KTH #30

284 31 4
                                        

Warning!

Cerita ini mengandung ketidak-jelasan dengan kata-kata yang berantakan dan plot pasaran.

Vomment Jusseyo^^

.
.
.

"...bagaimana, deal?"

Bugh.. Sttt.. Plukk

"arghh! Shitt!!" Yonjae merintih kesakitan kala kakinya yang menginjak kepala itu dipelintir kencang. Ia bahkan nyaris jatuh, jika tidak ditahan oleh anaknya dan salah satu anak buahnya.

Taehyung sadar. Ia tidak pingsan, sekejapun. Ia hanya mencoba mengumpulkan tenaganya di tubuh lebamnya, menanti momen yangntepat untuk menyerang.

Dan saat mendengar ocehan tak bermutu dari birai pria baya itu, Taehyung tidak bisa menunggu untuk lebih emosi lagi.
Kepalanya yang dipijak ia sundulkan keatas, dan saat keseimbangan pria itu terganggu, Taehyung menambahinya dengan dorongan kakinya yang tak terluka.

Taehyung bangkit, meski sedikit pincang menahan nyeri, pemuda itu tetap berdiri tegap bersiap melawan.

Maka saat Yoongi dan Yeonjun menyerangnya, Taehyung membalasnya dengan beberapa tangkisan untuk selanjutnya menyerang balik 2 pemuda itu.

Dorr

Taehyung menghindar tepat saat timah panas itu melewat didepan hidung mancungnya. Ia berbalik menyerang Jungkook yang menyerangnya dengan pistol.

Taehyung menedang tangan yang memegang pistol yang mengacung kearahnya. Untuk kemudia ia sesikit berputar dan menendang dada Jungkook sampai adiknya itu terjatuh.

"kau benar-benar membuatku marah, Taehyung!" gertak pemuda Jeon itu dibawah sana. Tapi Taehyung hanya menatapnya datar. "aku tahu, maaf."

Ia kembali menghindar saat serangan dari belakangnya dilayangkan. Pikirannya ia fokuskan untuk menyerang, melawan, menjaga keluarganya.

Tidak ada waktu untuk bersikap melankolis! Peringat Taehyung pada dirinya.

Taehyung melirik keadaan Taehyun dan Hueningkai yang masih baik-baik saja. Tampaknya Soobin sedikit segan mencelakai 2 temannya. Jadi Taehyung bisa bernafas lega dan terus berharap bahwa pemuda beruang itu tidak melakukan apapun pada kedua adiknya. Melirik ibunya, justru ia lebih kuatir saat si keparat Kang Yonjae itu menjaganya.

Untuk saat ini, Taehyung masih bisa menangani Yoongi, Jungkook dan Yeojun yang bersamaan menyerangnya dengan baik. Namun fikirannya tidak fokus, pecah karena keadaan ibu dan adiknya. Ditambah lagi, tenaganya tak sepenuh biasanya. Mengingat hal terakhir yang ia lakukan adalah mengumpulkan kayu bakar ditengah hutan. Jelas itu mengurasnya.

"Huung!!"

Taehyung berbalik mendengar dua adiknya meneriakinya. Namun yang ia dapatkan adalah nyeri pada leher bekangnya, sampai Taehyung terjatuh ambruk.

Taehyung terengah dengan seluruh tubuhnya yang sakit. Mati-matian ia menpertahankan kesadarannya.

Taehyung menengadah untuk melihat Jungkook yang menyeretnya disisi kanannya. Bisa ia lihat selaput bening tipis pada kedua bola matanya yang jernih. Hidungnya memerah, dengan rahang bergetar menahan emosi.

Taehyung tidak tahu apa yang laki-laki itu rasakan. Taoi ia teringat, dengan keadaan seperti inilah Taehyung bertemu dengan Jungkook.

Remaja tanggung yang dulunya sedang menangisi keadaan ibunya-bersama sang kakak didepannya.

Tapi Taehyung ditarik lagi pada kenyataan bahwa keadaan mereka sudah berubah. Jungkooknya bukan lagi adiknya yang manis yang selalu menempelinya.

"i-buhh.." panggil Taehyung lirih, saat iris coklatnya mendapati ibunya yang sedang menahan tangis.

KTH's Stories (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang