76. Mencari Nara

18K 787 49
                                    

Nesa menghampiri Aldran yang tengah menatap makanannya tanpa minat, "Al?" tanya Nesa, Aldran melirik Nesa sekilas lalu duduk di hadapan lelaki itu, ketiga sahabatnya tengah memesan makanan beersama Firna.

"Kenapa?" tanya Aldran yang bingung dengan kedatangan Nesa, Nesa sedikit menunduk.

"Lo tau kemana Nara, dia 4 hari gak ada kabar Al,"

Aldran tak merespon pertanyaan dari Nesa, ia memang khawatir pada Nara namun rasa kecewanya yang terus berbisik agar Aldran tidak usah mengurusi hidup Nara lagi, termasuk mencarinya. "Gue gak tahu jangan tanya gue!" tegas Aldran. Nesa menyerngit.

"Loh kenapa? lo kan pac-"

"Gue udah bukan siapa-siapa dia," jawaban Aldran membuat Nesa terkejut.

"Mending lo pergi gue mau makan," suara dingin Aldran membuat Nesa memilih pergi.

Aldran menatap bakso mienya namun fikirannya tidak berada di tempat itu, ia memikirkan Nara. Selama 4 hari tak ada kabar dari Nara, Aldran jadi kacau ia selalu gampang terpancing emosi sekarang, bahkan ia sampai pernah memarahi pedagang jalan yang hampir ia tabrak padahal itu salahnya. Keberadaan Nara di hidup Aldran sangat berpengaruh besar pada lelaki itu.

"Al, kenapa?" Firna datang dan duduk di samping Aldran sembari membawa satu mangkok bakso yang ia pesan.

"Al kamu denger aku gak sih?!" kesal Firna saat pertanyaannya tak di jawab oleh Aldran. Aldran yang mendengar pertanyaan Firna dengan suara sedikit keras itu terkejut.

"Kenapa?" tanya Aldran.

"Kamu yang kenapa!" Firna kesal.

Aldran hanya menghela nafas dan sahabatnya pun datang sembari membawa makanan yang mereka pesan. "ASTAGFIRULLAH! Dari tadi kita pesen makanan, makan lo belum abis juga? Mau gue suapin pake sekop apa gimana nih," Iam heboh sendiri.

Adi menoyor kepala Iam, "Eh, kalo pake sekop doer kali bibir si Aldran," Iam tertawa mendengar ucapan Adi.

"Anjir!! Ga kebayang kalau bibir si Aldran doer, masih ganteng kaga ya?" Iam membayangkan hal tersebut dan tertawa geli.

Sedangkan Aldran hanya diam tak mau ikut berbicara ataupun ikut tertawa, "Semua pasti karena Nara! Kamu jadi kaya gini! Udah sih Al, lupain aja si bad girl itu. Cewek ga cuman satu Al, aku juga bisa dampingin kamu malah bisa lebih baik dari pada Nara!" Firna membanggakan dirinya sendiri.

"Siapa yang lo bilang bad girl?" Suara Aldran berubah menjadi sinis.

"Sebelum lo ngomong dan caci maki orang, ngotak dulu!" Firna merunduk tak berani menatap mata elang Aldran.

Selama Nara tidak ada Firna semakin gencar mengejar Aldran dan menghasutnya untuk melupakan Nara itu semua termasuk dalam recananya dengan Helen. "Ya emang bener kan dia itu bad girl, buktinya waktu itu dia bully aku kan, kamu juga liat sendiri, Aldran!"

Aldran semakin menatap Firna tak suka, "Nara dulu emang bad girl, tapi lo gak pernah tau dia aslinya gimana. Dan lo, mulut tuh di jaga!" Aldran memperingatkan sembari menunjuk Firna.

"Bad girl bukan berarti gak punya hati, lebih ga punya hati yang suka caci maki orang tanpa tau fakta kaya lo! udah gak tau fakta, suka melebih-lebihkan lagi!" Adi ikut-ikutan angkat suara.

Firna jadi merasa terpojokkan sekarang. "Kok kalian malah nyalahin gue sih!" Firna tak terima. Aldran beranjak dari tempat duduknya dan segera meninggalkan kantin. Sahabatnya tak ada yang mencegah Aldran pergi, mereka tahu Aldran butuh waktu.

