Warning!
Cerita ini mengandung ketidak-jelasan dengan kata-kata yang berantakan dan plot pasaran.
Vomment Jusseyo^^
.
.
."tentu dengan, Taehyun. Ibu tidak berniat meninggalkannya, kan?"
Kepala cantik ibunya menggeleng tegas saat ia melontarkan pertanyaan konyol yang jelas ia sendiri menolak. Bagaimanapun keadaannya, Taehyung akan membawa ibu dan adiknya itu untuk hidup bersamanya. Itu tekadnya.
"sebenarnya, aku lebih dulu bertemu dengan Taehyun daripada dengan ibu."
Pelukan mereka sama sekali tidak terlepas saat Taehyung bercerita mengenai pertemuannya dengan Taehyun. Rasanya seperti dirinya waktu kecil yang bercerita sepulang ia bermain dengan sahabat kecilnya, Jimin di halaman belakang. Menyenangkan dan.. Menenangkan.
Rengkuhan erat itu terlepas kala seorang perawat masuk kedalam ruang rawat ibunya untuk mengecek keadaanya, berbarengan dengan habisnya cerita Taehyung-mengenai Taehyun. Hasilnya baik. Terlepas dari rasa shock ibunya yang menarik kesadarannya, ibunya baik-baik saja. Semuanya dalam kendali.
Tidak lama kemudian, perawat lain datang untuk mengantarkan makanan untuk ibunya, juga beberapa obat yang harus diminum selepasnya makan.
Keduanya makan malam bersama, dengan Taehyung yang sudah stock makanannya tadi pagi. Ia tidak akan meninggalkan ibunya tiba-tiba lagi.
"ibuu.." panggil Taehyung saat ibunya selesai menegak obat-obatnya.
"ibu harus segera istirahat."
"kau.. Tidak akan pergi menghilang lagi kan?"
Taehyung tersenyum mendengar nada khawatir yang ibunya ucapkan. Pilihan untuk menampakkan dirinya didepan ibu dan adiknya terasa tepat untuk Taehyung.
Sebelah tangannya menggengam balik tangan ibu yang menahannya erat. Sedang satu lagi, ia bawa pada surai coklat tak terawat milik ibunya.
"aku tidak akan kemanapun. Aku akan menjaga ibu, disini, bagaimana?"
"terdengar sangat bagus." ibunya tersenyum kecil. Iris coklatnya mengambang ke atas, meski begitu tampak binar bahagia yang tergambar disana.
Untuk yang satu itu, juga perihal kondisi kesehatan sang ibu pasti akan Taehyung tanyakan. Tapi nanti, saat suasananya sudah memungkinkan.
Taehyung tidak ingin merusak temu-rindu mereka selepas 17 tahun. Saat ini, ia hanya akan terus memastikan bahwa sang ibu tetap aman dalam jarak pandangnya.Jemarinya yang kokoh, terus mengusap pucuk rambut sang ibu dengan lembut. Dan tak butuh waktu lama, Taeyon mulai masuk dalam dunia kapuknya diantar dengan senyum hangat sang anak.
Taehyung sendiri, begitu merindukan momen ini. Momen dimana orang pertama dan terakhir yang ia lihat adalah wajah cantik ibunya. 17 tahun memendam, kini terbayar lunas hanya karena dapat melihat wajah pulas ibu kesayangannya.
Hingga tak sadar, waktu terus bergulir membuat posisi dewi malam terus beranjak meninggi. Meski begitu, lelap tak dirasa Taehyung. Matanya terus memandang segar paras ayu ibunya. Untuk menjaganya.
Ceklek
"ibu.. Tae kemb-kau?"
____KTH's Stories____
Selama perjalanannya, senang hatilah yang dirasa Taehyun. Berbeda dengan saat keberangkatannya, kembalinya Taehyun kini membuat jantungnya berdebar karena tak sabar.
