Part 14

172 17 2
                                    

-Pertama kali menemukan seseorang, yang bisa melunakkan hatiku yang keras-

-Ini kisah yang tak pernah Aku alami sebelumnya. Berkat kamu, Za, aku belajar memahami perasaan orang lain-

Risky
***

Jujur, meski kini rasa benciku lebih besar daripada suka, tetap saja jantungku berpacu dengan sangat kencang. Aku melangkah perlahan menuju tangga utama, berharap tidak sampai bertabrakan dengan Risky.

Kulihat dari jauh, ada sesosok cowok mengenakan baju batik lengan pendek berwarna army gelap dengan motif awan-awan disekeliling pinggagnya, mengenakan sarung orange dan songkok hitam.

Astaga! mengapa bajunya sama denganku? Aku juga tengah mengenakan baju batik berwarna army gelap dengan motif awan, bedanya aku mengenakan jilbab instan hitam dan rok levis panjang. Ya Tuhan? ini kebetulan atau apa?

Dia mengernyitkan dahi, merasa janggal dengan  pakaian kita yang bisa dibilang mirip. Namun aku diam saja, tidak menghiraukannya. Kini aku berdiri didepannya, berjarak 1,5 meter dan memalingkan wajah.

Ternyata, dia tengah memakai tas selempang kecil yang ia gantung kebelakang badannya. Tiba-tiba dia mengeluarkan sebuah buku berwarna orange. Itu buku mirip dengan buku kas dikelasku, hehe.

"Ini," ucapnya sambil tersenyum

Aku hanya menoleh dan menaikkan sebelah alis

"Apa ini?" tanyaku

"Bukuku, buku harianku," jawabnya

"Perlu, ya kamu ngasih ini ke aku?"

"Terima saja. Entah kamu bakal percaya atau nggak, itu urusan kamu. Tapi kumohon, terima dan baca ini"

Ku ulurkan tanganku dan kuraih buku itu

"Ini serius?" tanyaku lagi memastikan

"Serius banget, Za. Setelah kamu baca, kamu nulis sesuatu ya, disitu. Apa aja, pokoknya harus nulis. Nanti kalau sudah selesai, kamu kasih ke aku lagi"

Ribet, keluhku dalam hati.

"Iya deh, iya"

Akhirnya kubawa buku itu, kupeluk di dada, kututupi jilbab agar isinya aman.

"Za" panggil Risky

Aku hanya menoleh

"Jangan sampai ada yang tau, ya, cukup kita berdua," katanya lagi dengan mengedipkan mata.

Aku mengernyitkan dahi dan buru-buru lari. Aku sungguh sudah tak tahan dengan pesonanya.
______________________________

Pukul 03.45 WIB setelah melaksanakan sahur dengan segelas minuman sereal, kini aku menuju musholah. Dengan membawa buku harian Risky, aku sengaja memilih tempat yang sepi.

Kubuka, lembar per lembar dari buku tersebut dan kubaca. Aku tertawa tergelitik. Ah, ternyata cowok juga bisa begini. Kemudian, aku tertuju pada dua lembar terakhir. Ada sebuah kalimat yang isinya

~Pertama kali menemukan seseorang, yang bisa melunakkan hatiku yang keras~

Dan diakhir kalimat, ada singkatan namaku dan namanya. Astaga! ini apa? jujur aku tertawa geli melihat ini. Tapi, dalam hati ada sekelebat rasa bahagia, sampai begini dia membuat singkatan nama.

Ku buka lagi lembaran berikutnya. Akhirnya inilah isi ungkapan hati yang dia maksud

~Assalamualaikum, Za
Maaf sebelumnya, aku sudah melakukan hal yang sangat tidak pantas dan sangat melukai hatimu. Semua itu kulakukan agar kamu tahu, bagaimana diriku, agar kamu tidak terkejut nantinya jika tau bagaimana diriku yang sebenarnya.

Jodohku Playboy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang