"Langsung pulang ya Kak, terus habis itu langsung makan," ucap Aurel yang baru saja turun dari motor Adit.
"Iyaa pri kecilnya Kakak. Kamu masuk duluan gih" ucap Adit.
Ada seulas senyum di bibir Aurel. "Ya udah Aurel masuk dulu ya bay Hati-hati di jalan."
Aurel kemudian masuk dengan perasaan yang sangat bahagia sekali. Begitu masuk Aurel melihat ada Mamahnya yang sedang menonton televisi di ruang tengah.
"Assalamualaikum Ma," ujar Aurel menghampiri Marina.
"Waalaikumsalam. Dari mana aja sayang kok baru pulang, Tadi pulang sama siapa?" tanya Marina.
Aurel duduk di sebelah Marina. "Habis makan sama Kak Adit Ma,"
"Loh kok sama Adit. Kasian loh si Aldi dari tadi nungguin kamu di sini. Aldi jemput ke sekolah katanya kamu udah pulang, eh ternyata makan dulu sama Adit. Pacar kamu sebenarnya siapa sih sayang Aldi atau Adit Mama bingung deh," terang Marina menatap Aurel yang sedang membuka sepatunya.
"Aku lupa Ma, kalau Aldi mau jemput Aku pulang sekolah," ujar Aurel.
"Aldi juga tadi nitip ini buat kamu," ujar Marina menyodorkan paper bag berwarna pink.
"Apaan ini Ma?" tanya Aurel sembari mengambil paper bag itu dari tangan Mamanya.
"Belum Mama buka isinya, coba buka aja,"
Kemudian Aurel membuka paper bag itu. Dan betapa terkejutnya Aurel saat mengetahui isinya, sebuah boneka beruang kecil dan terdapat juga surat di dalamnya. Lalu Aurel membuka isi surat itu lalu membacanya.
Lucu ya bonekanya?
Iya ke kamu lucu.Hehe maaf cuma bisa
Ngasih ini ke kamu.Suka gak?
Semoga sih suka
Soalnya itu kan boneka
Kesukaan kamu.Jangan lupa peluk
Bonekanya kalo tidur.Dari ku Pacar mu,
ALDI MAHENDRA.Eh tunggu senyumnya
Mana dulu nih:)Nah gitu senyum kan cantik.
Ya udah bay sayang .Aurel tersenyum setelah membaca surat itu. Sekarang ia jadi merasa bersalah kepada Aldi seharusnya ia tak seperti ini kepadanya. Jalan berdua dengan laki-laki lain tanpa sepengetahuannya.
Namun bagaimana lagi Aurel pun bahagia jika bersama Adit.
Dia benar-benar belum bisa menentukan pilihannya sendiri memilih antara Aldi atau Adit.
Karena mereka berdua sama-sama bisa membuat dirinya bahagia tanpa di duga.
Jujur saja Aurel belum bisa mencintai Aldi sepenuhnya namun ia juga merasa kasihan dengan Aldi. Karena kalau di lihat Aldi sangat mencintainya.
"Kok jadi ngelamun sih sayang, isi suratnya apa coba Mama liat," ujar Marina mencoba mengambil surat yang ada di tangan Aurel.
Namun Aurel merebutnya kembali. "Ih Mama jangan di baca lah, nanti Aurel malu," ujar Aurel.
"Lah ngapain harus malu sayang kan sama Mama," ucap Marina.
"Udah ya Aurel mau masuk dulu ke kamar mau naruh tas dulu, terus habis itu mau langsung mandi. Dah Ma," ucap Aurel lalu mengecup pipi kanan Marina.
Setelah selesai mandi dan memakai pakaiannya ia langsung duduk di tepi kasur dan mengecek pesan di WhatsAppnya. Dan ternyata sudah ada banyak pesan termasuk dari kekasihnya Aldi dan juga Aness di dalamnya.
Aurel membuka pesan terlebih dahulu dari Aness sahabatnya.
Anessa si bawel❤️
Maaf Rel gue ngga bilang dulu sama kalian. Sebenarnya gue juga gak mau pindah sekolah kek gini, gue maunya sama kalian terus. Tapi, mau gimana lagi ini udah keputusan bokap sama nyokap gue. Karena bokap gue ada tugas di sini.
Kalian jaga diri baik-baik ya di sana jangan lupain gue.
Titip salam juga buat Aida.
Kalian berdua adalah sahabat gue yang paling terbaik.
Maafin gue juga ya yang sering bawel sama kalian. Love you.Aurel membaca pesan itu. Tak terasa air matanya menetes. Baru sehari saja Aurel di tinggal, dirinya sudah rindu Aness sahabatnya, sahabat yang terkadang membuatnya jengkel dan terkadang membuatnya tertawa dengan tingkah lakunya. Lalu ia membalas pesan Aness.
Aurelia Almashyra : Semoga Kamu tetap menjadi sahabat terbaik Aurel ya Ness, kamu juga jangan lupain aku. Aku rindu kamu, baru sehari aja udah rindu gimana nanti coba:( Love you too.
-------------
Terima kasih yang sudah menyempatkan untuk membaca
Cerita ini ❤️See you next part :)
KAMU SEDANG MEMBACA
AURELIA
Teen FictionCerita yang mengisahkan tentang seorang Aurelia Almashyra yang sangat mengagumi kakak kelasnya, bukan hanya kagum melainkan juga mulai timbul rasa cinta dan ingin memiliki. Dia terasa dekat namun tak bisa ku raih. Dia hanya menganggap ku sebagai sat...