Nara sudah pulang kembali ke rumahnya, kini ia tengah memakan makan malamnya bersama Bi Sri. Ia selalu mengajak Bi Sri makan semeja dengannya karena sudah di anggap seperti keluarganya sendiri.
Setelah makan malam ia memutuskan untuk pergi ke rumah Aldran karena ia mendapatkan kabar bahwa pacarnya itu sudah pulang ke rumah. Terpikir olehnya Aldran sangat cepat pulih, bukankah baru kemarin ia masuk ke rumah sakit? Tapi walau begitu ia sangat bersyukur Aldran bisa cepat pulang.
Ia memasuki mobilnya, rasanya sangat bosan dan rindu pada Aldran, padahal baru sehari Aldran tidak masuk sekolah, bahkan tadi di sekolah saja ketiga sahabatnya malah membolos dengan alasan bosan jika tidak ada Aldran, dan mereka malah menghabiskan waktu di basecampnya, warung mang Oding. Sebelum sampai ke rumah Aldran, Nara menyempatkan membeli buah-buahan dan bubur yang sama-sama di sukai olehnya dan Aldran, bubur siapa lagi kalau bukan bubur Mang Owin.
"Mang! Buburnya satu porsi bungkus ya!" Nara memesan buburnya dan duduk di bangku yang memang di sediakan oleh Mang Owin untuk para pemebeli yang datang. Baik memakannya di sana ataupun ingin di bungkus.
"Siap Neng! Eh ini teh pacarnya Den Aldran bukan?" tanya Mang Owin memastikan.
Nara tersenyum malu, "Eh iya mang."
"Den Aldrannya kemana, kok sendiri?" tanya Mang Owin sembari menyiapkan pesanan Nara.
"Aldran baru pulang dari rumah sakit Mang, habis ini juga saya mau jenguk ke rumahnya." Jawab Nara.
"Oh gitu, yaudah atuh salam aja ya buat Den Aldran dari Mang Owin gitu ya," ucap Mang owin sembari memberikan seporsi bubur ayam yang sudah di bungkud pada Nara.
Nara menerima bungkusan bubur ayam tersebut, "Iya mang, siap! Eh jadi berapa mang?" tanya Nara.
"Kaya biasa aja Neng!" Nara mengerti lalu memberikan uang berjumlah 7.000 pada mang Owin.
"Makasih ya mang!" ucap Nara dan beranjak pergi. Mang Owin mengangguk. "Iya neng, sama-sama hati-hati ya neng!" Nara mengangguk dan tersenyum, lalu masuk ke mobilnya dan segera pergi menuju rumah Aldran
**
Sesampainya Nara di depan rumah Aldran terlihat sangat ramai dengan kendaraan motor anak Brave. Nara berjalan dan mengetuk pintu beberapakali. "Nara!" Aldran tersenyum senang melihat Nara ada di hadapannya.
"Kamu ke sini?" Aldran tidak percaya Nara akhirnya datang ke rumahnya lagi saking rindunya dan tidak mendapat kabar dari Nara seharian.
"Yakali pacar aku pulang dari rumah sakit aku ga jenguk sih," jawab Nara dengan kekehannya.
Aldran tergerak untuk mencubit pipi Nara gemas. "Yaudah yuk masuk! " Aldran menggandeng tangan Nara untuk masuk ke rumahnya.
Terlihat banyak anak Brave yang sedang berkumpul dan serasa rumah Aldran menjadi basecamp mereka. "Rame banget," ucap Nara terkekeh.
Aldran hanya tersenyum dan mengajak Nara duduk dengannya di sofa bersama anak-anak Brave lainnya. "Widih...yang di datengin bebebnya sumringah banget ni ya!!! " Ucap Adi yang membuat anggota Brave semuanya bersorak riuh.
"Tadi aja datar banget mukanya!" Iam malah ikut-ikutan.
"Sirik aja lo pada! "ketus Aldran semuanya malah tertawa dan melanjutkan aktivitas mereka yang tadi sempat tertunda dengan kehadiran Nara.
Tiba-tiba seseorang datang ke rumah Aldran tanpa sepengetahuan mereka. "Hai semuanya!" Suara gadis mengalihkan perhatian semua anggota Brave, walau tak semua datang tapi terlihat cukup banyak anggota Brave yang datang ke rumah Aldran.
Mereka mendapati gadis yang tak asing bagi mereka, Aldran melotot tak percaya dengan kehadiran gadis tersebut yang tiba-tiba. "Firna?" Nara menoleh ke arah Aldran yang tak percaya dengan kehadiran Firna, cinta pertamanya.
"Hai Al! Aku gak ganggu kalian kan?" tanya Firna lalu tanpa di minta duduk di hadapan Nara dan Aldran.
Semua anggota Brave yang ada di rumah Aldran menatap tak suka pada Firna karena mereka tahu hubungan Aldran dan Firna di masa lalu. Perempuan ini bukannya yang ketemu aku di pemakaman ya? Jadi, dia Firna cinta pertma Aldran? Mau apa dia ke sini? Batin Nara merasa curiga.
"Ada apa lo ke sini?" tanya Aldran. Firna mengerutkan dahinya.
"Emang kamu gak kangen Al sama aku? Aku kan sahabat dan cinta pertama kamu juga!" Jawabnya, Aldran memutar bola matanya malas, ia melihat ke arah Nara yang juga menatap Firna dengan tatapan tak suka.
"Kangen? Setelah lo pergi tanpa kabar gitu?" Kini Firna hanya bisa diam, Aldran berubah padanya dan ia tak suka itu.
"Dan jangan ungkit cinta pertama, gue dah punya pacar! Nara," Aldran menggenggam erat tangan Nara.
Firna beralih menatap Nara, "Kamu bukannya cewek yang tadi di pemakaman ya?" Tanya Firna memastikan.
Setelah mengetahui Firna kembali entah kenapa hati Nara menjadi tak tenang dan takut jika Aldran kembali dengan Firna? Ah, engga-engga, gue harus percaya sama Aldran!Batin Nara menepis semua fikiran buruknya.
"Iya." Jawab singkat Nara.
"Oh, jadi kamu pacar Aldran, aku sahabat Aldran dari lama, dan Aldran sayang sama aku, jadi jangan terlalu berharap lebih ya!" ucapan Firna seperti menantang Nara membuatnya menatap tak suka pada Firna.
"Ga ada yang nanya tuh, Aldran aja sabodo teuing!" Celetuk Iam.
Seketika tawa semuanya pecah ketika mendengar ucapan Iam yang terkesan blak-blakan itu. Firna menatap kesal pada Iam. "Eh Firna lo itu jangan kepedean deh, Aldran dah ada Nara masa lo mau jadi Benalu!" ucap Adi yang malah mengundang tawa, dan Aldran malah tersenyum miring menatap Firna.
Liat aja, gue bakal bikin Aldran jatuh cinta lagi sama gue kaya waktu dulu. Dulu emang gue nolak Aldran tapi kali ini ga bakal lagi!- Firna
**
Jangan lupa vote,comen,and share okey:)
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ALNARA [COMPLETE]
Jugendliteratur[TAHAP REVISI] Siapa yang tidak tahu Nara Almira? Cewek tomboy dengan keahlian beladiri yang hebat dan suka mengendarai motor besar di tambah sikap cueknya yang menjadikan Nara tidak punya teman di sekolahnya. Akibat jauh dari keluarganya Nara h...