkan air mata. Rasa sesak di dadanya seperti oksigen yang sudah menipis dan susah untuk di hirup.
Aldran tak membalas pelukan Helen. Tiba-tiba matanya bertemu dengan mata Nara yang mengeluarkan air bening.
"Nara! " Aldran melepaskan Helen yang memeluknya.
Ia mengejar Nara yang berlari sembari menangis. Nara berlari cukup kencang namun Aldran meraih tangannya dan mencegah ia pergi.
"Apa?! " Nara meninggikan suaranya.
Aldran terdiam, ia tahu Nara terlihat sangat sedih. Aldran memeluk Nara. "Kamu harus dengerin penjelasan aku dulu Ra. " ucap Aldran dengan lembut.
Nara hanya terdiam. Kenapa gue jadi cengeng gini sih? Batin Nara.
Kenapa sekarang dirinya menjadi sensitif jika melihat Aldran dengan perempuan lain? Apa karena ia sekarang menjadi pacar dari seorang Aldran Gidbadesta? Mungkin iya.
"Helen bilang dia suka sama aku. Tapi, percaya aku ga bakal ngelepas kamu dan malah sama Helen. Aku nganggap Helen cuman sebagai temen. Ga lebih. Aku mohon kamu percaya Ra. " jelas Aldran.
"Kenapa dia peluk kamu? " Nara memberanikan diri untuk bertanya. Sebenarnya ia terlalu gengsi untuk mengatakannya.
"Aku juga ga tau kenapa dia meluk aku. Tapi aku ga balas pelukannya. Kamu liat kan? Maafin aku ya Ra? " Aldran menatap Nara dalam berharap ia memaafkan kesalahan yang telah ia perbuat.
Nara mengangguk memang ini sebuah masalah kecil yang tak perlu do perpanjang. Ia harus bersikap dewasa jika tak mau hubungannya hancur.
Aldran tersenyum melihat Nara memaafkannya. "Aku tau kok kamu cemburu! " Aldran mencubit pipi Nara.
"Ga usah di bahas lagi. " wajah Nara berubah menjadi kesal.
Aldran terkekeh "Iya-iya! "
Mereka menuju mobil. Aldran pastinya akan mengantarkan Nara pulang. "Pas dah sampe rumah kamu langsung istirahat. Jangan keluyuran! " nasihat Aldran.
"Iya. Kamu juga. " jawab Nara.
"Aku sih dah kebal! " ucap Aldran dengan sangat percaya diri.
"Geer!" balas Nara.
Sesaat suasana menjadi hening seketika. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing.
"Asal kamu tau ya Ra. " ucap Aldran yang menggantung kata-katanya.
"cowok yang udah bikin cewek nangis itu adalah cowo brengsek yang ga punya otak dan gak bertanggung jawab! " lanjut Aldran.
**
Hello semuanya... Good morning all ⛅
Aku ada kabar buat kalian hehe
Aku udah bikin instagramnya yaa 😁😁sesuai dengant pendapat kalian... Masih baru nih... Yuk follow ya @alnara. OfficialAda akun RPnya ga? ADA.
Tapi nanti ya hehe.Dukung terus cerita Alnara dengan baca, vote, comen,share and follow. Thank youu 😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
ALNARA [COMPLETE]
Fiksi Remaja[TAHAP REVISI] Siapa yang tidak tahu Nara Almira? Cewek tomboy dengan keahlian beladiri yang hebat dan suka mengendarai motor besar di tambah sikap cueknya yang menjadikan Nara tidak punya teman di sekolahnya. Akibat jauh dari keluarganya Nara h...