Saat Aurel maju ke depan bersama teman-teman yang lain, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang memegang tangan nya dari belakang.
"Lo siapa? Kenapa pegang tangan gue, lepasin gak!!" gertak Aurel sambil menengok ke belakang.
Dan anehnya laki-laki itu hanya melepaskan tangannya dan langsung maju ke depan tanpa menjawab pertanyaan dari Aurel.
"Aneh banget sih tuh orang, untung ganteng. Kalau nggak udah gue pelintir tuh tangan," gerutu Aurel pelan namun masih terdengar oleh laki-laki itu.
"Buat kalian yang Bapak panggil, Bapak ingin kasih tugas ke kalian buat bersih-bersih ruangan guru, dan buat yang lainnya silahkan beres-beres kelas masing-masing," ucap Pak Kepsek.
"Yaelah kirain gue mau apa," ucap Aida pelan.
"Kata gue juga apa, jangan takut paling di suruh bebersihkan akhirnya," ucap Aurel.
"Kalian berdua jangan banyak omong deh, ayo langsung ke ruang guru!" ajak Ica, teman sekelasnya.
Mereka sekarang sudah berada di ruang guru untuk merapihkan semua yang ada di ruangan itu.
"Aurel bantuin gue dong buang sampah ini, berat nih!" ucap Fafa, Kakak kelas Aurel.
"Eh iya ayo Kak Fafa." ucap Aurel yang langsung menenteng tong sampah bersama Fafa.
Saat ingin membuang sampah, Aurel melihat murid laki-laki yang sedang bermain sepak bola.
"Kak Fafa, liat deh ke arah lapangan, kok anak-anak pada maen sepak bola sih, kan kita semua di suruh beres-beres kelas," ucap Aurel dengan raut muka yang sebal.
"Kan udah kebiasaan anak-anak di sini itu mah Rel, kayak nggak tau aja kamu, udah ayo cepetan bawa tong sampahnya." ucap Fafa.
Setelah membuang sampah Aurel dan Fafa kembali ke ruang guru dan ternyata semua ruangan sudah bersih.
"Pak semuanya sudah bersih, apa boleh kita kembali ke kelas?" tanya Reza kepada Pak Rahman.
"Iya silahkan kalian ke kelas lagi, terimakasih sudah membantu Bapak." ucap Pak Rahman.
"Sama-sama Pak." ucap semuanya serentak
Saat ingin kembali menuju kelas, Aurel dan Aida melihat teman-temannya yang sedang menonton anak-anak yang sedang bermain sepak bola.
Gila keren banget Kak Niko
Luvluv bang Nikoku
Si Ryan gitu amat sih mainnya
Kurang lebih seperti itu teriakan dari siswi SMK Nusantara.
"Aurel, liat deh Kak Niko, ganteng banget ya," ucap Aida.
"Terus masalahnya apa sama gue?" tanya Aurel.
"Nggak ada sih, cuma ngasih tau aja kalau Kak Niko itu ganteng." jawab Aida dengan cengirannya.
Aurel dan Aida memasuki kelas mereka, saat memasuki kelas Aurel dan Aida mendapati Aness yang sedang sibuk dengan hpnya.
"Doooorrrr!!" teriak Aurel dan Aida sambil menepuk pundak Aness.
"Ihh apaan sih kalian, ngagetin gue aja!!" decak Aness kesal.
"Lagian lo fokus banget sih sama hp," ucap Aurel. "Eh iya gue mau cerita nih sama kalian,"
"Cerita apaan?" tanya Aness dan Aida menatap Aurel penasaran.
"Tadi gue kan di panggil ke depan, lo tau kan Da," jeda Aurel.
Aida hanya mengangguk tandanya dia tau.
"Lo tau gak, tadi tuh ada orang yang pegang tangan gue, waktu gue ke depan, dan gue nggak tau siapa dia dan anehnya orang itu nggak jawab pertanyaan gue dan langsung pergi gitu aja," ucap Aurel panjang lebar.
"Hmmm cowok apa cewek yang pegang tangan lo?" tanya Aness.
"Cowok tapi dia ganteng juga sih, hampir mendekati tipe gue lah," ucap Aurel cengengesan.
"Tumben lo ngomongin cowok tipe lo, biasanya juga nggak mau ngomong tipe lo kayak gimana, padahal kan banyak cowok yang suka sama lo Rel, tapi malah lo tolak," ucap Aida.
"Iya tuh tumben banget," ujar Aness.
"Nggak tau kenapa saat gue ketemu cowok itu ada rasa yang beda dalam hati gue, seperti udah kenal sama dia, lo tau gak dia siapa?" tanya Aurel menatap Aida.
"Gue sih gak tau persis dia siapa, soalnya jarang keliatan," jawab Aida.
"Iyaa juga sih, yaudah lupain aja." ucap Aurel.
"Hari ini kita free class kan?" tanya Aness.
"Iyaa emang kenapa?" jawab Aida.
"Mending kita ke kantin yuk, gue udah laper nih dari tadi nungguin lo pada!" ajak Aness.
"Ayoo gue juga udah laper." ucap Aida.
Jika kalian suka dengan part ini silakan klik bintang ya:)
Salam manis
Triityy 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
AURELIA
Teen FictionCerita yang mengisahkan tentang seorang Aurelia Almashyra yang sangat mengagumi kakak kelasnya, bukan hanya kagum melainkan juga mulai timbul rasa cinta dan ingin memiliki. Dia terasa dekat namun tak bisa ku raih. Dia hanya menganggap ku sebagai sat...