15. Modus Rio

400 18 0
                                    

Secret Admirer © Group 4

LavenderWriters Project II

PART 15 — Modus Rio

Created by faniii_332

****

Rio menyenggol siku Nafa dari samping sambil berbisik.

"Tega banget sih lo ninggalin gue tadi, gara-gara ngejar lo gue hampir aja nginjak anak kucing, untung aja gue langsung berhenti kalau enggak,  mungkin anak kucing itu udah mati ke injak sama gue," ucap Rio setengah berbisik.

"Curhat ya mas?" tanya Nafa juga ikutan berbisik.

"Yeee lo ya Fa bikin gue kesal mulu," ucap Rio kesal.

"Enak aja lo toge, malahan lo yang selalu bikin gue dating," balas Nafa menatap Rio kesal.

"Dating apaan?" tanya Rio penasaran.

"Darah Tinggi, itu aja gak tau," ujar Nafa menginjak kaki Rio dan membuat yang diinjak meringis kesakitan.

"Aaauhh... sakit dodol!kasar banget sih lo jadi cewek," omel Rio kesakitan.

"Masalah buat lo?" tanya Nafa melotot kearah Rio.

"Ya jelas dong!" ujar Rio tidak mau kalah.

"Diam lo, gue mau belajar bukan mau debat sama lo," ujar Nafa fokus kearah depan melihat guru yang sedang menerangkan pelajaran.

"Ya, iya gue diam," jawab Rio kesal sendiri.

"Oke anak-anak yang belum menyelesaikan gambarnya bisa dikumpulkan besok pagi di meja bapak ya," ucap Pak Tio

"Oke pak," jawab serempak seluruh siswa-siswi dikelas itu.

"Fa, gue duluan ya," ucap Rio terburu-buru.

"Emangnya lo mau kemana sih?" tanya Nafa penasaran melihat Rio yang sangat terburu-buru seperti orang yang mau ditinggal pesawat saja.

"Kepo lo!" ucap Rio menggeser kursinya kebelakang, sebelum pergi Rio mengacak rambut Nafa, membuat gadis itu kesal setengah mati. Gara-gara Rio rambutnya menjadi kusut.

"Rioo rambut gue!" pekik Nafa kesal.

"Itu suara apa toa mesjid sih Fa?" goda Rio.

"Ya suaralah Yo!" jawab Nafa tegas.

"Oh suara ternyata, gue kira itu toa mesjid. Eumm... sekali lagi maaf ya Fa gue gak bisa anter lo pulang," ucap Rio.

"Sana lo pergi! gue gak harap diantar sama lo! Gue juga udah minta tolong mama buat jemput gue," jawab Nafa sedikit ketus sambil mendorong tubuh Rio menjauh darinya.

"Lo marah?" tanya Rio kembali mendekat kearah Nafa.

"Siapa yang marah sih?" Nafa balik bertanya.

"Yaudah sih biasa aja kali, ngegas bener ngomongnya," jawab Rio kembali mengacak rambut Nafa.

"Rioo!" pekik Nafa, Rio langsung lari pergi meninggalkan Nafa sendirian di kelas.

[4]Secret Admirer ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang