45. Hari Terakhir

426 11 1
                                    

Secret Admirer © Group 4

LavenderWriters Project II

PART 45 — Hari Terakhir

Created by heiraii_ nawranau faniii_332 mahaarrr

***

Nafa pun kembali menyapa Langit yang masih menyaksikan teater, Nafa pun duduk tepat disebelahnya.

"Bang," panggil Nafa, Langit pun menengok dan Emangnya abg jam berapa sih bangunnya?, Nafa hanya menatap matanya dengan lekat lalu menggelengkan kepalanya.

'Aku gatau apa yang ternyata selama ini aku cari, Langit seperti punya segalanya yang aku perlukan, hingga aku tak peduli apa yang sudah aku tunggu sedari dulu, secret admirer,' batin Nafa.

Teater pun selesai, Nafa izin pulang lebih dulu karna sudah larut malam kostum pun akan di kumpulkan besok.

"Bang," panggil Nafa menghentikan langkah kaki Langit.

"Iya Nafa, hobi banget sih manggil gue," jawab Langit tersenyum.

"Kenapa sih, kok lo baik sama gue?" tanya Nafa,

"Gue gak punya alasan untuk itu," jawab Langit menyalakan mobilnya.

"Gue bukan orang baik yang bisa nerima kebaikan Lo," ucap Nafa,

"Gimana pun Lo, udah cukup buat gue," jawab Langit dengan tenang.

"Maksudnya?" tanya Nafa,

"Kita itu manusia yang gak akan pernah sempurna Naf, tapi dengan Lo terima gue begini gue juga harus menerima Lo," jawab Langit, "Gue gatau waktu yang tepat untuk bilang ini, gue gatau perasaan lo, tapi yang harus lo tau, gue sayang sama lo dan gue akan mempertanggung jawabkan itu," lanjutnya, Nafa terdiam semakin bingung harus memilih siapa.

'Bintang baik, mencintainya tak sulit, tapi aku ragu apa perasaanku juga bisa aku pertanggung jawabkan atau tidak,' batin Nafa yang masih kepikiran dengan pengakuan Bintang.

"Mamah sama papah pernah bilang apa sama abang?" tanya Nafa,

"Mamah cuma bilang kalo gue harus jagain lo dengan baik meskipun perasaan kita gak sama, papah juga bilang kalau gue harus lebih sabar sama lo meskipun nanti lo bakal marah karna gue, apapun jawaban lo nanti, gue gak berharap banyak, gue cuma ikutin apa yang hati gue mau untuk mencintai lo setulusnya," jawab Langit serius.

"Abang pernah patah hati?" tanya Nafa lagi.

"Pernah, tapi sebelum gue ketemu lo, gue masih patah hati karna gue masih mencintainya juga," jawab Langit,

"Jadi gue pelarian ya ?" ucap Nafa,

"Gue rasa lo yang bikin gue berhenti untuk patah hati dan harus mencintai lagi," jawab Langit menghentikan mobilnya tepat didepan pagar rumah Nafa.

"Abang langsung pulang aja, mamah papah pasti udah tidur," ucap Nafa melepaskan safebelt,

"Kalo udah bisa jawab, kasih tau gue ya, gue bisa kok nunggu kamu," jawab Langit.

Nafa pun memasuki rumah dengan pikiran yang berat,

"Ki," ucap Nafa melalui telpon, "Gue tau siapa secret admirernya, Kak Bintang," ucap Nafa,

"Hah, tapi dia kan php in elo Naf," jawab Kia terkejut,

"Gatau gue musti gimana Ki," ucap Nafa.

[4]Secret Admirer ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang