Part 22

128 12 0
                                    

"I-ini ... " mataku terbelalak, mencoba mengamati dengan seksama, sesuatu yang dikirimkan Risky tersebut.

Risky mengirimkan sebuah gambar, berupa tangkapan layar ruang chat dengan nama Risaa. Aku tertegun, ternyata sudah sejauh ini hubungan mereka. Sekali lagi, aku membaca chat tersebut

@Risaa
Kalau boleh jujur, sebenarnya aku baper sama kamu, wkwk

@Riskyy
Masa?

@Risaa
Iya, wkwk. tapi aku takut malah merusak pertemanan kita. jadi aku anggap kamu sahabat aja

@Riskyy
Kenapa kamu bisa baper sama aku?

@Risaa
Entahlah, soalnya kamu selalu bikin aku ketawa. Aku suka

@Risky
Hm ... gimana, ya?

@Risaa
Jangan dipikirkan, kita begini aja, ya

@Risky
Hmm ... boleh, terserah kamu

Aku menghela nafas panjang, ingin aku berteriak marah karena ulah Risky. Kesimpulanku, Risa tak mungkin bilang begitu kalau Risky nggak memulainya dulu. Aku masih mengendalikan emosi, mencoba berpikir semua aka baik-baik saja

@Riskyy
Za ...
Kamu nggak papa?

Aku menggigit bibir, berusaha berpikir untuk bersikap sebijak mungkin

@ZaKhanza
Lupakan, sejak kapan kalian berkomunikasi?


@Riskyy
Sudah lama sebenarnya, dulu dia tiba-tiba mengirimiku pesan di aplikasi biru. Lanjut, dia juga adik kelas saat MTs dan rumahnya masih satu kecamatan denganku

Ternyata, mereka memang cukup dekat. Lalu, muncul lagi pesan dari Risky

@Riskyy
Aku dan dia cuma chattingan biasa, sih. Bercanda dan saling ejek. Salahku juga, padahal sudah ada kamu, tapi aku tetap menanggapi pesannya. Jadinya dia keterusan baper

Lalu, aku berinisiatif mengirimi foto dari postingannya yang kusimpan beberapa hari lalu. Aku mrncarinya di galeri dan mengirimkannya.

@ZaKhanza
Ini, kan?


@Riskyy
Kok kamu tahu?

@ZaKhanza
Jangan ragukan perasaanku, Ky. Aku selalu merasakan jika ada perbedaan padamu


@Riskyy
Iya, itu orangnya

@ZaKhanza
Cantik, ya? semua targetmu emang cantik


@Riskyy
Aku sudah mengurangi komunikasiku, Za. Aku ingin berubah

Aku menghela nafas panjang, bersiap mengeluarkan kata-kata mutiara padanya

@ZaKhanza
Ky, begitulah perempuan. Dia lebih banyak menggunakan perasaan jika berhadapan dengan lawan jenis. Cinta tercipta karena kebiasaan, kalau dia terbiasa di becandain sama kamu, ya gini jadinya. Aku merasa bahwa dia masih berharap sama kamu. Ya keputusan ada pada dirimu


@Riskyy
Nggak, Za. Aku nggak mau sama dia

@ZaKhanza
Bukan sekali aja, kemarin Fania, sekarang Risa. Setelah ini siapa lagi?


@Riskyy
Sudah, Za. Cukup. Kamu jangan marah, ya?

@ZaKhanza
Aku nggak marah, kamu tahu cemburu? iya itu

Jodohku Playboy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang