Warning!
Cerita ini mengandung ketidak-jelasan dengan kata-kata yang berantakan dan plot pasaran.
Vomment Jusseyo^^
.
.
.Sore itu jalanan sedikit ramai saat Taehyung berkendara dengan mobil. Bukan mobil mewah harga ratusan juta rupiah, hanya sedan biasa yang Taehyung beli di penggadaian mobil. Itupun ia beli patungan, bersama dengan Yoongi, Jungkook dan Soobin.
Tentang tujuannya kali ini, Taehyung akan menjemput Soobin di sekolahnya. Mengingat tragedi yang terjadi pada Yoongi, juga pembicaraan yang pastinya masalah serius, maka Taehyung berinisatif menjemput Soobin sedang Yoongi di jaga Jungkook di rumah. Ia ingin malam ini juga Yoongi bercerita.
Taehyung menunggu mobil yang ada di depannya ini berjalan. Pada waktu-waktu seperti ini, merupakan salah satu jam rawan macet dijalan mengingat murid sekolah juga para pekerja akan kembali ke rumah.
Beruntungnya hanya tinggal melewati perempatan di depan-yang sekarang lampu merah- dan terus lurus sekitar 500 meter, Taehyung akan sampai di sekolah Soobin.Namun sebelum sampai sekolah, Taehyung sudah melihat Soobin di halte pemberhentian bus. Ada beberapa siswa-karena seragamnya- lain yang juga sedang menunggu disana. Di antara semuanya, hanya 2 wajah asing yang menarik atensi Taehyung.
Yang berambut pirang, Taehyung lupa siapa namanya. Namun yang temannya yang berambut coklat-sama sepertinya, Taehyun.
Cittt
Decitan ban yang bergesekan dengan aspal jalan terdengar memekakan telinga. Itu karena Taehyung terlalu keras-bersemangat- menginjak rem mobilnya. Ia keluar berjalan menuju Soobin yang bertanya akan kehadirannya.
"eoh, Tae hyung?"
"ne, Soobin. Kau sudah pulangkan?"
Bibir kecil Soobin tampak mengerucut, pandangannya menelisik Taehyung dengan tanya yang tak pernah lepas.
"sudah hyung. Tapi untuk apa kau kesini?"
"ahh, aku hanya sedang jalan-jalan tak sengaja melihatmu. Jadi ku putuskan untuk sekalian mengantarmu pulang."
Raut wajah Soobin tak puas dengan jawaban hyung keduanya itu. Tapi, mengingat ada beberapa orang selain mereka berdua-bahkan adiknya, Soobin tak akan memperpanjang hal itu. Setidaknya untuk saat ini, sampai mereka benar-benar berdua.
"tunggu, hyung ini yang di Hopemart itu kan?" Beomgyu bertanya, tak mengindahkan sikutan sang kakak karena ketidaksopanannya. "apa sih hyung, sakit tahu. Anyeong hyung, namaku Beomgyu adik Soobin hyung. Hyung ini teman bekerjanya Binbin hyung, ya?"
Sekilas, Taehyung melirik Soobin yang tampak kesal dengan tingkah adiknya. Namun ia kembali memaku tatapannya pada Beomgyu dengan senyum tipis. "Anyeong Beomgyu. Aku Taehyung. Senang berkenalan denganmu. Ne, aku salah satu teman kakakmu bekerja."
"Mwo, Taehyung? Nama hyung hampir sama dengan Hyunie, maksudku Taehyun sahabatku. Taehyun ayo beri salam pada Taehyung hyung."
Taehyun membungkukkan sedikit badannya dan tersenyum tipis pada Taehyung. "senang berkenalan denganmu Taehyung-ssi."
Dibalik itu, Soobin tampak memukul kepala sang adik. Mata bulatnya membulat besar, karena kesal pada sang adik. "apa sih hyung sakit tahu."
"Taehyung hyung."
Taehyung kembali menatap Beomgyu, setelah sebelumnya memperhatikan-kemungkinan- adiknya itu.
Beomgyu mengerang sakit karea lengannya dicubit Soobin. "hyung, tak apakan jika kau ku panggil hyung, sama seperti Binbin hyung memangil hyung, hyung. Bolehkan hyung?"