30). Curhat

51 9 30
                                    

Hari ini Aurel sedang menunggu kedatangan Niko di perpustakaan sekolah. Pasalnya tadi malam Aurel janjian dengan Niko untuk meminta pendapat mengenai hubungannya dengan Aldi kepadanya.

Karena menurut Aurel, Niko selalu mempunyai ide-ide bijaknya.

Selang 3 menit Aurel menunggu sambil membaca buku akhirnya Niko pun datang.

Ia langsung menghampiri Aurel yang tengah duduk itu.

"Ada apa say?" tanya Niko. Lalu duduk di sebelah kanan Aurel.

Aurel melirik ke arah Niko dengan raut muka yang lesu.

"Kak, Aurel bingung. Sebenarnya Aurel itu mau mutusin Aldi, tapi Aurel gak tega,"

Niko yang mendengar ucapan Aurel sontak membuatnya terkejut kenapa Aurel tiba-tiba mau memutuskan hubungannya dengan Aldi. Entahlah dia juga bingung.

"Emang ada masalah apa sama Aldi? Dia nyakitin kamu?!" tanya Niko kembali.

"Aldi nggak nyakitin Aurel kok Kak, malah Aurel kayaknya yang nyakitin dia. Dia terlalu baik Kak buat Aurel, Aurel gak cinta sama dia. Sebenarnya Aurel itu masih suka sama seseorang dan gak akan bisa ngelupain orang itu Kak," ungkap Aurel lalu menopangkan pipinya di tangan.

Niko memicingkan matanya kepada Aurel. "Gak cinta sama dia? Alasan klasik. Lalu mengapa Aurel terima dia kalau Aurel gak pernah cinta sama Aldi?"

"Masalahnya Aurel gak tega sama Aldi Kak, karena Aurel lihat dia itu sayang banget sama Aurel. Kemarin juga dia ngasih boneka ke Aurel,"

"Kakak mau bilang ke kamu jangan pernah ninggalin yang sayang demi orang yang kamu suka. Karena suka itu sementara, dia datang di saat kamu ngerasa sepi, tapi kalau sayang dia akan selalu ada saat kamu butuhin. Disaat kamu sepi, disaat kamu ngerasa apapun. Intinya jangan sia-sia kan orang yang tulus cinta dan sayang sama kamu Rel, karena orang yang seperti itu susah untuk di cari lagi." ujar Niko.

"Iyaa Kak. Aurel juga tahu, tapi mau gimana lagi perasaan seseorang kan gak bisa di paksain Kak."

Niko menggusar rambut Aurel seraya tersenyum. "Kakak ngerti kok perasaan kamu. Semoga kamu bisa mengambil keputusan antara lanjut atau udahan dengan baik. Kakak akan selalu dukung kamu, ya walaupun keputusan kamu salah nantinya,"

Mata Aurel memandang wajah Niko. "Makasih ya Kak,"

Niko langsung menarik tangan Aurel. "Ayo kita ke kantin dulu sebelum bel masuk berbunyi, Kakak laper nih dengerin curhatan kamu."

Aurel melepaskan pegangan Niko. "Tapi Kak Aurel malu kalau barengan sama Kakak, Aurel mending sama Aida aja deh ke sananya," ujar Aurel malu.

"Bukan nya malu, tapi takut ketahuan kan sama Adit?" tanya Niko gamblang.

Aurel melipatkan kedua tangannya. "Apaan sih Kak, enggak kok, lagian Aurel sama Kak Adit kan bukan pacar. Yaudah Aurel mending langsung ke kelas aja deh." ucap Aurel tanpa mau berbicara lagi dan meninggalkan Niko.

Semoga apapun keputusan kamu nanti nya. Kakak harap kamu tidak akan pernah menyesal Rel.

--- See you next part ❤️

AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang