23. RioNafa Time

336 16 0
                                    

Secret Admirer © Group 4

LavenderWriters Project II

PART 23 — RioNafa Time

Created by faniii_332

***

"Gimana sayang, kamu udah bisa cerita sama Mama?" tanya Arin Mama Nafa.

"Iya udah kok Ma," jawab Nafa,
"gini ma ceritanya, aku kan punya secrect admirer gitu disekolah, jadi setiap pagi si SA aku itu selalu ngasih aku satu bungkus roti dan susu kotak Ma,"

"Trus?" tanya Arin mengubah posisi duduknya lebih dekat kearah Nafa.

"Mama tau Rio kan?" tanya Nafa dengan hati yang berkecamuk.

"Iyaaa," balas Arin.

"Aku kira Rio itu SA aku Ma, bahkan aku udah punya rasa buat dia, aku kira Rio itu suka sama aku, karena dia itu selalu ada disamping aku, kadang-kadang Rio itu dateng cuma buat usilin aku ,dan kadang-kadang Rio itu bersikap manis sama aku, dengan bodohnya aku berharap kalau Rio itu beneran SA aku dan aku juga berharap Rio juga punya perasaan yang sama buat aku Maa, " Nafa menjeda perkataannya untuk menghapus air mata yang sudah menggenang disudut matanya.

"Tapi nyatanya Rio itu suka sama Andin ma, karena Rio itu temen kecilnya Andin, bahkan Rio juga janji sama Andin kecil, jika nanti mereka sudah gede maka Rio bakal pacaran sama Andin, Mama tau gak Rio bilang apa sama aku?" lanjut Nafa sekaligus meminta mamanya untuk menjawab pertanyaan Nafa.

"Emangnya Rio bilang apa sama kamu?" tanya Arin.

"Katanya dia mau nembak Andin Ma, bahkan aku udah bilang sama dia kalau aku suka sama dia, tapi malah ketawa ma, dia pikir aku bercanda. Padahal waktu itu aku serius hiks..." tangis Nafa mulai pecah.
Dengan cepat Arin merengkuh anaknya kedalam dekapannya.

"Udah... Jangan nangis lagi," ucap Arin menepuk-nepuk pelan punggung Nafa berharap gadis itu bisa tenang. Masalah ini sering terjadi dikalangan remaja jadi Arin bisa memakluminya. Waktu ia masa putih abu-abu ia juga pernah mengalami nasib serupa dengan Nafa, mungkin lebih parah dari Nafa.

"Gini ya Ma, yang namanya patah hati? rasanya sakit banget Ma, kayak ada yang nusuk hati aku pakai anak panah gitu Ma, rasanya sakiitt banget," lirih Nafa.

"Iya sayang, Mama juga pernah kayak kamu ini, mungkin Mama lebih parah dari kamu," ucap Arin mengingat masa SMA nya dulu.

Nafa langsung menegakkan kembali badannya, ia penasaran dengan cerita mamanya. Ia pikir cuma dirinya yang seperti ini, ternyata mamanya juga.
"Ayoo Ma cerita," desak Nafa.

"Iya, tapi habis Mama cerita kamu tidur ya," ucap Arin.

"Iya Mama ku sayang," balas Nafa sudah mulai ceria kembali.

"Dulu itu, Mama juga suka sama teman mama sendiri, kita itu akrab banget bahkan orang-orang ngira kita itu pacaran karena dimana ada Mama teman Mama juga ada dan begitu sebaliknya, terus, waktu itu Mama liat temen Mama ini pergi ke toko bunga, Mama pikir bunga itu untuk Mama, tapi pas besok pagi di sekolah Mama masuk kelas.. dan kamu tau gak apa yang terjadi?"

"Apa Ma?" tanya Nafa penasaran.

"Dia nembak teman Mama sendiri, setelah mereka jadian, temen Mama ini bilang sama Mama 'makasih ya Rin, karena kamu aku sama Neni bisa jadian juga' itu katanya, Mama bingung kan kenapa temen Mama ini bilang terimakasih, setelah Mama selidiki, ternyata temen Mama ini menjadikan Mama sebagai jembatan untuk mendekati Neni teman Mama dari TK, setelah Mama mengetahui itu semua, Mama bahkan pernah bersumpah tidak akan membuka hati mama lagi untuk siapapun, sampai Papa kamu datang untuk meluluhkan hati mama ini, singkat cerita begitu lah kisah cinta Mama di SMA," ucap Arin menyelesaikan ceritanya.

[4]Secret Admirer ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang