-Semua ini bukan tentang siapa yang salah, tapi bagaimana cara kita menyelesaikan masalah-
-Cukup sudah luka ini ia torehkan. Cukup sampai disini ia kukagumi-
-Kubawa namanya dalam sujudku, niat hati ingin melepasnya, namun nyatanya aku makin terjerat olehnya-
-Logikamu akan diuji, ketika kau menyukai hal yang kau benci-
Khanza
***Bel pulang sekolah sudah berdering 10 menit yang lalu, kini saatnya aku menuju lab komputer sekolah, melanjutkan projek majalah sekolahku. Apalagi, sepulang dari studi tour, banyak sekali tugas dan laporan berita yang akan ditulis pada majalah.
Di dalam lab komputer, sudah ada 8 anggota kru majalah yang tengah berkutat dengan tugas masing-masing. Baru saja aku duduk di depan komputer, tiba-tiba ada yang memanggilku.
"Mbak Khanza!"
Aku menoleh, dan ternyata Wanda tengah berdiri di tengah pintu dan tersenyum padaku.
"Hei, ada apa?" tanyaku sambil menghampirinya
"Aku mau ngerjakan Laporan Olimpiade, Mbak. Pak Fauzan terus menerus menerorku, biar aku cepat selesaikan laporannya. Maka dari itu, aku datang kesini mau minta bantuan," kata Wanda.
"Kamu sendiri? Anita nggak ikut? Bukannya kamu asistennya Anita?" tanyaku sambil mengernyitkan dahi.
Wanda menghela napas panjang, nampak segurat kelelahan pada wajahnya.
"Udah, Mbak. Aku udah minta bantuan Mbak Anita, tapi dia tetap nggak mau. Entahlah, aku bingung dengan jalan pikirannya," keluh Wanda seraya menyadarkan punggungnya pada pintu.
"Sebelum kesini, aku ketemu sama Mas Risky, loh, Mbak!" Aku menoleh.
"Dimana?" tanyaku
"Di depan gerbang sekolah, dia menyapaku. Kulihat dia berjalan menuju ruang osis," ucap Wanda sambil menatapku.
Aku memalingkan wajah, enggan rasanya berbicara segala hal tentang Risky.
"Ya, udah. Masuk aja sini, kita kerjakan bareng-bareng," ajakku sambil menarik tangan Wanda memasuki lab.
Akhirnya, semua projekku aku tunda, aku harus membantu Wanda kali ini, aku harus segera keluar dari masalah ini.
"Win, minta tolong dong, laporan utama kamu pegang, ya. Pak Fahmi minta laporan utama harus selesai hari ini, biar majalah kita lekas di-acc," ucapku pada Wina.
"Oke, nanti kamu tukar megang desain back cover, ya."
"Siap."
Akhirnya, aku berkutat dengan laporan-laporan kegiatan dan keuangan.
Ting!
Tiba-tiba masuk notifikasi pada akun sosmed biruku. Kulihat, ada sebuah pesan masuk.
@Riskyy
Halo, Assalamualaikum, ZaAku mengernyitkan dahi, Akun dengan nama @Riskyy itu mengirimiku pesan. Kubuka profilnya. Aku terkejut! Ini akunnya Risky? Ngapain dia chat aku?
Aku bimbang, haruskah aku membalasnya? untuk apa dia chat aku? cukup lama aku membuka chat itu, tanpa ada niat membalasnya. Namun, aku harus mengalahkan egoku.
@ZaKhanza
Waalaikumussalam, KyTak lama aku menunggu, tiba-tiba masuk lagi notifikasi. Ting!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Playboy [END]
Romantizm[Tamat Versi Wattpad✔] ~Khanza dan Risky "Jangan pernah berbohong atas nama cinta, karena yang namanya kebohongan, tidak pernah terlihat baik. " -Khanza- "Katakan, sebenarnya kamu menyukaiku atau tidak?" "Apa maksudmu?" "Sudahlah, katakan saja. Aku...