Lo kemana? Berhari-hari tanpa lo ternyata jadi kacau ya, sekarang. ALDRAN GIDBADESTA.

**

Aldran terdiam di depan sebuah pintu berwarna coklat rasanya kedua tangan menjadi kaku hanya untuk mengetuk pintu. Tiba-tiba pintu terbuka dengan sendirinya. Kevin terkejut melihat Aldran yang berdiri dengan tatapan lurus.

"Astagfirullah! Lo bikin gue kaget tau ga?" Kevin mengelus dadanya.

"Lo ngapain di sini? ayok masuk!" Kevin mengajak Aldran masuk dan lelaki itu hanya mengangguk lalu mengikuti dari belakang.

Ia kembali menginjakkan kakinya di rumah ini, di mana ia pernah membuat kenangan bersama Nara, pertama ia ke rumah ini dan menyanyikan lagu di samping Nara. Rasanya sangat rindu dengan kenangan itu semua. Ia dan Kevin duduk di sofa panjang ruang tamu.

"Jadi ada apa Al?" tanya Kevin, sebelum itu ia meminta bi Sri membuatkan minum untuk Aldran.

"Gue mau tau Nara kemana bang," Kevin menatap pigura foto Nara yang tengah tersenyum manis. Ia bingung harus menjawab apa.

"Bang?" Kevin terkejut saat Aldran melambaikan tangannya di depan wajah Kevin karena ia melamun.

Kevin membenarkan posisi duduknya, ia masih belum menjawab pertanyaan Aldraan, "Nara ada bang?" tanya lagi Aldran.

"Nara gak ada,"

"Kemana?"

Kevin menatap dalam Aldran, "Gue gak tahu, cuman Nara yang bisa jawab," Aldran mengerutkan dahinya, "Maksudnya? Gue harus temuin Nara dimana bang?" tanya Aldran.

"Nanti lo ketemu sama dia dengan sendirinya," Aldran hanya mengangguk walau ia sedikit tidak mengerti dengan apa yang di bicarakan Kevin pdanya.

Bi Sri datang sembari membawa 2 gelas jus jeruk dan meletakkannya di meja, Kevin dan Aldran mengucapkan terimakasih pada Bi Sri, lalu ia kembali menuju dapur. "Lo mantan Nara?" tanya Kevin, Aldran hanya mengangguk.

"Bisa juga lo dapetin Nara," Kevin terkekeh. "Padahal Nara bukan tipe cewek yang suka pacaran tapi ternyata bukan musuh doang yang bisa lo taklukin ternyata hati Nara yang sekeras batu aja lo bisa," Kevin tersenyum.

Aldran terdiam mencermati ucapan Kevin, "Gimana sama Brave?" tanya Kevin.

"Baik bang," jawab Aldran, Kevin mengangguk.

"Gue pengen Brave di kenal bukan karena keberingasan doang, tapi gue pengen Brave di kenal dengan kebaikan juga. Lo masih jalanin program baksos kan?" Aldran mengangguk sebagai jawaban, "Masih kok bang"

"Bagus deh. Sebenernya gue setuju lo sama Nara, tapi sayangnya kalian udah putus di hari di mana Ray meninggal lagi," Aldran terkejut, "Ray meninggal?" Aldran mencoba memastikan.

Kevin mengangguk, "Iya, Ray meninggal ketika operasi, di situ Nara hancur Al, di tambah putus dari lo, bahkan Nara sempet demam," Aldran merasa bersalah ia bodoh karena terlalu menuruti rasa kecewanya.

"Sorry Bang," hanya itu yang dapat Aldran katakan.

"Santai aja kali Al, itu dah jalan lo berdua. Tapi tentang Nara gue gak bisa kasih jawaban, cuman dia yang bisa,"

**

Soree semuanyaa.....Akhirnya up juga hehe, jangan lupa vote and comen, yang mau join grup Alnara boleh dm di instaram Alara atau dm aku aja di wattpad...see you

{mohon maaf kalau ada typo}

tbc

ALNARA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang