Cerita yang mengisahkan tentang seorang Aurelia Almashyra yang sangat mengagumi kakak kelasnya, bukan hanya kagum melainkan juga mulai timbul rasa cinta dan ingin memiliki.
Dia terasa dekat namun tak bisa ku raih. Dia hanya menganggap ku sebagai sat...
Saat sesampainya di rumah Aurel langsung memasukkan fotonya bersama Aness di Instagram.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❤️🗨️ Disukai oleh aidamustika dan 78.089 lainnya aureliashyra_ My Besti
@aidamustika yah gue gak di ajak foto curang nih😌 @galensrndra jeleknya ponakan gue😝tapi sampingnya cantik Sh😍 @anessatiara @aidamustika suruh siapa gak ikut we @anessatiara @galensrndra hhe sampingnya Aurel kan aku, makasih ya😍
Aurel yang melihat komentar pada fotonya pun hanya diam tanpa mau membalas mereka satu persatu.
***
"Aurel tangkap bolanya yang bener jangan sampe masuk!" teriak Aida yang mulai panik takut bola masuk ke gawang mereka.
Aurel meregangkan kakinya dan bersiap siap untuk menangkap bola yang di tendang oleh tim lawan.
Bola tersebut melayang tepat di bawah bokong Aurel dan dug. Bola tersebut akhirnya mampu di duduki Aurel dan tidak jadi masuk.
"Hahahaha, lucu," Ketawa semua orang yang di lapangan Aurel yang mendengar itu pun merasa malu.
"Kok pada ketawa sih, emang ada yang lucu. Perasaan Aku cuma dudukin tuh bola dah," gumam Aurel dalam hati lalu menghampiri teman yang lainnya.
"Hebat lo Rel, tuh bola yang tadinya mau masuk sampe gak jadi, malah di dudukin sama lo," ujar Risa teman sekelasnya.
Sedangkan yang lain masih terlihat menertawakan Aurel pikirnya.
Aurel pun mengangkat bicara di sela-sela tawa mereka. "Kalian ngetawain Aku ya?" tanya Aurel.
"Kita tuh lagi ngetawain si Maya Rel, gaya doang selangit, eh pas nendang tuh bola malah melayang sepatunya ke atas, untung lo bisa nangkep tuh bola Rel," jawab Aness sembari tertawa kembali.
Aurel hanya menggeleng tak percaya. "Kirain ngetawain Aku, gara-gara dudukin tuh bola, oh iya kok Aku gak tau ya sepatu melayang itu?"
"Orang lo fokus sama tuh bola mana mungkin bisa liat itu Rel," ujar Aida.
"Iya juga sih," ucap Aurel cengengesan.
"Eh Ris tanyain dong sama Pak Yayan kita udah boleh istirahat belom, yang lain soalnya udah pada keluar tuh," ucap Aness sambil menunjuk kelas yang di ujung.
"Iya gue ke sana dulu," ujar Risa.
Risa yang melihat Pak Yayan sedang berdecak pinggang di tengah lapangan pun langsung menghampiri nya. "Pak kita semua boleh istirahat kan, yang lain aja udah keluar pak," ucap Risa sang ketua kelas.
Mendengar ucapan Risa baru saja, Pak Yayan pun langsung melihat ke sekeliling kelas. "Ya sudah kalian boleh istirahat, nanti kamu bawakan absen ke ruangan saya," kata Pak Yayan.
"Siap Pak." ucap Risa sambil memberikan hormat kepada Pak Yayan lalu berjalan kembali menghampiri teman yang lainnya.
"Silahkan kalian semua boleh istirahat," ujar Risa kepada semuanya.
Semuanya bersorak riang akhirnya waktu yang di tunggu-tunggu tiba.
"Ayo Rel, Ai kita ke kantin laper nih gue," ucap Aness sambil menarik pergelangan tangan Aurel dan Aida.
Kini mereka sudah duduk di meja paling pojok dan menunggu pesanan datang.
Dan tak lama Adit dan kawannya memasuki kantin dan duduk di tempat yang tak jauh dari Aurel.
Aurel yang menyadari kedatangan Adit sempat menoleh ke arahnya dan Adit pun menoleh ke arah Aurel. Mata mereka akhirnya saling bertemu, Aurel sempat gugup di tatap kembali oleh Adit.
"Rel ini makanan lo, dateng," ujar Aida.
Aurel dengan segera memutuskan pandangannya. "Eh—iya." ucap Aurel sedikit gugup.
Aness yang mulai curiga dengan tingkah Aurel pun melihat kanan kiri depan belakang untuk mencari siapa penyebab utama Aurel menjadi gugup seketika dan mata Aness menangkap seorang Adit di sana dan kini ia tau jawabannya. "Oh ada si bebeb tanpa kepastian, pantesan gugup," sindir Aness lalu mengunyah makanannya.
"Si bebeb, siapa Ness?"tanya Aida kepo.
"Itu tuh," ujar Aness sambil menunjuk ke arah Adit.
