Aurel sudah bersiap-siap dengan seragam sekolahnya dan tidak lupa ia memakai bedak bayi dan liptin sedikit. Aurel keluar kamar dengan memakai tas di bahunya, saat ingin mengambil kunci motor yang ada di ruang tamu Aurel di kejutkan dengan sosok Galen yang sudah ada di belakangnya.
"Astaghfirullah, Ngapain sih di belakang gue. Ngagetin tau gak!" decak Aurel kesal.
"Kata Tante Marina, hari ini lo berangkat sekolah bareng gue," ujar Galen sambil mengambil kunci motor yang sudah ada di tangan Aurel.
"Enak aja gak bisa lah, lagian sekolah kita itu beda!" sentak Aurel lalu berjalan menghampiri Marina yang ada di dapur dan di ikuti Galen di belakangnya.
"Mamah, Aurel nggak mau berangkat sama Galen, lagian sekolah Aurel kan sama Galen beda," ucap Aurel sambil memeluk Mamanya. Manja sekali nak.
"Sayang nggak boleh gitu, kasian Galen dia kan nggak bawa kendaraan ke sini, nanti kamu di antar sama Galen ya," ucap Mama sambil mengelus puncak kepala Aurel.
"Denger tuh Rel, gak kasian apa lo sama gue," ucap Galen sambil melipat kedua tangannya.
"Hmmm yaudah deh."
****
Setelah perdebatan antara Aurel dan Galen akhirnya mereka sampai juga di sekolah Nusantara.
"Jangan lupa pulang sekolah jemput gue, awas kalo gak jemput, gue bilangin sama Mama!" ucap Aurel sambil turun dari motor dan membuka helm miliknya.
"Iyaaa bawel banget sih lo," ucap Galen sambil mengacak-acak rambut Aurel lagi dan langsung menyalakan motor dan meninggalkan Aurel yang sudah di buat kesal olehnya.
"Dasarr galon ngeselin, awas aja lo ya!" decak Aurel langsung berjalan menuju kelasnya.
Aurel melewati koridor kelas 12 TSM, ia menengok ke arah kelas yang di tempati Adit dan tanpa sengaja saat Aurel ingin berjalan kembali tiba-tiba ia tak sengaja menabrak seseorang.
"Maaf Kak saya nggak sengaja," ucap Aurel sambil menundukkan kepalanya.
"Iyaa gak papa Lia," ucap Adit.
"Lia? apa yang aku tabrak Kak Adit," gumam Aurel dalam hati.
Aurel langsung mendongakkan kepalanya dan benar yang ada di pikirannya ternyata yang ia tabrak adalah Adit seseorang yang akhir-akhir ini selalu menjadi penyemangatnya, ya walaupun belum menjadi pacar.
Aurel kembali melanjutkan jalannya, hari ini ia tak mau melihat Adit sementara, karena ia merasa malu atas kejadian semalam yang membuat Adit marah kepadanya.
Namun saat ia kembali berjalan tangannya di pegang oleh Adit."Lia kenapa, Lia marah sama Kakak?" tanya Adit seraya menatap punggung Aurel.
Aurel pun berbalik badan. "Eh nggak Kak, Aurel yang minta maaf atas kejadian kemarin Kak," ucap Aurel sambil melepaskan pegangan tangan Adit.
Adit memegang tangan Aurel kembali. "Gausah ngomongin itu lagi, yang penting, Lia nggak ngulangin ucapan itu, baik sama Kakak maupun sama orang lain, oke, "ucap Adit tersenyum.
Aurel pun tersenyum. "Makasih kak,"
"Yaudah ke kelas gih sana, belajar yang pinter ya biar bisa ngajarin anak-anak kita nanti." bisik Adit.
Perkataan Adit membuat pipi Aurel sudah seperti memakai blush on merah saja. "Raja gombal, yaudah Aurel pergi dulu Kak." ucap Aurel sambil berlari meninggalkan Adit sedangkan Adit terkekeh melihat tingkah Aurel.
Aurel kini sudah berada di dalam kelasnya sedari tadi ia tak henti hentinya melamun sambil tersenyum bahkan kedua temannya pun aneh melihatnya.
"Woy Rel!! Elo Napa dah nyengir mulu dari tadi?" tanya Aness sambil menempelkan tangannya ke jidat Aurel.
"Kesambet kali," timpal Aida.
Aurel pun melepaskan tangan Aness yang sedari tadi memegang jidatnya. "Kalian apaan sih, gak liat apa Aku tuh lagi seneng."
"Gue tau nih penyebabnya pasti Kak Adit kan?" tanya Aness kembali.
"Oh Kak Adit." ucap Aida.
Bell masuk pun berdering nyaring seantero kelas.
Setelah jam pelajaran berakhir Aurel dan kedua temannya pergi ke kantin.
Kini kantin sudah di penuhi oleh murid Nusantara hanya untuk mengisi perut yang keroncongan atau sekedar nongkrong saja.Saat Aurel sedang makan, tiba-tiba ia di panggil seseorang dari belakang.
"Aurel!" teriak Reza menghampiri Aurel.
Aurel pun berbalik badan. "Ada apa kak?" tanya Aurel.
"Kakak cuma mau ngingetin, jangan lupa pulang sekolah latihan volly, kamu juga Ness," ujar Reza sambil melihat Aness yang sedang melahap makanannya.
"Hmmmm," lirih Aness sembari melanjutkan makannya.
"Untung Kakak ngingetin, kalau nggak pasti Aku lupa," ujar Aurel
"Yaudah Kakak pergi dulu."
Setelah jam pelajaran berakhir dari pagi sampai siang akhirnya semua siswa-siswi di perbolehkan pulang.
Jangan lupa votment:)
Follow ig:@trilistiani_07
KAMU SEDANG MEMBACA
AURELIA
Teen FictionCerita yang mengisahkan tentang seorang Aurelia Almashyra yang sangat mengagumi kakak kelasnya, bukan hanya kagum melainkan juga mulai timbul rasa cinta dan ingin memiliki. Dia terasa dekat namun tak bisa ku raih. Dia hanya menganggap ku sebagai sat...