26. Hari yang Cukup Melelahkan

23.2K 1K 38
                                    

Nara bersiap dengan seragamnya. Ia menyisir rambut hitam ke abu-abuan. Rambut Nara memang sengaja ia warnai ketika masuk sekolah lamanya itu dan sekarang warnanya hampir memudar.

Rasanya ia bersemangat untuk ke sekolah, rasa kesal karena Aldran sewaktu kemarin hilang dan terbayar karena Aldran akan menjemput Nara pagi ini. Ia mendapat pesan dari Aldran semalam namun ia tidur dan ia juga melihat 3 panggilan tak terjawab dari Aldran.

Nara memakai sedikit liptint yang tantenya berikan kemarin. Memang benar. Muka Nara terlihat pucat di bagian bibirnya. Ia memakaikannya sedikit pda bibir.
Nara mengambil tas nya dan turun ke bawah untuk sarapan.

**

Suasana segar sangat nyaman di pagi hari. Aldran memanaskan motornya terlebih dahulu sebelum ia pergi dan menjemput Nara.

"Hari ini gue harus minta maaf sama Nara, " ucap Aldran sembari melihat coklat di tangannya. Coklat itu akan ia berikan kepada Nara sebagai tanda permintaan maaf darinya.

Drrttt drttt

Handphone Aldran bergetar singkat menandakan ada notifikasi pesan masuk. Ia merogoh saku celananya untuk mengambil handphonenya tersebut.

Helen Gabriel
Al. Pls jmput aku ya aku ga kuat pusing banget

Aldran Gidbadesta
Ya kalau pusng jngn sklah lah

Helen Gabriel
Aku pengn sklh Al:(
Kamu g ingt psan momy aku?

Aldran menghela nafas menahan emosinya. Ia seperti terjebak kontrak dengan Helen. Yang mengharuskan ia mengikuti apa kata Helen.

Aldran Gidbadesta
Y.

Ia merasa semakin bersalah pada Nara, pasti Nara sudah menunggu Aldran di rumahnya.
Ia mencoba menelfon Nara.

Nara kini menunggu di depan rumahnya. Ia menunggu Aldran datang. Dan helmnya juga masih ada di Aldran karena terbawa olehnya.

Drtt drttt

Ada panggilan masuk di handphone Nara.  Ia segera mengambil handphonenya itu di dalam saku rok.
Terlihat nama kontak Aldran terpampang jelas di layar handphone. Nara segera mengangkat telfon dari Aldran.

Hallo Al?

Hallo Ra.

Ada apa Al?

Ra. Gue mau minta maaf ya. Maaf banget gue ga jadi jemput lo hari ini. Maaf ya Ra. Tapi gue janji besok bakal jemput lo.

Nara diam. Ia bingung harus menjawab apa. Jujur ia kecewa apalagi ia juga bingung ke sekolah naik apa. Sedangkan mobilnya ada di bengkel.

Ra? Lo masih denger suara gue kan?

Eh? Eum.. Iya Al. Ga apa-apa. Besok lo ga apa apa kok ga jemput juga. Gue bisa sendiri. Yaudah gue cabut dulu ya. Bye.

Nara segera mematikan telfon secara sepihak.  Membuat Aldran bingung. Apa Nara marah padanya? Aldran sangat ingin menjemput Nara. Tapi Helen juga ingin di jemput olehnya. Dan Aldran harus menjalankan tanggung jawabnya.

Ia menjalankan motor kesayangannya untuk menjemput Helen sebelum terlambat pergi ke sekolah.

**

ALNARA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang