05. Hadiah misterius dan hukuman

791 36 0
                                    

Secret Admirer © Group 4

LavenderWriters Project II

PART 05 - Hadiah misterius dan Hukuman

Created by nauraa_skrr

***

"Ki! Kalo menurut gue, lo ajak aja Andin ke sini." Seru Nafa memecahkan keheningan diantara mereka. "Kasian, Andin pasti ga ngerti kenapa lo tiba-tiba dingin sama dia."

"Iya juga Na, daritadi gue juga mikirin itu, gue bingung kenapa nyesek gitu liat mereka tatap tatapan, apalagi liat tatapan Reno yang dalem banget ke Andin." Jawab Kia merasa bersalah

"Ya udah gue chat Andin dulu ya."

****

Setelah Kia mengajak Andin lewat chat, Nafa dan Kia menunggu Andin di cafe depan toko buku yang mereka datangi. Mereka hanya memesan minum, karena Andin yang sangat antusias diajak oleh Kia, menjawab akan sampai dalam 10 menit.

Sudah hampir 20 menit namun belum ada tanda tanda kehadiran Andin.

"Ki.. katanya 10 menit, tapi ko lama beud, minuman gua udah mau abis nih." Keluh Nafa yang mulai merasa bosan.

"Iya nih, udah sore juga, gue telepon dulu ya." Jawab Kia, dan Nafa hanya ber-oh ria.

Saat Kia hendak menelepon Andin, tepat sekali Andin muncul dari pintu cafe. Kia merasa kesal, namun bukan karena Andin tidak datang tepat waktu, namun karena melihat Andin datang bersama Reno. Kia yang tidak ingin membuat sahabat barunya itu merasa bingung lagi, memutuskan pamit pulang kepada Nafa.

"Heii, Kia! Mau kemana?" Seru Andin saat melihat Kia pergi dari cafe begitu saja.

"Ada urusan mendadak katanya." Saut Nafa yang tidak ingin memperpanjang masalah.

"Yah.." Ucap Andin murung.

"Din. Naf, gue langsung balik ya." Kata Reno sambil berlalu pergi.

"Naf, Kia kenapa ya? Apa dia marah karena gue dateng terlambat?!" Ucap Andin dengan wajah panik "Gue yakin! Kia pasti marah sama gue! Ya ampun.. Ini gara gara Reno, gue udah paksa dia buat ga mampir beli bakso dulu, ah! dasar kutu kuprett!"

"Iya dah serah lu." Jawab Nafa "Din pulang aja yok udah sore juga."

"Yah!! Yaudah deh," jawab Andin pasrah.

****

"Ma.. sabwuk Anha dimwana?" Ucap Nafa tidak jelas karena mulutnya penuh dengan roti.

"Ihh abisin dulu rotinya!" Jawab Arin.

Glekk.. Nafa cepat cepat minum "Emm, liat sabuk Ana ga ma?"

"Kebiasaan kamu tuh, udah SMA masih aja ga disiplin! Kemarin terakhir kamu taro mana?" Bukannya menenangkan Arin malah memarahi Nafa, biasalah emak emak.

"Ana taro di kamar," Jawab Nafa kemudian duduk, pasrah.

Arin naik ke kamar Nafa untuk mencari sabuk milik putrinya itu. Ya, keajaiban yang masih jadi misteri. Nafa yang sedaritadi panik mencari sabuknya di seluruh penjuru rumah, namun tidak menemukannya. Tapi disaat Arin yang mencari, hanya dalam satu menit sabuk tersebut berhasil ditemukan.

"Nih, makanya kalo nyari pelan pelan jangan buru buru!" Ucap Arin yang dibalas cemberut Nafa. "Cup cup, udah ayo nanti telat." Sambung Arin sambil membelai lembut rambut Nafa.

****

"NAFA! Ih ko lo telat si? Gue mau nyontek tugas matematika." Teriak Indri saat Nafa memasuki kelas.

[4]Secret Admirer ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang