KTH #31

345 39 7
                                    

Warning!

Cerita ini mengandung ketidak-jelasan dengan kata-kata yang berantakan dan plot pasaran.

Vomment Jusseyo^^

.
.
.

Waktu menunjukkan pukul 2.30 malam-atau pagi saat Seokjin terbangun dari tidur nyenyaknya.

Matanya menyipit kendati sebelah tangannya bergeleriya di atas nakas, mengambil ponselnya yang berdering nyaring.

"eoh, oppa waeyo?" tanya wanita yang tertidur didalam pelukannya bergerak terusik, Lee Haeun-tunangannya.

Seokjin mengusap lembut pucuk kepala wanitanya, tidak lupa ia memberi sebuah kecupan disana lantas bangun dari tempatnya. "kau tidurlah. Oppa harus mengangkat telpon dulu."

Haeun mengangguk sembari kepalanya disuksrukan kembali pada bantalnya. "jangan lama-lama oppa.." lirih wanita itu sembari terlelap akibat usapan lembut prianya.

Seokjin dengan pakaian tidurnya-sebuah kaos dan celana pendek selututnya membuka pintu arah balkon dalam ruangan mereka.

Kernyitannya semakin jelas saat mendapati nomor salah satu surahannya. "ya, ada apa?"

"maaf mengganggu waktu anda tuan Kim. Saya ingin menambahkan laporan mengenai Taehyung, tuan."

"spell then." titahnya langsung.

"saya mendapatkan data tambahan tentang Taehyung. Namun sepertinya Taehyung yang anda cari, sudah tidak ada dikota ini lagi."

Pewaris utama Kim itu mendecak kesal. "katakan lebih jelas."

"sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengorek privasi tuan besar Kim...."

Seokjin mendengar dengan seksama bagaimana beberapa riwayat trasfer uang, juga hadiah yang rutin dikirim ayahnya atas nama Kim Taeyon-yang ternyata salah satu anak dari perusahaan besar yang bergerak dibidang teknologi. Seokjin juga mendapati cerita kekasih ayahnya itu sudah dijodohkan dengan salah seorang pengusaha besar lainnya, Kang Yonjae sebelum mereka menikah.

Lalu riwayat Taehyung kecil yang ternyata diasuh oleh seseorang bermarga Park yang kini tinggal disebuah desa kecil pinggiran kota. Hingga semua informasi tentang bagaimana Taehyung hidup sampai detik ini.

Beserta keadaannya.

Seokjin mengurut pelipisnya yang sakit. Tak menyangka kehidupan adik tirinya semenyedihkan itu. Disaat dirinya dan Namjoon dapat berpuas diri tanpa ketakutan apapun dengan semua yang mereka miliki, Taehyung harus berkerja lebih keras agar dapat hidup dengan tenang.

Seokjin hanya tidak tahu kehidupan lain dari seorang Kim Taehyung.

"lalu dimana dia sekarang?"

Matanya membulat kala mendengar nama tempat yang cukup jauh dari titiknya berada. Semakin membola saat mendengar penjelasan lanjut tentang itu.

"kalau begitu, kau tolong urus ini. Minta bantuan dari kepolisian agar kita dapat menolongnya. Pagi nanti kita bergegas."

Tutt

Seokjin mengacak surai hitamnya, frustasi. Sejujurnya ia bingung dengan apa yang ia lakukan sekarang.
Pikirannya masih bertanya apakah semua yang ia lakukan ini sudah betul atau belum.

Meski demikian, bisa dipastikan satu hal. Jika Kim Seokjin tidak sedikitpun membenci keadaan Kim Taehyung-yang mana anak hasil perselingkuhan appanya dengan wanita selain ibunya. Yang mungkin bisa jadi ancaman bagi keutuhan keluarganya.

"oppa.."

Panggilan kecil itu menyadarkan, sekaligus menenangkan Seokjin yang sedang berkemelut dalam dirinya.

KTH's Stories (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang