8.But?

88 11 0
                                    

"Hayy, guys."sapa Mona pada teman-teman nya di kantin.

"Kemana aja lo Mon?"tanya Rika.

"Eh, eu-eu itu tadi kan gue bilang ke toliet dulu."gugup Mona karena masih mengingat jelas pertemuanya dengan mantan kekasihnya itu.

"Lama amat lo di toilet, abis ngapain?"keukeuh Indah.

"Kepo amat lu Ndah."jawab Mona masih dengan wajah gugupnya.

"Dimas mana?"lanjut Mona.

"Oh iya lupa tadi Dimas izin pulang duluan,katanya ada pekerjaan penting dari Ayahnya, tadinya mau nunggu kamu tapi...lama katanya."jawab Yuli.

"Ohh gitu? Terus nanti Gue pulang sekolah sama siapa?"Ucap Mona dengan nada merengek.

"Minta anter Adit aja lah, kan saudara Dimas juga."kata Candra enteng.

"Kenapa harus dia lagi si?"Batin Mona.

"Nggak ahh gue bisa naik taksi online."ucap Mona.

"Tapi Dimas nyuruh kita buat pastiin lo di anterin sama Adit, Mon."rengek Wahdan sambil terkeukeuh.

"Jijik tau Dan."sebel Mona.

"Hay...."panggil seseorang di belakang Mona, semua orang melirik ke arah nya, begitu pun Mona.

"Dari mana aja Dit?"tanya Candra.

"Ohh...itu tadi abis beli pulpen kan, lupa nggak bawa."keukeuh Adit.

"Perasaan tadi pas ketemu gue di taman belakang dia nggak bawa pulpen yang abis dia beli."Batin Mona.

"Ohh iyaa tadi Dimas pulang duluan, katanya ada pekerjaan penting dari ayahnya, terus lo di suruh nganter balik si Mona."ucap Raga.

"Ohh ya udah, gue mah ayo ayo aja, lah Mona nya?"tanya Adit, melirik Mona.

"Iyaa gue terserah aja."pasrah Mona, karena semua temanya, menatap kearahnya dengan tatapan seolah olah Mona harus mengiyakan.

"Dimas juga nggak bakalan marah kok Mon, orang dia saudaranya."ucap Tiara.

"Iya Ti iyaa."jawab Mona.

Setelah selesai berbincang-bincang semuanya fokus memesan makanan dan memakan nya dengan lahap, sedangkan Mona masih memikirkan bagaimana nasib nya nanti di atas motor Adit, semuanya terasa bernostalgia pastinya.

****

Kring...kring....

Bel pulang sekolah.

Parkiran....

"Ya udah ya kita balik duluan."izin teman-teman Mona.

"Iyaa."serempak Mona dan Adit.

"Hati-hati Dit, si Dimas orang nya galak kalo nyangkut pacarnya."keukeuh Faraz di atas motornya.

"Sans aja."jawab Adit.

"Yaudah yaa kita jalan duluan."lanjut Raga.

"Hm."gumam Adit.

Semua temanya sudah berlalu, kini tinggalah Mona dan Adit yang masih membisu tanpa ada yang membuka suara hingga akhirnya.

"Mon?"ucap Adit menyadari keadaan Mona yang terlihat diam saja dan tampak gugup.

"Eu-eu iya?"jawab Mona karena menyadari tatapan Adit.

"Nggak mau naik?udah sore nih nanti Dimas marah lagi sama gue."ucap Adit.

"Ohh iyaa."jawab Mona dengan langsung menaiki motor Adit, namun Mona tampak kesulitan menaikinya karena keadaan motor Adit yang terlalu tinggi.

Story Old [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang