17). Sahabatan

76 7 1
                                    

Aurel pun langsung mengambil handphone yang ada di dalam tasnya untuk mengabari Galen. Ia lupa bahwa hari ini ia ada extrakuliker volly jadi ia akan pulang telat hari ini. Dengan segera Aurel mencari nomor Galen dan langsung menelponnya.

"Hallo Rel, ada apa sih lo nelpon gue kangen ya,"

"Geer, kamu jangan jemput Aurel gal, Aku hari ini ada latihan volly, bilangin sama mamah Aku juga ya, aku pulang telat,"

"Terus lo pulang sama siapa Rel,"

"Gak tau sih, ya paling Aurel naik ojol lah,"

"Yaudah deh by"

Aurel pun mematikan teleponnya dan langsung berjalan bersama Aness ke arah lapangan yang sudah di penuhi oleh anak volly.

"Rel ko kita doang sih dari anak X Ak ceweknya, yang lainnya kemana ya?cuma ada kakel doang ceweknya,"

Aurel pun melihat sekeliling lapangan, benar yang di katakan Aness lalu Aurel melihat seseorang yang dia kenal. "Iya udah ayo samperin Kakak itu," tunjuk Aurel lalu menarik Aness untuk mendekati Kaka kelasnya yang bernama Fafa.

"Hay, Kak Fafa," sapa Aurel.

"Hay Rel, lo ikutan volly juga?" tanya Fafa.

"Iya Kak."

Sedangkan yang laki-laki sedang pemanasan di tengah lapangan.

"Kak Reza sama temennya keren banget, gila Rel," kata Aness menyenggol lengan Aurel sambil mengamati most wanted Nusantara.

Aurel hanya diam dan tak peduli menurutnya biasa saja.

"Kerenan juga Kak Adit," gumam Aurel dalam hati.

"Woy!! kalian para cewek, jangan pada diem aja, ikutan pemanasan sini jangan pada liatin doang!!" gertak Dheni Kakak kelas yang terkenal dengan kegalakannya, tapi walaupun galak ada saja yang suka sama tuh cowok.

Akhirnya mereka mengikuti perintah Dheni, setelah itu semuanya bermain volly secara bergantian.

Sekitar 2 jam bermain volly akhirnya semuanya di perbolehkan pulang.

"Rel, ini buat kamu," ucap Niko sambil menyodorkan minuman kepada Aurel yang tengah duduk sendiri di depan gerbang sekolah.

Aurel pun mengambilnya. "Makasih Kak, gak enak Aku jadi ngerepotin."

"Kakak ikhlas kok, tenang aja, oh iya kok kamu belum pulang?"

"Kak Niko sendiri kenapa belum pulang?" tanya Aurel membalikan pertanyaan.

"Kakak nanya malah balik nanya dasar oon," kata Niko lalu menjitak kepala Aurel.

"Aww! sakit tau Kak, iyeye Aurel nungguin ojol dari tadi, tapi gak dapet-dapet," ucap Aurel sambil mengelus kepalanya yang terkena jitakan Niko.

"Maaf, sebagai gantinya gimana kalau kamu pulang sama Kakak aja," tawar Niko.

"Hmmm dari pada Aurel nungguin ojol dan ngeluarin duit mending Aku bareng Kak Niko aja mumpung gratis, lagian yang lain udah pada pulang jadi Aurel nggak akan jadi perbincangan orang," gumam Aurel dalam hati sembari mikir.

Ya Aurel sangat malas jika dirinya menjadi bahan pembicaraan apalagi dengan Niko Adriansyah yang notabenenya seorang most wanted yang terkenal dengan kepintarannya itu. Banyak siswi yang mengejarnya namun Niko selalu menghiraukan mereka.

"Woyy!! Rel kok ngelamun sih, gimana mau gak," ujar Niko sambil melambaikan tangannya dihadapan muka Aurel.

"Eh ... mau deh Kak," ucap Aurel cengengesan.

"Yaudah kamu tungguin di sini, Kakak ambil motor dulu."

Setelah Aurel menunggu akhirnya Niko pun datang dengan membawa motornya.

"Nih pake helm dulu biar selamet dunia akhirat," ujar Niko sambil memberikan helm kepada Aurel.

"Lebay deh kamu Kak," ucap Aurel lalu menaiki motor Niko.

"Gapapa di bilang lebay asalkan bidadarinya selamat,"

"Siapa Kak bidadari nya?" tanya Aurel dengan polosnya.

"Nih motor Kakak," kata Niko sambil menyalakan motornya dan pergi meninggalkan sekolah.

Aurel pun bingung dengan sikap Niko yang super duper gaje ini.

Selama perjalanan hanya ada keheningan di antara mereka tak ada satupun pun yang berbicara, dan akhirnya Niko mulai memecahkan keheningan mereka.

"Rel, kamu mau gak jadi sahabat Kakak?"

"Apa kak Aku ga denger,"

"Kamu mau gak jadi sahabat Kakak!" teriak Niko.

Aurel pun mengiyakannya saja. "Iya deh Kak, Aurel mau,"

"Jadi hari ini dan seterusnya kita sahabatan?"

"Iyaaa Kak."

Niko pun tersenyum mendapatkan jawaban dari Aurel yang mengiyakannya.

Sebenarnya Niko cinta sama Aurel tapi niko tau bahwa Aurel tak mencintainya melainkan mencintai Adit, ia tau dari gerak gerik Aurel kepada Adit beda sekali jika Aurel sedang bersamanya seperti sekarang. Jadi Niko lebih mengikhlaskan Aurel dengan yang lain dan memilih untuk menjadi sahabat Aurel dan Niko ingin selalu ada saat Aurel membutuhkannya nanti.

Setelah kurang dari 30 menit akhirnya mereka sampai di rumah Aurel.

Aurel turun dari motor dan melepaskan helm milik Niko lalu di kembalikan kepada pemiliknya.

"Nih Kak, makasih ya udah nganterin Aurel pulang," ucap Aurel sambil mengembalikan helm Niko.

"Iya sama-sama, Kakak pulang dulu ya Rel,"

"Iya hati-hati Kak dah." ucap Aurel sambil melambaikan tangannya lalu memasuki gerbang rumah.

Saat memasuki gerbang rumah ia melihat Mamanya yang sudah berdiri di depan pintu utama.

Aurel pun berjalan menghampiri mamahnya. "Assalamualaikum Ma, ngapain berdiri di sini mah," ucap Aurel lalu mencium punggung tangan Marina.

"Waalaikumsalam, Mama nungguin kamu pulang, tadi di anterin sama Adit ya Rel?"

"Bukan Kak Adit mah tapi Kak Niko,"

"Ohh ternyata anak Mama banyak yang suka ya," kata Marina sambil menoel hidung Aurel.

"Iyaa dong anaknya Mama Marina gitu loh, hehehe,"

"Yaudah ayo masuk, terus langsung mandi." ucap Marina sambil merangkul pundak Aurel dan berjalan memasuki rumahnya.

TBC..

Huahuaaa akhirnya update lagi.
Gimana sih cerita Aurel ini menurut kalian gaje ngga sih?
Butuh saran dan kritik nya dong
Dan jangan lupa votment nya juga setelah membaca satu lagi jangan lupa follow ig :@trilistiani_07 oke gays😘🤗

AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang