Story Old [END]

27.Bangunlah!

Jangan pernah meninggalkan ku dengan keadaan luka seperti ini, bangun lah aku sedang membutuhkan mu untuk semangat ku!!

Raga alamsyah.

*****

"kita kan mau pulang, terus di sini Yuli sama siapa?"tanya Dela.

"Kan ada Suster, lagian Raga juga nanti ke sini."ucap Lena tersenyum tipis.

"Oh ya udah, panggilin dulu gih Suster nya!"perintah Indah pada Wahdan.

"Ahh elahh, ribet amat tinggal teriak juga."kesal Wahdan.

"Susterrr!!"teriak Razi jengah.

"Eu-eu i-iya?"gugup Suster tersebut yang langsung datang.

"Ini Sus maaf ya, kita mau pulang dulu, tolong tungguin Yuli, Raga juga nanti pasti ke sini."senyum Mona.

"I-iya."ucap Suster tersebut.

"Yaudah yuk!"ajak Rasti yang melangkah kan kakinya keluar ruangan di ikuti juga oleh semuanya.

Sesampainya di luar ruangan....

"Mau ke ruangan Rika dulu nggak?"tanya Dela.

"Nggak usah, kita tadi udah chat si Abda."ucap Faraz.

"Oh gitu, yaudah terus nunggu apa? Mending pulang udah malem nih."cetus Anis.

"Nah iya tuh."tambah Rasti.

"Terus kalian mau pulang sama siapa?"keukeuh Dimas.

"TAKSI, PUAS LO?"serempak Rasti dan Anis.

"Santaiii mass browww."keukeuh Wahdan.

"Lanjut ngoceh?"cetus Razi jengah.

"Nggak deh Zi, kita mending pulang."keukeuh Candra melihat raut wajah Razi yang seraya ingin menerkam.

****

"Jadi gimana?"tanya Abda.

"Gimana apanya?"tanya Rika.

"Maafin gue."ucap Abda menunduk.

"Udah nggak papa, jangan gitu ini semua  salah gue, sebenernya gue nya yang terlalu posesif."parau Rika.

"Udah intinya kita berdua yang belum bisa dewasa."putus Abda.

"Nah itu."ucap Rika dengan senyum tipis nya.

"Oh iya...lu kapan pulang?"tanya Abda.

"Besok sore juga udah bisa pulang."ucap Rika.

"Kenapa?"tanya Abda.

"Kenapa apanya?"heran Rika.

"Kenapa lo lakuin ini? Kenapa putusin nadi?nggak ada kerjaan banget"kesal Abda.

"Gue frustasi, teror itu tiap malem gangguin gue,ya kali siapa yang nggak takut si?mau jujur semuanya juga, lo nya sibuk mulu."datar Rika.