Meisha menatap data-data yang ada di meja kamarnya. Rasanya sangat pening membaca materi kuliah beserta data seseorang yang ia tengah selidiki. Nara.
Gadis itu adalah incarannya sekarang. Ia ingin tahu siapa Nara sebenarnya dan benarkah ia mencintai Aldran? Meisha sangat cinta mati pada Aldran hingga rela melakukan apapun, padahal lelaki di dunia ini masih sangat banyak. Dan bahkan ia tidak bisa membenarkan Aldran itu jodohnya apa bukan.
"Alnara Almira, seorang mahasiswi jurusan fasion businees. Hm, menarik, berarti dia di gedung yang gak jauh dari jurusan ekonomi dan bisnis ya. " Meisha membaca data Nara yang di berikan oleh orang suruhannya.
Orang tua Meisha adalah seorang pengusaha terkenal hingga tak asing lagi jika banyak anak buah yang dapat membantu apa saja. Setelah membaca data diri Nara, Meisha mulai berfikir.
"Dia bukan orang sembarangan, tapi gue gak boleh nyerah buat dapetin Aldran! " kekeh Meisha.
"Kalau gak bisa di baikin, it's ok. Kekerasan menunggu, " tanpa sadar Meisha tersenyum seperti layaknya psikopat yang membayangkan hal yang paling membuatnya puas.
**
Nara berjalan sendiri di lorong gedung jurusan Ekonimi & Business sembari membawa kotak bekal berisi sayur yang Aldran minta untuk makan siang. Nara tak terlalu tahu bagian-bagian gedung ini hingga selalu bertanya pada mahasiswa setempat.
"Eh sorry, mau nanya, " Nara memberhentikan seorang mahasiswi yang kebetulan lewat di lorong tersebut.
Gadis itu menatap sinis ke arah Nara, "Lo Nara Almira dari gedung jurusan fashion business? " Meisha mecoba meyakinkan bahwa Nara yang di maksud itu adalah benar Nara yang ada di hadapannya ini.
Nara sedikit agak bingung bagaimana mahasiswi yang ada di hadapannya itu tahu namanya. "Iya, gue Nara, kok lo tahu? "
"Lo cari Aldran? " tanya Meisha. Nara mengangguk.
Meisha segera mencengkram pergelangan tangan Nara dengan kuat hingga memerah. "Eh lepasin! Lo mau bawa gue kemana! " Nara mencoba memberontak tetapi Meisha lebih kuat darinya.
Meisha membawa Nara ke toilet perempuan, "Lo denger ya! Jangan pernah deket-deket Aldran lagi!! " Meisha menatap sangar ke arah Nara dan menunjuk perempuan itu dengan jarinya menandakan emosi yang mengebu-ngebu.
Kegaduhan itu di dengar oleh seisi toilet dan memperhatikan mereka dengan bingung. "Maksud lo apa sih? Gue kan pacar dia terus gue harus ngejauh dari dia karena hal yang gak guna gitu?" Nara mencoba tidak terlihat lemah.
"Lo?! " Meisha menatap kotak bekal Nara dan merampasnya. Ia membuka kotak bekal tersebut dan melihat isinya.
Sayur sop yang amat sangat panas hingga asapnya pun masih mengapung di udara. Ide terlintas di kepala Meisha.
Byur!!!
"AAAA!!! "
"Panas!!! "
Nara memegang menahan panas di tangan dan lehernya yang di siram sop panas oleh Meisha hal nekat tersebut membuat seisi toilet terkejut dan ingin melerai mereka.
"Lo semua diam! Gue gak segan-segan buat lebih kejam dari ini kalau kalian berbuat sesuatu! " ancam Meisha.
"Mei! Kelakuan lo dah kelewatan! " Rita datang dan langsung memarahi sahabatnya.
**
Aldran bingung mendengar bisikan bisikan pada mahasiswa yang membicarakan seseorang yang di Bully di toilet. Lalu Adi sahabatnya menghampiri dengan tergesa-gesa.
"Al!! Nara!! Dia di bully di toilet! " Aldran terkejut dan segera menuju ke toilet.
Apakah mahasiswa di sini tidak bisa lebih dewasa. Malah ada kasus pem-bullyan di sini. Apakah mereka belum mengerti tentang etika dan tatakrama?
Perasaan Aldran tiba-tiba tak enak dan ia baru sadar bahwa Nara belum juga datang menemuinya.
Ia sampai di depan toilet yang sudah penuh dengan puluhan manusia. Aldran menerobos kerumunan secara paksa sehingga beberapa dari mereka ada yang menggerutu akibat kesal. Tapi sama sekali tak di ubris Aldran. Fikirannya 1. Siapa yang di bully dan siapa yang mem-bullynya.
Mata Aldran membulat sempurna melihat kejadian di hadapannya. Meisha yang membully Nara dan memakinya ia melihat wadah sayur sop yang Nara biasa pakai dan tangan serta lehernya memerah. Rita mencoba memberhentikan tapi malah ia juga yang kena.
"Yaampun Nara!! " Aldran panik dan segera memghampiri Nara. Ia menangkis gerakan dari Meisha yang hendak menampar Nara yang sepertinya sudah oleng. Wajahnya pucat.
Bruk!!
Tubuh Nara ambruk, Aldran segera menahannya. "Ra bangun Ra! " muka Aldran pucat pasi ia takut terjadi sesuatu dengan Nara.
Meisha mematung, ia terkejut dengan kehadiran Aldran secara tiba-tiba.
"Maksud lo apa hah! " bentak Aldran. Meisha tersentak mendengar suara Aldran. Baru kali ini ia mendengar Aldran membentak dirinya bahkan mendengar Aldra membentak orang lain pun tidak pernah."Al ini gak kaya kamu bayangin! " Meisha memegang kedua tangan Aldran.
Aldran segera menepis tangan Meisha kasar.
"Gak kaya yang lo bayangin gimana?! Gue udah liat semuanya, lo cewe licik yang gak punya fikiran jernih Mei! Maksud lo apa bully Nara?! "
Meisha terdiam ia menunduk. "Gue paling gak suka cewe yang dikit-dikit bully kaya lo! "
Aldran segera menggendong Nara dan membawanya keluar. Kerumunan orang itu memberi jalan agar Aldran bisa keluar dan membawa Nara ke ruang kesehatan kampusnya. Dosen baru saja tiba terkejut dengan kondisi Nara.
Semua kembali menatap Meisha yang masih mematung dengan tatapan kosong. Bisikan terdengar panas di telinganya. Bisikan yang jelek terhadapnya.
**
Hai guys!!! Ekstra Part kembalii hehe...
Jangan lupa vote+comen yaaa. Semoga sukaaa!! Hehe info squell setelah ekstra part berakhir yaa!!!
Thank you
Gabung gc Alnara. Klik link di bio aku!Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ALNARA [COMPLETE]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Siapa yang tidak tahu Nara Almira? Cewek tomboy dengan keahlian beladiri yang hebat dan suka mengendarai motor besar di tambah sikap cueknya yang menjadikan Nara tidak punya teman di sekolahnya. Akibat jauh dari keluarganya Nara h...