20). Coretan hati

76 4 0
                                    

"Ma, Aurel bingung,"

"Bingung kenapa?" tanya Marina.

"Ini tugas Pak Agus gak balance-balance dari tadi." jawab Aurel bohong.

Ya Aurel dan Marina kini sedang berada diruang tamu dan Aurel sembari tadi memang mengerjakan PR dari Pak Agus namun sudah selesai.

Sebenarnya Aurel ingin curhat soal Aldi kepada Mamanya namun Aurel masih malu jika curhat tentang masalah percintaannya kepada Marina.

Aurel mencari kontak seseorang untuk mencurahkan isi hatinya kepada orang itu. Dengan segera Aurel mengetik pesan.

Kak Aku mau curhat nih
Bales dong

Aurel menunggu balasan Niko sambil mengemil Snacknya.

Ka Niko
Curhat apaan Rel? jangan bilang soal percintaan kamu.

Iya nih ka, tadi ada yang mau jadi pacar Aurel tapi Aurel belum jawab. karena Aurel tuh lagi suka sama seseorang tapi bukan dia.

Ka Niko.
Kakak tau nih pasti Adit kan yang kamu suka?
Menurut Kakak sih ya Rel ikutin aja dah kata hati kamu dan jangan ngarepin orang yang nggak pasti Rel.

Tapi Aurel gak suka sama tuh cowok, dan kalo Aurel nolak pun gak enak.

Ka Niko
Yaudah terima aja apa susahnya.

Aurel pun berpikir setelah menerima pesan itu.

"Terima? Apa Aurel terima Aldi aja siapa tau kan kalau Aurel pacaran sama Aldi, Kak Adit jadi peka deh," gumamnya.

Aurel membalas pesan kembali.

Terimakasih Kak sarannya, Aku jadi sayang Kakak deh.

Ka Niko
Iya Kakak juga sayang kamu keboku.

Aurel yang melihat balasan terakhir Niko pun terkekeh geli bisa-bisanya Niko memanggil nya kebo, enak saja. pikir Aurel.

***

Aurel POV

Aku melihat sebuah buku Diary di dalam lemari ku, Aku pun mengambil buku Diary itu. Aku duduk di pinggir kasur dan mulai membuka buku Diary lamaku. Saat aku membaca lembaran demi lembaran aku menjadi malu sendiri, bisa-bisanya aku menulis kisah cinta alay ku disini, Aku ingat terakhir kali aku menulisnya saat aku masih duduk di kelas 7 SMP. Setelah Aku membaca semuanya aku berniat untuk menuliskan tentang seseorang. Aku mengambil pulpen dan segera menulis coretan hatiku.


Menurut ku kamu itu beda dari yang lain, kamu itu aneh. Iya aneh kadang di satu waktu kamu memperlakukanku sangat baik, namun di waktu lain kamu membuatku bertanya, apakah kehadiranku ini berarti bagimu?  

Dan kau tahu? Aku sangat menyukaimu. Ntahlah, sejak kapan rasa ini tumbuh. Aku hanya berharap rasa ini akan terbalaskan olehmu.


Aditya Kavin Ardana Untuk Aurelia Almashyra ❤


Aurel tersenyum geli saat membaca tulisan terakhir yang ia tulis lebay sekali pikirnya tapi tak apa lah.

Aurel menaruh kembali buku Diarynya di dalam lemari.
Setelah itu ia merebahkan tubuhnya ke kasur miliknya.
Saat ingin memejamkan matanya untuk tidur siang, suara teriakan dari balik pintu pun langsung menggema di telinga Aurel.

"My Aurelia, pri cantik dari kayangan datang!" teriak Aness dari balik pintu kamar Aurel dan langsung membuka pintu untuk masuk ke dalam kamar.

Aurel yang melihat kedatangan Aness yang secara tiba-tiba pun mendengus kesal. "Bisa gak kalau masuk kamar orang itu biasakan Assalamualaikum dulu kek gausah pake teriak-teriak, segala pri kayangan datang, Mimi peri kali!" decak Aurel.

Aness langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur tanpa memperdulikan ocehan Aurel.

"Mau apa kamu ke sini?" tanya Aurel.

Aness memalingkan tubuhnya menghadap Aurel. "Gue bosen Rel di rumah, kita jalan-jalan yuk keluar!" ajak Aness.

Aurel berpikir sejenak. "Boleh juga sih, ayok Aku juga bosen nih, tapi kamu kenapa ngga ngajak Aida?" tanyanya.

"Lagi males keluar katanya,"

"Yaudah, aku ganti baju dulu ya,"

"Gak pake lama."

***

Mereka berdua baru saja menonton bioskop terbaru, setelah itu Aurel hanya muter-muter saja, entah apa yang sedang Aurel cari sedangkan Aness hanya mengikuti Aurel.

"Mau kemana lagi Rel?" tanya Aness sambil berjalan mengikuti Aurel.

Aurel tetap berjalan tanpa menghiraukan ucapan Aness.
Dan sampai lah ke tempat yang di tuju Aurel yaitu tempat area bermain.

"Nah ini dia ketemu, Aku mau beli koinnya dulu ya," ujar Aurel bersemangat.

Aness menggeleng heran. "Dari tadi muter-muter nyari beginian doang Idih udah kaya bocah aja dah,"

"Sekarang kita coba semoga dapet oke," ucap Aurel dengan segera memasukkan koinnya lalu mengerakkan pencapit boneka maju mundur ke kanan ke kiri, setelah ia rasa pas untuk mendapatkan boneka yang ia incar, Aurel pun menekan tombol terakhir dan akhirnya boneka itu pun berhasil ia dapat.

Aness yang melihat itu hampir tak percaya. "Hebat, lo Rel," ucap Aness dengan tepukan tangannya.

"Aurel gitu loh,"

"Iyeye, ayo kita pulang udah sore nih." ucap Anes.

"Let's go," ucap Aurel sambil mengacungkan tangan Aness.

"Eittss nanti dulu kita foto dulu yuk!" ucap Aness.

"Boleh juga ayok, pake hape kamu yah,"

"Hmm hape gue lobet, hape Lo aja yah pliss."

"Yaudah deh ayo." ujar Aurel lalu mengeluarkan handphone dari tasnya.

Akhirnya aku update kembali.
Jangan lupa votment oke biar aku semangat updatenya karena kalian penentu semangat ku biar update cepet.

Yang mau berteman silahkan follow ig :@trilistiani_07

AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang