PART 16

30K 2.4K 182
                                    

Sesuai dugaan Fany, si sopir galak alias Rafa pasti akan berjaga di depan pintu rumah malam ini dan melarangnya pergi. Tapi, bukan Fany namanya jika tidak punya rencana licik. Rencanya, dia memilih lewat pagar belakang yang tingginya dua kali lipat dirinya.

Tapi di sedang pakai dress!

"Ugh!" Fany akhirnya pergi dan mengganti bajunya kembali dengan bawahan celana pendek sepaha. Menantang? Tentu saja. Dia harus menarik perhatian Naufal malam ini.

Pintu dapur belakang sudah dilewati sambil menenteng sebuah tangga. Dia akan menyangga tangga itu di dinding lalu akan menaikinya dan melompat ke balik pagar. Dia tidak boleh gagal karena jika itu terjadi, paha mulusnya yang akan jadi sasaran.

"Turun." Sebuah suara dalam dan rendah terdengar dari belakang Fany saat kakinya menginjak anak tangga ketiga. Perlahan ia berbalik dan sesuai dugaannya suara itu milik si pria menyebalkan bernama Rafa.

"Nggak mau!" Fany bergerak naik satu anak tangga. Dia tidak peduli. Dia harus pergi ke acara ulang tahun pria yang sangat ia sukai. Dan Rafa tidak bisa mengagalkannya!

"Saya antar kamu," kata Rafa dengan nada enggan. Fany sendiri terdiam beberapa detik, hingga pikiran negatifnya muncul. "Lo sengaja bilang kayak gitu biar gue turun, lalu lo ngibulin gue kan?"

Rafa menarik napas dalam. Mencoba bersabar. "Sejak kapan saya tidak menepati janji saya ke kamu?"

Fany berpikir.

Tidak ada.

Rafa selalu menepati janjinya. Jadilah ia perlahan mundur dan turun. "Awas ya kalo lo bohong," kata Fany begitu kaki kanannya sudah menapak tanah.

"Saya antar kamu, tapi ganti baju kamu dengan yang lebih sopan," pinta Rafa tanpa menatap Fany.

"Penampilan gue oke kok."

"Ganti baju kamu atau saya kunci kamu di kamar dan kamu tidak boleh pergi malam ini?" Rafa maju selangkah dan mencengkram lengan Fany.

"Iya-iya gue ganti baju." Fany menarik tangannya lalu berjalan melewati Rafa. "Dasar katro. Dia nggak tahu apa penampilan gue udah keren abis gini."

"Sepuluh menit," seru Rafa lalu mengembalikan tangga yang tadi ke tempatnya semula. Dari jauh terdengar gerutuhan Fany.

***

"Jangan lewat jam dua belas malam. Atau saya akan masuk dan menyeret kamu pulang," pinta Rafa seperti sebelumnya.

"Hah?" Fany berteriak tidak terima. "Jam satu deh. Plis ya..." Fany memohon sambil mengatupkan kedua tangannya, memasang wajah semanis mungkin dengan harapan Rafa akan luluh.

"Jangan memasang wajah seperti itu. Kamu tidak menarik seperti itu," kata Rafa, menjatuhkan harga diri Fany.

"Kalo nggak boleh bilang aja dong! Jangan main ngehina gue!" seru Fany lalu segera keluar dari mobil. Tidak lupa juga bantingan keras di pintu mobil.

***

Hal pertama yang Fany cari begitu masuk ke dalam club, yaitu sosok Naufal. Sayangnya, dia tidak menemuka pria itu di lantai satu. Ia hanya melihat sebuah kue ulang tahun di depan DJ set. Kepalanya berputar ke sana kemari untuk mencari Naufal di tengah keramaian, tapi dia tidak menemukannya.

"Nyari siapa bu?" sebuah bisikan lembut tepat di telinga Fany membuat badannya menegang. Itu suara Naufal dan sepertinya pria itu berada tepat di belakangnya. Well, mendengar suaranya saja Fany sudah sangat senang.

MY LITTLE ****L [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang