Part 21

154 15 1
                                    

Aku klik akun yang bernama @RisRisa itu, akun yang ditandai Risky dalam postingannya. Aku melihatnya dengan seksama, mulai dari postingan terkini, komentar-komentarnya juga. Jiwa stalkerku pun mulai menggebu-gebu.

Kuperhatikan setiap komentar dalam postingan Risa ini, selalu terselip komentar Risky. Jam pengiriman komentar pun, baru-baru ini. Jadi, mulai kapan mereka saling kenal? siapa Risa ini? Aku simpan postingan Risky tadi, akan kutanyakan pada Risky di waktu yang tepat.

Aku mengehela nafas panjang, aku memaklumi, mungkin Risky masih belum 'sembuh' total dari sifat playboynya, tapi setidakya jika dia sudah memiliki tambatan hati, harusnya bisa menjaga. Lagi-lagi aku menerima kenyataan pahit, dikala kebahagiaan mulai menyapa.

Ada segurat rasa cemburu? tentu saja. Rasanya menyesakkan, dan sakit memang. Apalagi, Risa ini terlihat lebih hits ketimbang aku yang biasa-biasa saja. Aku jadi pesimis, dengan apa yang dikatakan Ilham, haruskah aku bertanya pada Risky? tidak, tidak. Tahan, semua ada masanya.
________________________

"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha ilallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahilhamdu,"

Alhamdulillah, suara takbir sudah menggema di seantero dunia, hari ini adalah malam 1 Syawal. Malam kemenangan yang di nanti semua muslim, setelah satu bulan penuh berperang melawan hawa nafsu. Malam yang insyaAllah penuh kebahagiaan, dimana semua muslim tak ragu menampakkan senyuman.

Aku dan ibu tengah sibuk menata kue-kue dalam toples yang akan disajikan pada para tamu yang berkunjung. Mulai dari kue-kue kering yang manis dan asin, kue-kue semi basah seperti dodol dan tape ketan. Juga tak lupa beberapa minuman kemasan yang disukai anak-anak.

Aku sudah sibuk mulai ba'da dhuhur, membantu ibu memasak opor ayam, ayam goreng, oseng jeroan, ketupat dan juga lontong. Juga sibuk menata dan membersihkan rumah, karena itu, aku tak sempat berbalas kabar dengan siapapun termasuk Risky. Ku pikir dia akan sibuk juga, tak apalah.

Hari ini juga hari ulang tahun Risky, aku sengaja akan mengucapkannya pada malam takbiran, agar lebih berkesan. Meski jadi yang terakhir mengucapkan, tak apalah, semoga dengan ini juga, aku menjadi yang terakhir untuknya, berharap boleh, kan?

Setelah sekian lama berkutat dengan berbagai persiapan idul fitri, ingin rasanya aku merebah kan tubuhku meski hanya sebentar saja. Aku menuju kamar untuk mengambil ponsel, dan memilih tiduran di sofa. Aku membuka ponsel dan menyalakan data seluler, tak lama, ramai bunyi notifikasi yang masuk, dan tiba-tiba ada spam foto yang dikirim oleh Risky

Aku mengernyitkan dahi, dia mengirimiku foto apa? akhirnya kubuka, begitu kulihat, tak terasa senyumku mengembang begitu saja dan pipiku menghangat. Terlihat Risky mengirimiku foto dirinya tengah mengenakan hadiah sorban dariku, dipadukan dengan baju koko berwarna biru langit dan sarung hitam.

Aku amat bahagia, bahkan air mataku hampir saja meleleh, namun harus segera kutahan takut ibu mencurigaiku. Risky mengirimi sepuluh fotonya dengan ekspresi dan gaya yag berbeda-beda. Ah, tampan sekali dia. Wajahnya masih terlihat basah karena basuhan air wudu. Senyumnya sangat lebar hingga menampakkan lesung pipit favoritku.

@ZaKhanza
Huaaaa! apa ini? kamu spam aku!!


Aku terlalu bingung harus membalas bagaimana, sungguh jemariku sudah bergetar tak karuan melihat pemandangan yang masih terpampang jelas di ponselku

@Riskyy
Ini yang kamu minta, kan, Za? aku kasih yang banyak

@ZaKhanza
Banyak bangettt! Makasih Riskyku


Aku tetap tak berhenti tersenyum dan masih asyik memandang foto-foto itu. Arrghhh! aku sungguh suka

@Riskyy
Beneran suka banget?

Jodohku Playboy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang