KTH #15

401 31 2
                                    

Warning!

Cerita ini mengandung ketidak-jelasan dengan kata-kata yang berantakan dan plot pasaran.

Vomment Jusseyo^^

.
.
.

Ceklek

"ohh, rupanya kau disini juga hyung. Annyeong, selamat pagi."

Seorang pria berlesung pipi masuk kedalam sebuah ruangan yang sudah diisi oleh satu orang lain berbahu lebar yang duduk anteng pada sofa yang disediakan. Langkahnya tegap mendekati sosok itu, lalu menyimpan bokongnya disana. Mata yang terbingkai oleh kacamata berframe biru tua itu menelisik isi ruangan.

Selain sofa, ada sebuah lemari tempat penyimpanan file yang berdiri kokoh disudut dinding. Fokusnya teralihkan pada meja satu set dengan kursi empuk sebagai pasangannya yang menjadi poin di ruang itu. Bertumpuk-tumpuk map berbeda warna ada disana. Sebuah laptop, wadah penyimpanan alat tulis juga seonggok bunga dengan wadah kecil menghias spasi. Satu buah papan nama bertuliskan 'Chief Executive Officer - Kim Seo Joon' bertengger agung dengan bingkai kaca untuk menjaga kewibawaanya.

Oh, satu buah bingkai dengan 4 orang yang tersenyum tergambar jelas disana, melihatnya laki-laki dengan lesung pipi itu tersenyum, memperjelas kekurangan satu zat pada tubuhnya menjadi sebuah keindahan yang hampir setiap orang dambakan.

2 orang itu adalah Kim Seokjin dan Kim Namjoon. 2 orang yang sah yang memegang status sebagai anak kandung Kim Seojoon dengan Lee Jisoo-pasangannya, ibu mereka. 2 orang yang juga nantinya akan menjadi penerus Kim Group menggantikan sang ayah.

Namjoon, pria berlesung pipi-si bungsu tampak santai melangkah kakinya menuju sebuah bingkai dengan ukiran estetik menghias luarnya. Meski indah gambar yang tertampil didalamnya jauh lebih membahagiakan. Potret kedua orang tuanya juga ia dan sang Kakak. Keluarga Kim.

"apa yang kau lakukan Joon-ah?" tanya sang kakak-Seokjin yang melihat ayunan kaki sang adik dengan penuh was-was. Bukannya apa, meski tampak sempurna dengan badan tegap tinggi, tampan, mapan dan pemegang predikat sebagai salah satu orang jenius di dunia karena IQ nya mencapai 148, Namjoon itu penuh dengan kecerobohan.

Julukan utamanya adalah God of Destruction.

"menurut hyung, kenapa appa meminta kita datang ke ruangannya?" mengacuhkan Seokjin, Namjoon mengajukan pertanyaan lain.

Seokjin menggendikan bahunya. Fokusnya sedang tertuju pada layar posel yang menampilkan sederet barisan kalimat yang memenuhi. Matanya terkadang memicing, mengkerut dan bahkan mengangkat keatas, tampak seperti memikirkan sesuatu.

"ada apa sih hyung?"

"ani. Aku hanya sedang memeriksa salah satu artikel saja."

"tentang?"

"pengakuan kepada KT Corp. Tentang salah satu pemegang saham yang mereka miliki. Yang mana katanya, itu adalah pewaris utama yang seharusnya menduduki jabatan CEO kelak."

Namjoon mengkerut, terhasut untuk memikirkan sesuatu. "Kang Enterprise. Bukan kah perusahaan itu di pimpin oleh Kang Yonjae? Apa hubungannya?"

"kau ingat tentang berita menggeparkan, yang mengatakan kalau putri tertua KT Technology. Itu hilang bak di telan bumi."

Namjoon menjawab tidak yakin. "ngg.. Sedikit."

"nah ia adalah salah satu istri dari tuan Kang."

"bukan kah istrinya itu nyonya Eunha."

Seokjin tampak mendesah lelah. "harusnya kau up-to-date tentang berita semacam ini. Apalagi ini ruang lingkup bisnis."

"ada pengaruhnya dengan kita?"

KTH's Stories (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang