Part 4

347 42 4
                                    

-Tapi kagum juga tidak menutup kemungkinan terjadinya rasa suka kemudian cinta-

-Cinta itu jahat, Za. Tak peduli luka kita masih menganga atau nggak, cinta akan tetap menerobos luka kita, baik itu akan memberi bahagia atau luka lagi-

Egha

-Lebih baik kamu fokus menyembuhkan luka itu, tapi tidak dengan cinta, lakukan dengan hal lain-

Maya
***

Cahaya Matahari pada Hari Jumat ini sangat cerah, secerah suasana hatiku tatkala merasakan bahwa perjalanan agenda ini akan segera selesai. Pagi ini masih pukul 06.00 WIB, namun matahari sudah keluar untuk menyongsong hari terlebih dahulu.

Aku dan seluruh santri putri tengah berjalan santai menuju lapangan pusat yayasan untuk melaksanakan kegiatan senam rutin setiap jumat. Kami berjalan beriringan sepanjang jalan membentuk garis panjang dan teratur.

Kami sama -sama menggunakan jilbab almamater ponpes. Karena kami santri dan berada di lingkungan ponpes, maka pakaian yang kami gunakan untuk senam pun tak luput dari gamis, rok, tunic atau gardigan.

Tak ada kaos olahraga ataupun celana training, karena kami santri putri dilarang memakai itu. Akan tetapi meskipun demikian, hal itu tidak menyurutkan semangat kami untuk berolah raga, karena setelah senam, kita akan bermain-main. Hari Jumat adalah 'Hari Raya' mingguan para santri.
____________________________

"Khanza!"

Merasa ada yang memanggil, aku pun mencari sumber suara.

"Hei!" Teriaknya sambil memukul pundakku dari belakang.

"Ya ampun, Fani, kamu ngagetin aja!" Sungutku sambil memukul lengannya.

"Hehe, habisnya, sih, Kamu bengong aja!"

"Capek tau, aku habis main spring"

"Oh iya, nanti jam berapa kita kumpul di sekolah? jadi,kan, kerja baktinya?"

"Jadi dong, Kita berkumpul pukul 9 saja"

"Hmm iya iya, pakaiannya? Kita pakai apa?"

"Pakai aja kaos seragam osis kita, yang warna merah itu. Kemarin kayaknya sudah aku umumkan deh waktu rapat anggota."

"Hehe iya, kemarin aku ke kamar mandi waktu Kamu mengumumkan itu"

Aku hanya manggut-manggut.

"Oke, deh, aku kesana dulu, ya, sampai ketemu nanti"

"Oke."
_____________________________

Jam sudah menunjukkan pukul 08.30 WIB, dan aku pun telah siap menuju sekolah. aku memilih berangkat dengan Egha dan Maya, karena ada suatu alasan.

"Hmm, aku mau cerita sesuatu, nih," Ucapku tiba-tiba

"Mau cerita apa? Pasti tentang Risky, ya?" Tebak Maya.

Aku hanya mengangguk.

"Menurut kalian, aku ini suka, cinta atau kagum, sih? Aku bingung. Jujur, aku bukan tipe cewek yang gampang suka sama cowok. Aku, tuh, pilih-pilih banget soal cowok, tapi kenapa sekarang jadi beda, ya?"

"Kamu ngerasa berbeda saat ketemu Risky mulai kapan?" Tanya Egha sambil menatapku.

"Entahlah, aku merasa ini mengalir begitu saja."

"Coba deh kamu rasain, daya tarik apa yang bikin kamu luluh buat maafin dia?" Kini Maya ikut mengintrogasi.

"Jadi gini, kan selama ini, selama Kita jadi anggota osis, nggak ada, tuh kan ya, yang perhatian, telaten, dan dermawan sama kita anggota osis putri. Baru saat ini aku rasain, ada cowok yang melindungi dan menjaga gitu, entah ini namanya apa yang jelas aku senang aja bareng dia ... "

Jodohku Playboy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang