25). Dibuat kagum

62 4 0
                                        

"Al, ini tempat apaan? Kok banyak pohon pohon sih di sini sepi lagi tempatnya. Jangan-jangan kamu mau macem-macem ya?!" ujar Aurel sambil memandangi pohon-pohon di depannya yang menurut Aurel sangat mengerikan.

Ya Aldi memang sengaja mengajak Aurel di tempat yang terdapat hutan mangrove.

Aldi yang melihat raut muka Aurel yang sedang bingung dan sedikit cemas pun seketika tertawa melihat.

"Ya Allah beb, mana mungkin Aldi yang tampan ini macem-macem sama kamu, kan belum halal ya kan? Kalau kamu mau di halalin sekarang sih gak papa," goda Aldi. Sambil menyenggol lengan Aurel.

"Apaan banget dah kamu Al, kita kan baru kelas satu SMK masa ngomongnya udah halal-halalan aja sih!! Lagian Aurel mau ngejar-ngejar cita-cita Aurel dulu lah jadi seorang model internasional," ucap Aurel.

"Yaelah beb cuma bercanda kali. Ya udah ayo masuk." ujar Aldi. Lalu memegang tangan Aurel.

"Gak mau!! Disini kan ngga ada siapa-siapa Aku takut lah," ujar Aurel. melepaskan pegangan Aldi dan hendak balik lagi namun tangannya di cekal oleh Aldi.

Memang Hutan mangrove ini terlihat biasa saja dan sangat sepi, namun tidak banyak orang yang tau jika kita masuk kedalam hutan itu pasti kita akan dikejutkan dengan pemandangan yang ada di dalamnya.

"Tunggu dulu Rel! Aldi yakin kalau kamu masuk ke dalam hutan ini pasti kamu suka, percaya deh sama Aku. Lagian Aldi ngga akan ngapa-ngapain kamu kok. Apa kamu pikir Aku laki-laki brengsek yang suka ngambil kehormatan pacarnya? Inget Rel, Aldi gak sebrengsek orang yang nge hancurin masa depan ceweknya!!" ujar Aldi sambil menatap Aurel.

Aurel yang mendengar ucapan Aldi hanya terdiam. Ia merasa bersalah tidak percaya soal Aldi membawanya ke sini.

Lalu Aurel menatap Aldi dengan rasa bersalah nya. "Maaf," ucap Aurel dengan 4 huruf 1 kalimat yang penuh makna.

"Aku mau ikut ke dalam sama kamu." ucapnya lembut lalu menarik tangan Aldi untuk masuk ke dalam hutan itu.

Saat sudah melewati pohon pohon mangrove. Kini Aurel tiba di tempat yang Aldi maksud dan tempat itu adalah tempat yang sangat indah.

Aurel di buat kagum dengan rumah-rumah kayu yang sengaja di hias dan di sertai gambar love di tengah yang terbuat dari kayu yang sangat kreatif dan dirinya juga di suguhkan dengan pemandangan pantai yang sangat indah.

Aurel bener-bener di buat cengang. Ia tak habis pikir Aldi membawanya ke tempat yang sangat cantik ini.

Ia sekarang merasa benar-benar bersalah menduga Aldi yang tidak-tidak.

"Gimana bagus kan tempatnya?" tanya Aldi.

"Bagus banget Al. Makasih ya kamu udah bawa Aku ke sini, Aku juga suka banget sama tempatnya. Aku kira tempat ini mengerikan ternyata nggak dan aku minta maaf sekali lagi karena udah mikir yang nggak-nggak sama kamu." ucap Aurel berkaca-kaca.

"Udah Aku maafin kok beb. Ayo kita ke pantai." ujar Aldi. Lalu menarik tangan Aurel untuk bermain di pantai.

Setelah berada di tepi pantai Aurel langsung meregangkan tangannya kemudian berteriak sekencang mungkin.

"Aaaaaaaaa," setelah berteriak dirinya merasa lega semua pikiran terasa hampang seketika.

Sedangkan Aldi yang sedang bermain air pantai langsung menyipratkan air tersebut ke muka Aurel.

Aurel yang merasa dirinya terkena air cipratan dari Aldi pun langsung berdecak kesal. "Iih Aldi ngeselin banget sih!! Awas ya akan aku balas." ujar Aurel sambil berlari mengejar Aldi yang sudah kabur dari tadi.

"Ayo sini kejar! Kalaua bisa wele." ledek Aldi dengan menjulurkan lidahnya sambil terus berlari namun, tak sengaja dirinya tersandung batu yang berada di depannya.

"Aduhhhh ... Aduhhhh sakit," ringis Aldi sambil memegangi kaki sebelah kanannya.

Aurel yang melihat Aldi kesakitan malah tertawa. "Hahaha kualat kan jadinya,"

"Pacarnya kesakitan malah di ketawain, bukannya di bantuin," protes Aldi.

"Iya deh iya." ujar Aurel lalu meletakkan tangan Aldi di bahunya. Lalu membawanya ke rumah kayu.

Sesampainya di rumah kayu Aurel langsung memegang kaki Aldi yang tersandung tadi.

"Gimana masih sakit?" tanyanya.

"Nggak, soalnya kan udah di pegang sama bidadari," ujar Aldi. Lalu tersenyum ke arah Aurel.

"Gombal terus,"

"Kita pulang yuk beb, udah sore banget nih soalnya nanti Mama sama Papah kamu nyariin lagi,"

"Yaudah ayok." ujar Aurel. Kemudian Aldi menggandeng tangan Aurel menuju motornya.

Aurel sesekali melirik wajah Aldi yang sedang tersenyum.

Hari ini kamu sudah membuatku nyaman, namun hari ini juga aku belum sepenuhnya mencintaimu. Maafkan aku, perasaan memang tidak bisa dibohongi bukan?

Maaf ya agak lama update nya:)

Kalian lebih suka Aurel sama siapa sih?

Aldi, Niko atau Adit?

AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang