Sebelum baca, budayakan vote terlebih dahulu ya. :) Sayang kalian.
Mereka berdua sudah sampai di kafe fanasa, Niko dan Aurel langsung berjalan memasuki kafe tersebut, saat sudah didalam Aurel mencari keberadaan Aldi dan tak butuh lama akhirnya Aurel menemukan sosok Aldi yang tengah duduk sendiri di meja sebelah kanan pojok.
Dengan segera Aurel menarik lengan Niko dan menghampiri Aldi.
"Hay maaf ya lama, pasti kamu nungguin dari tadi ya?" ucap Aurel kepada Aldi.
Aldi yang menyadari kedatangan Aurel pun langsung beranjak berdiri. "Gapapa, Aku juga baru dateng. Silakan duduk Rel," ujar Aldi. Lalu melirik ke arah seseorang yang berada di samping Aurel.
Aurel pun duduk bersebelahan dengan Niko.
"Oh iya Al, kenalin ini Kak Niko sahabat gue," ucap Aurel.
Aldi dengan segera mengulurkan tangannya kepada Niko. "Aldi Mahendra," ujar Aldi.
Lalu dibalas kembali uluran tangannya oleh Niko. "Niko Adriansyah, gak papa kan gue nemenin Aurel ketemuan sama lo," tutur Niko
Aldi tersenyum hangat. "Gak papa kali, santai aja," ucap Aldi. Lalu ia melihat ke arah Aurel. "Oh iya gimana Rel, gimana udah ada jawaban."
Aurel melihat terlebih dahulu ke arah Niko dan Niko pun tersenyum ke arah Aurel. Lalu Aurel menatap Aldi kembali.
"Maaf ya Al Aku-" jawab Aurel ngegantung
"Kenapa Rel? Kamu mau nolak Aldi ya, kalau iya Aldi ikhlas kok Rel," ucap Aldi. Dengan muka pasrahnya.
Aurel yang melihat ekspresi Aldi pun langsung tertawa, sedangkan Aldi ia terlihat bingung dengan Aurel.
"Kok ketawa sih Rel, Aldi serius nih. Emang ada yang lucu ya?" tanya Aldi. Mengerutkan keningnya.
"Muka kamu tuh yang lucu, oke kali ini Aku serius. Aurel mau jadi pacar kamu," jelas Aurel membuat Aldi ingin langsung memeluk Aurel namun di tahan terlebih dahulu oleh Niko.
"Hmm, masih ada orang di sini," gerutu Niko. Seketika Aldi dan Aurel tertawa secara bersamaan.
"Mangkannya cari pacar dong bang," celetuk Aldi
"Punya pacar nggak ngejamin buat bahagia," ujar Niko datar.
"Sensi banget sih Kakak Aurel." ucap Aurel. Sambil memegang kedua pipi Niko lalu mencubitnya, dan seketika Niko langsung melotot ke arah Aurel.
"Hmmm. Hari ini Aldi yang bayar semua makanan deh, itung-itung ngerayain hari jadian gue sama Aurel." ujar Aldi
"Boleh." jawab keduanya.
***
"Jangan ngebut bang bawa motor nya, kasihan nanti pacar gue," ujar Aldi kepada Niko.
"Bawel lo, kek cewe,"
"Tenang aja Al, Aku pulang dulu ya sama Kak Niko. Kamu juga hati-hati pulangnya," ujar Aurel. Lalu menaiki motor Niko.
"Iya siap beb." ucap Aldi sambil melambaikan tangan ke Aurel.
Sepanjang perjalanan Aurel hanya tersenyum getir ketika mengingat kembali kejadian saat di sekolah, dengan bodohnya ia menangis untuk seorang laki-laki yang bukan siapa-siapanya. Bahkan dirinya tidak berhak menangisi laki-laki itu.
"Rel turun!"
Sedangkan yang disuruh turun masih dalam keadaan melamunnya.
Niko yang melihat Aurel seketika langsung melambaikan tangannya di depan muka Aurel dan seketika Aurel tergelonjak kaget, sedangkan pelakunya langsung tertawa.
Aurel yang melihat Niko menertawai nya pun langsung turun.
"Kak Niko ngeselin!!" decak Aurel sambil mengerucutkan bibirnya.
"Habisnya di suruh turun dari tadi malah ngelamun aja," terang Niko sambil tertawa.
Dan eits Aurel baru menyadari sesuatu, baru kali ini ia melihat seorang Niko Adriansyah tertawa seperti itu.
"Kak, Aurel baru kali ini liat Kak Niko ketawa deh," ujar Aurel. Dan seketika Niko langsung mengubah raut wajahnya menjadi datar kembali.
"Emang kenapa gak boleh," ketusnya.
"Baru juga di omong, udah balik ke semula lagi aja,"
"Cepet masuk! Pasti Mama lagi nungguin kamu,"
"Iya bawel banget deh." ujar Aurel lalu berjalan masuk kerumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURELIA
Teen FictionCerita yang mengisahkan tentang seorang Aurelia Almashyra yang sangat mengagumi kakak kelasnya, bukan hanya kagum melainkan juga mulai timbul rasa cinta dan ingin memiliki. Dia terasa dekat namun tak bisa ku raih. Dia hanya menganggap ku sebagai sat...